Di tengah koreksi pasar kripto global, token LUNC pasca runtuhnya ekosistem Terra justru mencatat kenaikan drastis yang mengejutkan, dengan lonjakan harian mendekati 80%. Katalis utama di balik reli ini secara umum diyakini pasar berasal dari sebuah insiden tidak disengaja pada konferensi industri baru-baru ini, yang kembali membangkitkan perhatian terhadap proyek “gagal epik” ini. Sementara itu, sang pendiri Do Kwon akan menghadapi vonis di AS pada 11 Desember, menambah nuansa dramatis pada kenaikan mendadak ini. Namun, sejumlah pakar pasar segera mengingatkan, lonjakan kali ini minim dukungan likuiditas solid, lebih mirip aksi “wash trading” robot bursa, sehingga investor diimbau ekstra waspada dan rasional menyikapi “kereta perang kiamat” yang tiba-tiba melaju ini.
Lonjakan Melawan Tren: LUNC Naik Hampir 80% dalam Sehari, Pasar Tercengang
Ketika Bitcoin dan kripto utama lain tengah mengalami koreksi, nama yang hampir terlupakan yakni Terra Classic (LUNC) justru mencuri perhatian dengan pergerakan independen. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga LUNC melonjak dari titik terendah hariannya sekitar 0,0000403 dolar AS ke 0,00007314 dolar AS, naik mendekati 80%, dengan kapitalisasi pasar hampir menembus 400 juta dolar AS. Lebih menarik lagi, euforia ini bukan kejadian tunggal; selama sepekan, harga LUNC telah naik sekitar 160% dari 0,00002767 dolar AS, menampilkan pola kenaikan “parabola” klasik.
Fenomena yang berlawanan total dengan tren pasar ini bukan hal baru di dunia kripto yang volatil, namun setiap kali terjadi, tetap berhasil menarik sorotan investor global. Kenaikan tanpa dukungan fundamental seperti ini kerap dijuluki komunitas sebagai “kereta perang kiamat”, menandakan pasar memasuki fase spekulasi ekstrim atau titik balik. Reli brutal LUNC kali ini jelas mengguncang pasar yang sedang lesu, memaksa publik kembali menyoroti proyek yang lahir dari reruntuhan besar ini—ada dana dan sentimen macam apa yang menggerakkannya?
Para analis umumnya menilai reli semacam ini lebih didorong kejadian jangka pendek, bukan perbaikan fundamental. Untuk aset seperti LUNC yang pernah anjlok hingga nyaris “nol” dan butuh waktu lama membangun ulang komunitas, volatilitas harga memang sangat tinggi. Reli ini menyoroti betapa mudahnya aset berkapitalisasi kecil di pasar kripto dipermainkan dana spekulatif. Investor yang berburu cuan besar harus sadar risiko yang membesar seiring potensi keuntungan.
Aktor di Balik Layar: Insiden Kebetulan & Sidang Pendiri Jadi Katalis Ganda
Lantas, kekuatan apa yang mendorong “kereta perang kiamat” ini? Pakar pasar Evan Luthra di platform X menulis, sebuah insiden kecil jadi pemantik utama. Dalam acara “Blockchain Week” yang digelar salah satu CEX besar, beredar video jurnalis CoinDesk Ian Allison mengenakan kaos bertema LUNA lama. Menurut Luthra, aksi simbolis ini secara tak terduga menarik kembali fokus publik pada ekosistem Terra, memberi LUNC sorotan baru yang sudah lama hilang. Di dunia kripto yang penuh informasi, kejutan visual penuh makna seperti ini mudah membangkitkan memori kolektif komunitas serta efek FOMO (takut ketinggalan).
Di sisi lain, ada faktor besar lain yang mendekat: sidang terakhir Do Kwon, co-founder Terraform Labs di AS pada 11 Desember. Sebelumnya, ia telah mengaku bersalah atas dakwaan penipuan. Pasar tampaknya berspekulasi pada “buy the rumor, sell the news”—setelah drama hukum bertahun-tahun mendekati akhir, apapun vonisnya, ketidakpastian terbesar di atas Terra & LUNC akan terangkat. Ada yang menilai, reli ini semacam “pemanasan” atau spekulasi oleh komunitas maupun modal sebelum peristiwa besar terjadi.
Sebelumnya, jaksa AS menuduh Do Kwon berperan “besar” dalam kehancuran stablecoin TerraUSD (UST) yang menguapkan nilai 40 miliar dolar AS, serta menuntut 12 tahun penjara maksimal. Tim pengacaranya, setelah pengakuan bersalah, berupaya memangkas hukuman jadi 5 tahun. Selain nasib pribadi Do Kwon, vonis ini juga dipandang sebagai preseden penting soal tanggung jawab pendiri di dunia kripto. Aksi spekulatif pada LUNC di momen sensitif ini jelas menambah kompleksitas dan nuansa perjudian pasar.
Peringatan Pasar & Kekhawatiran Likuiditas: Pakar Minta Waspada
Menghadapi reli LUNC dan token terkait LUNA, USTC, pasar tak hanya dihiasi suara optimistis—banyak komentator senior melontarkan peringatan keras. Brian Rose di X menekankan, dengan kondisi likuiditas pasar kripto yang tipis, reli semacam ini patut dicurigai. Ia menilai, lonjakan kali ini kemungkinan hanya reaksi emosional jangka pendek atas berita hukum Do Kwon, bukan permintaan nyata dan berkelanjutan. Rose menyoroti satu masalah mendasar: tanpa kemajuan ekosistem maupun adopsi, reli berbasis narasi semacam ini sangat rapuh.
Lebih jauh, Rose menganalisis kualitas teknis reli ini. Ia mencatat, lonjakan LUNC tak diiringi peningkatan aktivitas likuiditas bermakna di jaringan Ethereum, sehingga belum bisa dianggap sebagai “decoupling” atau pembalikan tren. Ia menawarkan indikator praktis: reli ini harus bertahan minimal 48 jam tanpa koreksi tajam untuk dianggap valid. Kerangka objektif ini membantu investor menilai secara rasional, bukan sekadar ikut-ikutan arus harga.
Data kunci dan indikator reli LUNC kali ini
Kenaikan harian tertinggi: mendekati 80%
Kenaikan mingguan: sekitar 160%
Rentang harga harian: 0,0000403 USD hingga 0,00007314 USD
Kapitalisasi pasar tertinggi: hampir 400 juta USD
Periode pengamatan utama: mampu atau tidaknya bertahan 48 jam tanpa koreksi tajam
Risiko utama: likuiditas tipis, diduga aksi wash trading robot bursa
Selain itu, Rose mengungkap detail mengkhawatirkan: aktivitas harga LUNC lebih mirip “permainan” robot trading di bursa utama yang saling melakukan wash trading, bukan aksi beli riil dengan likuiditas nyata. Fenomena ini lazim di token berkapitalisasi kecil—robot menciptakan ilusi volume agar investor ritel ikut-ikutan, lalu harga ambruk setelah volatilitas ekstrem. Karenanya, ia menyarankan partisipan tetap waras, menunggu perkembangan, dan jangan jadi “korban” di puncak euforia.
Prospek ke Depan: Mungkinkah Bangkit dari Reruntuhan?
Reli LUNC yang melawan tren jelas menambah babak baru pada arah masa depan proyek ini. Bagi anggota komunitas yang bertahan, setiap kenaikan harga menjadi penyemangat bagi upaya rekonstruksi. Mekanisme burn token dan proposal pengembangan terus didorong, bertujuan menciptakan nilai deflasi dan skenario penggunaan baru bagi LUNC. Namun secara objektif, memulihkan ekosistem yang pernah kehilangan kepercayaan investor global hingga puluhan miliar dolar tidak kalah sulit dari membangun kembali “Menara Babel finansial”. Apakah reli kali ini bisa berbuah kekuatan konstruktif jangka panjang atau sekadar ajang “pump and dump” lagi, masih butuh waktu untuk dibuktikan.
Secara makro, kemunculan kembali “zombie coin” seperti LUNC biasanya terjadi ketika pasar kripto kekurangan narasi utama dan dana spekulatif mencari pelarian. Fenomena ini sekaligus menunjukkan gairah spekulasi pasar, namun juga menyoroti kemandekan inovasi narasi di industri saat ini. Bagi investor awam, ini menjadi pelajaran nyata tentang risiko: di dunia kripto, imbal hasil tinggi selalu berbanding lurus dengan risiko tinggi, apalagi untuk aset bersejarah kelam dan kontroversial.
Ke depan, dua fokus utama akan menjadi perhatian pasar: pertama, hasil sidang Do Kwon serta reaksi pasar; kedua, apakah harga LUNC mampu menstabilkan diri di level kunci pasca euforia. Apapun hasilnya, aksi LUNC kali ini membuktikan, pasar kripto tak pernah kekurangan drama. Untuk bertahan, rasionalitas, manajemen risiko, dan pola pikir independen jauh lebih penting daripada sekadar mengejar reli. Sejarah memang tak pernah berulang secara persis, namun “berima”—dan terhadap cahaya singkat di atas reruntuhan, sikap hormat serta ketenangan mungkin strategi terbaik.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
LUNC melonjak 70% saat pasar turun: Kebangkitan kembali atau hanya sesaat?
Di tengah koreksi pasar kripto global, token LUNC pasca runtuhnya ekosistem Terra justru mencatat kenaikan drastis yang mengejutkan, dengan lonjakan harian mendekati 80%. Katalis utama di balik reli ini secara umum diyakini pasar berasal dari sebuah insiden tidak disengaja pada konferensi industri baru-baru ini, yang kembali membangkitkan perhatian terhadap proyek “gagal epik” ini. Sementara itu, sang pendiri Do Kwon akan menghadapi vonis di AS pada 11 Desember, menambah nuansa dramatis pada kenaikan mendadak ini. Namun, sejumlah pakar pasar segera mengingatkan, lonjakan kali ini minim dukungan likuiditas solid, lebih mirip aksi “wash trading” robot bursa, sehingga investor diimbau ekstra waspada dan rasional menyikapi “kereta perang kiamat” yang tiba-tiba melaju ini.
Lonjakan Melawan Tren: LUNC Naik Hampir 80% dalam Sehari, Pasar Tercengang
Ketika Bitcoin dan kripto utama lain tengah mengalami koreksi, nama yang hampir terlupakan yakni Terra Classic (LUNC) justru mencuri perhatian dengan pergerakan independen. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga LUNC melonjak dari titik terendah hariannya sekitar 0,0000403 dolar AS ke 0,00007314 dolar AS, naik mendekati 80%, dengan kapitalisasi pasar hampir menembus 400 juta dolar AS. Lebih menarik lagi, euforia ini bukan kejadian tunggal; selama sepekan, harga LUNC telah naik sekitar 160% dari 0,00002767 dolar AS, menampilkan pola kenaikan “parabola” klasik.
Fenomena yang berlawanan total dengan tren pasar ini bukan hal baru di dunia kripto yang volatil, namun setiap kali terjadi, tetap berhasil menarik sorotan investor global. Kenaikan tanpa dukungan fundamental seperti ini kerap dijuluki komunitas sebagai “kereta perang kiamat”, menandakan pasar memasuki fase spekulasi ekstrim atau titik balik. Reli brutal LUNC kali ini jelas mengguncang pasar yang sedang lesu, memaksa publik kembali menyoroti proyek yang lahir dari reruntuhan besar ini—ada dana dan sentimen macam apa yang menggerakkannya?
Para analis umumnya menilai reli semacam ini lebih didorong kejadian jangka pendek, bukan perbaikan fundamental. Untuk aset seperti LUNC yang pernah anjlok hingga nyaris “nol” dan butuh waktu lama membangun ulang komunitas, volatilitas harga memang sangat tinggi. Reli ini menyoroti betapa mudahnya aset berkapitalisasi kecil di pasar kripto dipermainkan dana spekulatif. Investor yang berburu cuan besar harus sadar risiko yang membesar seiring potensi keuntungan.
Aktor di Balik Layar: Insiden Kebetulan & Sidang Pendiri Jadi Katalis Ganda
Lantas, kekuatan apa yang mendorong “kereta perang kiamat” ini? Pakar pasar Evan Luthra di platform X menulis, sebuah insiden kecil jadi pemantik utama. Dalam acara “Blockchain Week” yang digelar salah satu CEX besar, beredar video jurnalis CoinDesk Ian Allison mengenakan kaos bertema LUNA lama. Menurut Luthra, aksi simbolis ini secara tak terduga menarik kembali fokus publik pada ekosistem Terra, memberi LUNC sorotan baru yang sudah lama hilang. Di dunia kripto yang penuh informasi, kejutan visual penuh makna seperti ini mudah membangkitkan memori kolektif komunitas serta efek FOMO (takut ketinggalan).
Di sisi lain, ada faktor besar lain yang mendekat: sidang terakhir Do Kwon, co-founder Terraform Labs di AS pada 11 Desember. Sebelumnya, ia telah mengaku bersalah atas dakwaan penipuan. Pasar tampaknya berspekulasi pada “buy the rumor, sell the news”—setelah drama hukum bertahun-tahun mendekati akhir, apapun vonisnya, ketidakpastian terbesar di atas Terra & LUNC akan terangkat. Ada yang menilai, reli ini semacam “pemanasan” atau spekulasi oleh komunitas maupun modal sebelum peristiwa besar terjadi.
Sebelumnya, jaksa AS menuduh Do Kwon berperan “besar” dalam kehancuran stablecoin TerraUSD (UST) yang menguapkan nilai 40 miliar dolar AS, serta menuntut 12 tahun penjara maksimal. Tim pengacaranya, setelah pengakuan bersalah, berupaya memangkas hukuman jadi 5 tahun. Selain nasib pribadi Do Kwon, vonis ini juga dipandang sebagai preseden penting soal tanggung jawab pendiri di dunia kripto. Aksi spekulatif pada LUNC di momen sensitif ini jelas menambah kompleksitas dan nuansa perjudian pasar.
Peringatan Pasar & Kekhawatiran Likuiditas: Pakar Minta Waspada
Menghadapi reli LUNC dan token terkait LUNA, USTC, pasar tak hanya dihiasi suara optimistis—banyak komentator senior melontarkan peringatan keras. Brian Rose di X menekankan, dengan kondisi likuiditas pasar kripto yang tipis, reli semacam ini patut dicurigai. Ia menilai, lonjakan kali ini kemungkinan hanya reaksi emosional jangka pendek atas berita hukum Do Kwon, bukan permintaan nyata dan berkelanjutan. Rose menyoroti satu masalah mendasar: tanpa kemajuan ekosistem maupun adopsi, reli berbasis narasi semacam ini sangat rapuh.
Lebih jauh, Rose menganalisis kualitas teknis reli ini. Ia mencatat, lonjakan LUNC tak diiringi peningkatan aktivitas likuiditas bermakna di jaringan Ethereum, sehingga belum bisa dianggap sebagai “decoupling” atau pembalikan tren. Ia menawarkan indikator praktis: reli ini harus bertahan minimal 48 jam tanpa koreksi tajam untuk dianggap valid. Kerangka objektif ini membantu investor menilai secara rasional, bukan sekadar ikut-ikutan arus harga.
Data kunci dan indikator reli LUNC kali ini
Kenaikan harian tertinggi: mendekati 80%
Kenaikan mingguan: sekitar 160%
Rentang harga harian: 0,0000403 USD hingga 0,00007314 USD
Kapitalisasi pasar tertinggi: hampir 400 juta USD
Periode pengamatan utama: mampu atau tidaknya bertahan 48 jam tanpa koreksi tajam
Risiko utama: likuiditas tipis, diduga aksi wash trading robot bursa
Selain itu, Rose mengungkap detail mengkhawatirkan: aktivitas harga LUNC lebih mirip “permainan” robot trading di bursa utama yang saling melakukan wash trading, bukan aksi beli riil dengan likuiditas nyata. Fenomena ini lazim di token berkapitalisasi kecil—robot menciptakan ilusi volume agar investor ritel ikut-ikutan, lalu harga ambruk setelah volatilitas ekstrem. Karenanya, ia menyarankan partisipan tetap waras, menunggu perkembangan, dan jangan jadi “korban” di puncak euforia.
Prospek ke Depan: Mungkinkah Bangkit dari Reruntuhan?
Reli LUNC yang melawan tren jelas menambah babak baru pada arah masa depan proyek ini. Bagi anggota komunitas yang bertahan, setiap kenaikan harga menjadi penyemangat bagi upaya rekonstruksi. Mekanisme burn token dan proposal pengembangan terus didorong, bertujuan menciptakan nilai deflasi dan skenario penggunaan baru bagi LUNC. Namun secara objektif, memulihkan ekosistem yang pernah kehilangan kepercayaan investor global hingga puluhan miliar dolar tidak kalah sulit dari membangun kembali “Menara Babel finansial”. Apakah reli kali ini bisa berbuah kekuatan konstruktif jangka panjang atau sekadar ajang “pump and dump” lagi, masih butuh waktu untuk dibuktikan.
Secara makro, kemunculan kembali “zombie coin” seperti LUNC biasanya terjadi ketika pasar kripto kekurangan narasi utama dan dana spekulatif mencari pelarian. Fenomena ini sekaligus menunjukkan gairah spekulasi pasar, namun juga menyoroti kemandekan inovasi narasi di industri saat ini. Bagi investor awam, ini menjadi pelajaran nyata tentang risiko: di dunia kripto, imbal hasil tinggi selalu berbanding lurus dengan risiko tinggi, apalagi untuk aset bersejarah kelam dan kontroversial.
Ke depan, dua fokus utama akan menjadi perhatian pasar: pertama, hasil sidang Do Kwon serta reaksi pasar; kedua, apakah harga LUNC mampu menstabilkan diri di level kunci pasca euforia. Apapun hasilnya, aksi LUNC kali ini membuktikan, pasar kripto tak pernah kekurangan drama. Untuk bertahan, rasionalitas, manajemen risiko, dan pola pikir independen jauh lebih penting daripada sekadar mengejar reli. Sejarah memang tak pernah berulang secara persis, namun “berima”—dan terhadap cahaya singkat di atas reruntuhan, sikap hormat serta ketenangan mungkin strategi terbaik.