Minggu ini, percakapan antara pejabat tinggi AS dan China menarik perhatian publik—Presiden AS Donald Trump mungkin akan mengunjungi China sebelum awal November, untuk mencari terobosan dalam perang dagang yang terjebak. Kunjungan ini mungkin dijadwalkan sekitar KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang akan diadakan di Korea Selatan, dan waktunya bertepatan dengan berakhirnya perjanjian gencatan senjata tarif antara kedua belah pihak pada 10 November.
Latar Belakang Perang Dagang dan Tindakan Diplomatik
Sejak April tahun ini ketika Trump mengumumkan kenaikan tarif baru terhadap barang-barang Cina, hubungan antara kedua belah pihak terus tegang. Pihak AS telah mengenakan tarif 30% terhadap barang-barang yang diimpor dari Cina, dan mendesak sekutu Eropa untuk mengenakan tarif 100% pada produk-produk Cina, tetapi sikap negara-negara Eropa sangat hati-hati.
Para analis menunjukkan bahwa pertemuan tingkat tinggi minggu ini bertujuan untuk menyampaikan pesan, mengelola harapan publik terhadap kunjungan Trump ke China, dan mempersiapkan jalannya pertemuan pemimpin yang mungkin.
Permainan REE menjadi chip inti
Dalam perang dagang ini, pembatasan ekspor rare earth dianggap sebagai salah satu langkah balasan paling mematikan yang dimiliki Cina.
Nilai strategis: Rare earth adalah bahan kunci untuk memproduksi peralatan militer seperti pesawat tempur F-35, sistem panduan presisi, radar, dan kapal selam.
Kondisi saat ini: Meskipun ekspor beberapa rare earth untuk penggunaan sipil telah dilonggarkan, rare earth untuk penggunaan militer masih diatur secara ketat untuk mempertahankan keunggulan strategis.
Dampak pasar: Pada bulan Juni tahun ini, pihak China telah melonggarkan beberapa pembatasan ekspor sebagai bagian dari gencatan perdagangan, tetapi jika pihak Amerika Serikat meningkatkan tarif, ekspor tanah jarang mungkin akan kembali diperketat.
Ahli masalah internasional dari Universitas Fudan menunjukkan bahwa pembatasan rare earth adalah salah satu strategi paling efektif tahun ini untuk menyerang pihak AS, yang secara langsung menyentuh titik lemah industri pertahanan Amerika.
Perdebatan Keamanan Isu Laut Cina Selatan
Selain masalah perdagangan, isu Laut China Selatan juga menjadi fokus persaingan antara kedua belah pihak.
Nansha: Menteri Pertahanan China menegaskan kembali penolakannya terhadap "tindakan provokatif" negara-negara luar di Laut Selatan saat pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS, dan menyerukan pemeliharaan stabilitas kawasan. Beijing baru-baru ini mengumumkan bahwa Pulau Huangyan akan dijadikan kawasan perlindungan alam, yang dianggap sebagai langkah untuk memperkuat klaim kedaulatan.
Para ahli percaya bahwa keamanan maritim di Laut Selatan akan menjadi isu penting dalam dialog antara China dan AS, dan kedua belah pihak perlu menghindari peningkatan ketegangan di tingkat tindakan.
Tekanan Pihak Ketiga dan Pola Global
Amerika Serikat sedang berusaha meyakinkan sekutu-sekutu Eropa untuk memberi tekanan pada China melalui tarif, tetapi hasilnya terbatas. Sebaliknya, kerjasama ekonomi China dengan banyak negara mencakup investasi, teknologi, dan infrastruktur, membentuk keunggulan yang sulit digoyahkan oleh pihak AS.
Perlu dicatat bahwa Meksiko telah mengumumkan akan mengenakan tarif 50% pada mobil yang berasal dari China dan negara-negara Asia lainnya, menunjukkan bahwa beberapa negara mengambil tindakan di bawah tekanan AS.
Kesimpulan
Rencana kunjungan Trump ke China mungkin akan menjadi titik balik yang signifikan dalam hubungan Tiongkok-AS tahun ini. Ekspor tanah jarang dan keamanan Laut Cina Selatan akan menjadi variabel kunci di meja negosiasi. Jika kedua pihak dapat mencapai konsensus sebelum dan sesudah KTT APEC, risiko peningkatan perang dagang mungkin akan berkurang; sebaliknya, rantai pasokan global dan ketegangan geopolitik mungkin akan semakin memburuk.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Trump mengunjungi China 11 bulan lalu untuk meredakan perang dagang? Rare earth dan permainan di Laut Selatan menjadi variabel kunci.
Minggu ini, percakapan antara pejabat tinggi AS dan China menarik perhatian publik—Presiden AS Donald Trump mungkin akan mengunjungi China sebelum awal November, untuk mencari terobosan dalam perang dagang yang terjebak. Kunjungan ini mungkin dijadwalkan sekitar KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang akan diadakan di Korea Selatan, dan waktunya bertepatan dengan berakhirnya perjanjian gencatan senjata tarif antara kedua belah pihak pada 10 November.
Latar Belakang Perang Dagang dan Tindakan Diplomatik
Sejak April tahun ini ketika Trump mengumumkan kenaikan tarif baru terhadap barang-barang Cina, hubungan antara kedua belah pihak terus tegang. Pihak AS telah mengenakan tarif 30% terhadap barang-barang yang diimpor dari Cina, dan mendesak sekutu Eropa untuk mengenakan tarif 100% pada produk-produk Cina, tetapi sikap negara-negara Eropa sangat hati-hati.
Para analis menunjukkan bahwa pertemuan tingkat tinggi minggu ini bertujuan untuk menyampaikan pesan, mengelola harapan publik terhadap kunjungan Trump ke China, dan mempersiapkan jalannya pertemuan pemimpin yang mungkin.
Permainan REE menjadi chip inti
Dalam perang dagang ini, pembatasan ekspor rare earth dianggap sebagai salah satu langkah balasan paling mematikan yang dimiliki Cina.
Nilai strategis: Rare earth adalah bahan kunci untuk memproduksi peralatan militer seperti pesawat tempur F-35, sistem panduan presisi, radar, dan kapal selam.
Kondisi saat ini: Meskipun ekspor beberapa rare earth untuk penggunaan sipil telah dilonggarkan, rare earth untuk penggunaan militer masih diatur secara ketat untuk mempertahankan keunggulan strategis.
Dampak pasar: Pada bulan Juni tahun ini, pihak China telah melonggarkan beberapa pembatasan ekspor sebagai bagian dari gencatan perdagangan, tetapi jika pihak Amerika Serikat meningkatkan tarif, ekspor tanah jarang mungkin akan kembali diperketat.
Ahli masalah internasional dari Universitas Fudan menunjukkan bahwa pembatasan rare earth adalah salah satu strategi paling efektif tahun ini untuk menyerang pihak AS, yang secara langsung menyentuh titik lemah industri pertahanan Amerika.
Perdebatan Keamanan Isu Laut Cina Selatan
Selain masalah perdagangan, isu Laut China Selatan juga menjadi fokus persaingan antara kedua belah pihak.
Nansha: Menteri Pertahanan China menegaskan kembali penolakannya terhadap "tindakan provokatif" negara-negara luar di Laut Selatan saat pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS, dan menyerukan pemeliharaan stabilitas kawasan. Beijing baru-baru ini mengumumkan bahwa Pulau Huangyan akan dijadikan kawasan perlindungan alam, yang dianggap sebagai langkah untuk memperkuat klaim kedaulatan.
Para ahli percaya bahwa keamanan maritim di Laut Selatan akan menjadi isu penting dalam dialog antara China dan AS, dan kedua belah pihak perlu menghindari peningkatan ketegangan di tingkat tindakan.
Tekanan Pihak Ketiga dan Pola Global
Amerika Serikat sedang berusaha meyakinkan sekutu-sekutu Eropa untuk memberi tekanan pada China melalui tarif, tetapi hasilnya terbatas. Sebaliknya, kerjasama ekonomi China dengan banyak negara mencakup investasi, teknologi, dan infrastruktur, membentuk keunggulan yang sulit digoyahkan oleh pihak AS.
Perlu dicatat bahwa Meksiko telah mengumumkan akan mengenakan tarif 50% pada mobil yang berasal dari China dan negara-negara Asia lainnya, menunjukkan bahwa beberapa negara mengambil tindakan di bawah tekanan AS.
Kesimpulan
Rencana kunjungan Trump ke China mungkin akan menjadi titik balik yang signifikan dalam hubungan Tiongkok-AS tahun ini. Ekspor tanah jarang dan keamanan Laut Cina Selatan akan menjadi variabel kunci di meja negosiasi. Jika kedua pihak dapat mencapai konsensus sebelum dan sesudah KTT APEC, risiko peningkatan perang dagang mungkin akan berkurang; sebaliknya, rantai pasokan global dan ketegangan geopolitik mungkin akan semakin memburuk.