Baru-baru ini, Deutsche Bank menerbitkan laporan penelitian yang menarik, yang membahas peran semakin penting dari Bitcoin dalam sistem keuangan global. Laporan tersebut menunjukkan bahwa seiring dengan semakin matangnya pasar Bitcoin, volatilitasnya semakin menurun, dan kinerja harganya semakin mirip dengan emas, yang membuat Bitcoin berpotensi dimasukkan ke dalam jajaran aset cadangan oleh bank sentral di seluruh dunia sebelum tahun 2030.
Laporan ini memicu diskusi luas di kalangan finansial. Data dari departemen riset Deutsche Bank menunjukkan bahwa sejak 2012, harga Bit dan emas telah menunjukkan tren kenaikan jangka panjang, terutama antara tahun 2024 hingga 2025, di mana pergerakan harga keduanya hampir naik secara bersamaan. Fenomena ini diartikan sebagai reaksi kolektif pasar terhadap ketidakpastian politik dan moneter.
Analis Deutsche Bank Marion Laboure dan Camilla Siazon menekankan dalam laporan bahwa Bitcoin secara bertahap menunjukkan karakteristik serupa dengan emas. Dengan penurunan volatilitas dan peningkatan likuiditasnya, Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi batu loncatan baru dalam keamanan finansial. Mereka memprediksi bahwa bank sentral di seluruh dunia mungkin akan mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio aset cadangan mereka untuk mendiversifikasi risiko dolar.
Kekurangan dan karakteristik desentralisasi Bitcoin menjadikannya pilihan aset cadangan yang potensial. Mirip dengan emas, Bitcoin mungkin menawarkan opsi diversifikasi aset baru bagi bank sentral di masa depan. Namun, tren ini juga memicu kekhawatiran di kalangan beberapa akademisi, yang percaya bahwa ini bisa menjadi sinyal mulai goyangnya tatanan keuangan tradisional.
Meskipun demikian, potensi Bitcoin sebagai aset cadangan masih memiliki banyak ketidakpastian. Lingkungan regulasi, risiko teknologi, dan tingkat penerimaan pasar adalah faktor-faktor yang akan mempengaruhi perkembangan di masa depan. Seiring dengan kemajuan teknologi mata uang digital dan evolusi pasar keuangan, peran Bitcoin dalam sistem keuangan global akan terus menarik perhatian dan diskusi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SocialAnxietyStaker
· 21jam yang lalu
Tidak mampu makan mie kering panas, bagaimana cara untuk stake
Lihat AsliBalas0
SpeakWithHatOn
· 10-08 08:53
Sudah dikatakan bahwa Bitcoin adalah tren besar~
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterWang
· 10-08 08:50
bull ah bull ah ayo ayo
Lihat AsliBalas0
GateUser-c802f0e8
· 10-08 08:49
Bank Sentral sudah mengakui BTC? Bull banget!
Lihat AsliBalas0
OnchainHolmes
· 10-08 08:34
Masih ada orang yang tidak percaya btc? Sudah saya katakan.
Baru-baru ini, Deutsche Bank menerbitkan laporan penelitian yang menarik, yang membahas peran semakin penting dari Bitcoin dalam sistem keuangan global. Laporan tersebut menunjukkan bahwa seiring dengan semakin matangnya pasar Bitcoin, volatilitasnya semakin menurun, dan kinerja harganya semakin mirip dengan emas, yang membuat Bitcoin berpotensi dimasukkan ke dalam jajaran aset cadangan oleh bank sentral di seluruh dunia sebelum tahun 2030.
Laporan ini memicu diskusi luas di kalangan finansial. Data dari departemen riset Deutsche Bank menunjukkan bahwa sejak 2012, harga Bit dan emas telah menunjukkan tren kenaikan jangka panjang, terutama antara tahun 2024 hingga 2025, di mana pergerakan harga keduanya hampir naik secara bersamaan. Fenomena ini diartikan sebagai reaksi kolektif pasar terhadap ketidakpastian politik dan moneter.
Analis Deutsche Bank Marion Laboure dan Camilla Siazon menekankan dalam laporan bahwa Bitcoin secara bertahap menunjukkan karakteristik serupa dengan emas. Dengan penurunan volatilitas dan peningkatan likuiditasnya, Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi batu loncatan baru dalam keamanan finansial. Mereka memprediksi bahwa bank sentral di seluruh dunia mungkin akan mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio aset cadangan mereka untuk mendiversifikasi risiko dolar.
Kekurangan dan karakteristik desentralisasi Bitcoin menjadikannya pilihan aset cadangan yang potensial. Mirip dengan emas, Bitcoin mungkin menawarkan opsi diversifikasi aset baru bagi bank sentral di masa depan. Namun, tren ini juga memicu kekhawatiran di kalangan beberapa akademisi, yang percaya bahwa ini bisa menjadi sinyal mulai goyangnya tatanan keuangan tradisional.
Meskipun demikian, potensi Bitcoin sebagai aset cadangan masih memiliki banyak ketidakpastian. Lingkungan regulasi, risiko teknologi, dan tingkat penerimaan pasar adalah faktor-faktor yang akan mempengaruhi perkembangan di masa depan. Seiring dengan kemajuan teknologi mata uang digital dan evolusi pasar keuangan, peran Bitcoin dalam sistem keuangan global akan terus menarik perhatian dan diskusi.