Mengukur pertumbuhan di dunia crypto: Faktor pembeda, hal-hal yang krusial, serta aspek yang perlu penyesuaian

9/18/2025, 3:33:31 AM
Menengah
Blockchain
a16z menganalisis logika pertumbuhan proyek Web3, menyoroti bahwa metrik Web2 tradisional tidak mudah diterapkan, serta menawarkan kerangka kerja pengukuran pengguna, transaksi, komunitas, dan ekosistem yang relevan dengan industri kripto.

Bagaimana Anda menilai keberhasilan dan pertumbuhan protokol atau produk kripto Anda? Dalam ekosistem web2, para pemasar memiliki sejumlah playbook untuk mengukur kesuksesan. Namun dalam industri kripto, khususnya di ranah L1, L2, maupun protokol, go-to-market playbook masih terus berkembang. Sejumlah metrik tak selalu tersedia, sebagian tidak relevan, dan banyak yang memerlukan pendekatan khusus berbasis blockchain.

Saya telah berdiskusi dengan berbagai pemimpin pertumbuhan dan pemasaran, masing-masing menggunakan dashboard yang berbeda—dan hal ini sangat wajar, mengingat tolok ukur pertumbuhan bagi L1 atau L2 jelas tidak sama dengan DeFi protocol, wallet, ataupun game. Mari kita cermati perbedaan ini secara komprehensif:

Pertumbuhan L1 dan L2 sangat bergantung pada komunitas pengguna dan pengembang. Keberhasilan L1 dan L2 dapat diukur melalui Monthly Active Addresses (MAA), serta jumlah aplikasi yang dibangun di atas jaringan tersebut. Pertumbuhan MAA tanpa diikuti peningkatan jumlah aplikasi bisa menunjukkan dominasi beberapa aplikasi populer atau bahkan aktivitas spam; idealnya, kedua metrik tumbuh secara selaras. Dalam hal ini, CMO berperan sebagai mesin pemasaran komunitas, di samping memasarkan protokol itu sendiri.

Pertumbuhan protokol pada dasarnya berfokus pada pengguna, volume, dan Total Value Locked (TVL)—total nilai aset dalam dolar yang disimpan di smart contract protokol—atau Total Value Secured (TVS)—total nilai aset yang diamankan oleh protokol tersebut. TVL memang menjadi metrik yang sering diperdebatkan, namun jika digabungkan dengan metrik lain yang dibahas di bawah, dapat memberikan gambaran holistik tentang pertumbuhan. Salah satu founder juga membagikan perhitungan “cost of capital” untuk “active TVL”—yakni, besaran grant yang perlu diberikan dibandingkan dengan fee/TVL yang diperoleh.

Pertumbuhan infrastruktur serta software-as-a-service (SaaS) lain pada umumnya dianalisis melalui kinerja produk-produk individu. Contohnya, platform developer Alchemy memantau pertumbuhan pelanggan serta pendapatan dalam tiap lini produk, mirip model SaaS tradisional. Lebih khusus, persentase recurring revenue yang dipertahankan dari pelanggan eksisting, atau Gross Revenue Retention (GRR), mengindikasikan produk yang “sticky” dan basis pelanggan yang solid—krusial dalam mengukur revenue berulang. Net Revenue Retention (NRR) mempertimbangkan upsell dan mencerminkan kemampuan untuk meningkatkan pendapatan dari basis pelanggan yang ada.

Pertumbuhan wallet dan game juga menganut pendekatan metrik yang lebih tradisional (tidak berbeda jauh dari contoh SaaS di atas). Di sini, penggunaan dan pendapatan diukur dengan metrik utama seperti:

  • Daily Active Addresses (DAA), yaitu jumlah alamat unik yang aktif di jaringan tiap hari
  • Daily Transacting Users (DTU), yakni jumlah alamat unik—subset dari DAA—yang melakukan transaksi menghasilkan revenue
  • Average Revenue per User (ARPU), yakni pendapatan yang dihasilkan dari satu pengguna atau pelanggan dalam periode tertentu

Jika melibatkan token, maka harga token dan distribusi pemegang masuk ke dalam analisis, namun kedua metrik tersebut pun sangat bergantung pada tujuan Anda. Apakah Anda ingin banyak pemegang token kecil atau beberapa whale? Hal ini sangat ditentukan oleh kategori, tahapan, serta strategi produk atau layanan Anda.

Lalu, apa saja yang sebaiknya masuk dalam dashboard metrik perusahaan Anda? Berikut sejumlah metrik potensial yang dapat Anda lacak, beserta penjelasan peran masing-masing dalam funnel pemasaran—namun pada akhirnya, Anda sendirilah yang menentukan apa yang diukur, bobot pentingnya tiap metrik, dan strategi tindak lanjutnya…

Metrik inti: Apa yang penting

Metrik pertumbuhan fundamental seperti CAC, LTV, dan ARPU (penjelasan di bawah dan definisi tim kami di sini) berperan sentral memahami tingkat keberhasilan dan efisiensi akuisisi pelanggan.

Walaupun konsep-konsep ini telah mapan di SaaS tradisional, penerapannya di kripto memerlukan penyesuaian, di mana “customers” sering berarti “wallets” dan proses value creation hadir dalam format berbeda. Kami redefinisi metrik-metrik utama di bawah, beserta nuansa khusus di industri kripto.

Customer Acquisition Cost (CAC)

CAC mengukur total biaya akuisisi seorang pelanggan, dengan beberapa pendekatan:

  • Blended CAC secara umum dihitung dengan membagi total biaya akuisisi dengan jumlah pelanggan baru. Metrik ini mencerminkan rata-rata harga akuisisi per pelanggan di seluruh channel—bukan hanya biaya direct acquisition, tetapi juga customer yang didapatkan secara organik (yang membuat penilaian efektivitas taktik tertentu menjadi lebih kompleks).
  • Paid CAC berfokus pada pelanggan yang didapat melalui pemasaran berbayar. Banyak tim keliru melakukan “spray and pray” pada spend paid tanpa memperhatikan hasilnya. Paid CAC mengungkapkan biaya akuisisi per pelanggan dan efektivitas campaign spesifik—penting sekali di industri kripto, di mana reward berbayar sering mengalihkan fokus tim tanpa strategi produk yang jelas.

Yang termasuk dalam “cost” di CAC adalah pengeluaran iklan, sponsorship, pengembangan materi pemasaran, serta insentif token untuk quest (misal di Galaxe, Layer3, atau Coinbase Quests), juga airdrop ke wallet terpilih.

Definisi “customer” dalam konteks ini juga dapat berarti “user” atau “developer”; misalnya, wallet baru yang bertransaksi di protokol dapat dikategorikan sebagai customer protokol tersebut.

Lifetime Value (LTV) dan Average Revenue Per User (ARPU)

LTV merepresentasikan nilai kini dari proyeksi profit bersih masa depan seorang customer selama hubungan berlangsung. LTV pada intinya mengukur total kontribusi customer, termasuk pengeluaran mereka terhadap produk Anda.

LTV merupakan konsep yang penuh nuansa (nuanced), dan di kripto tidak selalu dapat dipetakan langsung, sebab “user” seringkali adalah wallet pseudonim yang satu orang bisa punya lebih dari satu. Karena itu, LTV di kripto bisa mengukur kontribusi wallet tunggal terhadap TVL, yakni total nilai aset yang disimpan di smart contract protokol seperti dibahas sebelumnya.

Jika TVL memperlihatkan snapshot “berapa besar aset saat ini” di protokol DeFi, LTV memberikan insight “berapa nilai sebuah wallet bagi protokol sepanjang siklus hidupnya.”

Rasio LTV:CAC

LTV sering digunakan untuk membandingkan biaya akuisisi (CAC) dengan tingkat value yang akan dihasilkan customer tersebut dalam jangka waktu tertentu. Rasio LTV:CAC merupakan indikasi efektivitas biaya dalam menarik pelanggan baru, membandingkan nilai yang dibawa pelanggan dengan biaya akuisisinya.

Pada model SaaS tradisional, rasio 3:1 dianggap optimal karena menunjukkan bahwa value yang dihasilkan tiga kali lipat dari biaya akuisisinya, menciptakan peluang reinvestasi untuk pertumbuhan. Di kripto, belum ada benchmark baku semacam ini.

Penting untuk menilai rasio LTV:CAC dalam konteks insentif akuisisi tambahan, seperti airdrop atau poin, yang dapat menimbulkan bias pada metrik. Idealnya, insentif menarik pengguna memulai interaksi, namun mereka cukup tertarik menggunakan produk sehingga pertumbuhan berlanjut tanpa insentif—dalam kasus ini, CAC turun dan LTV naik, sehingga rasio LTV:CAC meningkat.

Berikut rangkuman metrik utama yang telah dijelaskan, beserta cara pandang terhadapnya di kripto:

Seluruh metrik ini berfungsi sebagai baseline untuk mengukur efektivitas upaya marketing dalam menarik pengguna dibandingkan dengan biaya di seluruh tahapan funnel pemasaran.

Breakdown funnel pertumbuhan crypto

Setelah metrik inti disusun, tahap selanjutnya adalah memetakan ke funnel pemasaran dari atas ke bawah. Perlu dicatat, funnel marketing di kripto tak selalu identik dengan web2; terdapat perbedaan fundamental dalam strategi marketing kripto, maupun karakteristik dan peluang khusus di tiap tahap funnel. Ini dapat mencakup perilaku onchain, insentif token, dan dinamika berbasis komunitas.

Mari telusuri tiap tahap funnel berikut strategi dan metrik utama—dan bagaimana perbedaannya di kripto versus web2…

Awareness/Lead generation

Inilah fase awal funnel pemasaran, baik tradisional maupun kripto, yakni awareness. Di kripto sekalipun, membangun awareness brand adalah syarat mutlak untuk tahap selanjutnya.

Di tahap ini Anda mulai mengukur CAC (lihat definisi sebelumnya). “Reach”—jumlah individu unik yang melihat konten Anda—merupakan metrik utama. Reach penting dalam menilai keberhasilan channel pemasaran massal seperti press, media, dan public relation. Tantangannya adalah membedakan lonjakan atensi sesaat dengan minat yang benar-benar “sticky”: Apakah user hanya penasaran atau benar-benar ingin memakai produk?

Di luar metrik inti akuisisi, channel untuk menarik user baru memiliki keunggulan, risiko, dan keunikan khusus di kripto:

Key opinion leader (KOL) & Influencer

Membayar influencer atau KOL acak dengan audiens luas tampak menjanjikan untuk membangun awareness, tapi sering gagal menciptakan engagement berkualitas. Terutama bila influencer tidak punya koneksi nyata ke proyek, sehingga audiens juga kurang terlibat.

Menggandeng influencer yang sejalan dengan visi proyek dan punya antusiasme autentik jauh lebih efektif. Pertimbangkan micro-influencer, yakni figur niche dan kredibel di komunitas Anda; atau bahkan influencer internal dari tim Anda yang telah membangun kehadiran brand. Claire Kart, CMO Aztec, L2 berfokus privasi, juga menjadi influencer bagi perusahaan yang ia tangani, dan aktif mencari influencer baru untuk diajak terhubung secara organik ke ekosistem Aztec.

Advertising

Advertising punya tantangan tersendiri di kripto. Banyak perusahaan kripto tak bisa menjalankan campaign di platform tradisional seperti Google atau Meta, karena kebijakan iklan terkait kripto berubah-ubah dan tidak jelas. Selain itu, komunitas kripto juga lebih skeptis terhadap iklan tradisional, sebab scammer sering memakai format serupa untuk menjebak pengguna ke situs berbahaya.

Tim marketing kripto lebih berhasil beriklan di X, LinkedIn, Reddit, TikTok, atau Apple App Store untuk mendorong aplikasi tertentu. Alternatif lain: iklan Brave browser, Spindl ads di Coinbase/Base, MiniApps dan sponsored post di Farcaster, bahkan optimasi prompt untuk jawaban pencarian AI.

Referral & Affiliate Marketing

Referral program pada dasarnya sama seperti pemasaran tradisional: Anda mendapat reward jika seseorang mendaftar via referral Anda. Namun dalam kripto, reward dapat dikirim instan dan diverifikasi langsung onchain, sehingga insentif lebih selaras dan proses lebih efisien. Proyek seperti Blackbird membuktikan referral onchain mampu menciptakan network effect melalui loyalitas dan engagement komunitas, bukan semata akuisisi pelanggan satu kali.

Word of mouth sangat powerful di kripto: Untuk produk konsumen, adopsi didorong oleh rekomendasi sesama pengguna yang merasa puas dan mendapatkan value. Untuk proyek infrastruktur, referral berkembang dari pelanggan dan developer yang sudah ada.

Mengukur pertumbuhan word-of-mouth sesederhana mencatat Net Promoter Score (NPS) di titik interaksi, atau survei pada pengguna baru saat signup/onboarding—apakah mereka direferensikan dan oleh siapa.

Di kripto, referral bertindak sebagai funnel pemasaran bottom-up: Alih-alih berhenti di tahap konversi, pengguna menjadi evangelist yang membawa calon pengguna baru ke puncak funnel, memacu flywheel pertumbuhan.

Catatan akurasi: Mengukur pertumbuhan pengguna/costumer asli vs. bot menjadi tantangan di semua industri, khususnya media sosial. Kripto punya identitas unik seperti “proof-of-human” (World ID), atau verifikasi identitas zero knowledge (zkPassport), yang membedakan pengguna asli dari bot atau airdrop farmer. Tim pertumbuhan bisa memanfaatkan ini, tak hanya membangun sybil resistance pada airdrop komunitas, tetapi juga mendapat gambaran user asli dan membantu perencanaan retensi produk.

Kekuatan jaringan kripto yang tumbuh

Salah satu pendorong pertumbuhan unik di kripto adalah token, yang efektif menarik pengguna, pengembang, dan likuiditas ke marketplace yang biasanya sulit mengatasi cold-start problem. Bukan sekadar spekulasi; ketika harga token naik, akan banyak pengguna baru ingin jadi bagian dari sesuatu yang berkembang. Developer pun tertarik, karena harga tinggi menunjukkan komunitas aktif dan permintaan nyata—menjadikan ekosistem tersebut pilihan utama untuk membangun.

Consideration/Interest

Fase selanjutnya dalam funnel pemasaran adalah consideration—saat calon pengguna telah membangun minat dan mulai membandingkan produk Anda dengan alternatif lain.

Tahapan ini krusial di kripto; setiap keputusan, mulai dari membeli token sampai memilih hardware wallet, umumnya membutuhkan edukasi mendalam, mengingat industri kripto masih relatif baru dan kompleks. Informasi yang presisi mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan penilaian antar produk/platform. Tak heran banyak perusahaan mulai dari Coinbase hingga Alchemy berinvestasi besar dalam konten edukasi untuk konsumen maupun developer.

Konten edukasi efektif tak hanya membahas fitur dan manfaat produk, tapi juga detail teknis: keamanan, custody, governance komunitas dan treasury, model ekonomi token, dan seterusnya. Developer membutuhkan dokumentasi teknis dan tutorial, sedangkan konsumen lebih perlu penjelasan sederhana (contoh: sebelum transfer dana antar wallet atau blockchain).

Kampanye email yang mengedukasi user di setiap flow penting (seperti signup atau pembelian produk), prompt/in-product tooltip, onboarding interaktif, dan trial/testnet untuk demo fitur sebelum transfer aset adalah alat utama di sini. Perusahaan kini juga mengoptimalkan konten edukasi untuk LLM, agar merek mereka muncul saat user mencari informasi.

Tim sukses mengukur minat bukan dari klik atau download belaka, tetapi dari aksi intermediate yang menandakan trust dan intent—misal, join waitlist dengan wallet, atau deposit dana kecil untuk mencoba fitur. Kesuksesan tindakan ini bergantung pada channel, dan tiap channel punya metrik sendiri. Pada akhirnya, Anda akan memetakannya ke metrik konversi, seperti yang dijelaskan di tahap berikutnya.

Conversion

Conversion merupakan tahap funnel di mana user benar-benar melakukan aksi utama yang dituju.

Sebagai metrik, “conversion” beragam: pada marketing tradisional berarti pembelian, signup demo, atau permintaan sales. Di kripto: bisa download wallet, beli token, atau deploy kode di platform. Definisi conversion harus presisi sesuai produk dan tujuan agar metrik yang digunakan benar-benar relevan.

Melacak konversi berdasarkan channel penting (misal, download wallet via event offline); dengan mengetahui sumber yang menghasilkan hasil optimal, tim bisa mengukur efektivitas spending, messaging, dan strategi lainnya.

Akurasi pelacakan konversi sangat bergantung pada attribution—yang bisa rumit, khususnya tracking journey dari web2 (situs tradisional/media sosial) ke aksi onchain.

Web-tracking seperti Google Tag Manager bisa mengukur conversion di website, sementara tools baru seperti Addressable memungkinkan tim melacak performa campaign dari website/iklan web2 menuju aksi onchain. Namun journey pengguna tidak selalu linear—user bisa melihat postingan di X, hadir di event offline, lalu baru melakukan transaksi.

Sulitnya attribution di kripto perlahan teratasi dengan tools analytics yang makin canggih; semakin mudah mengaitkan beberapa wallet ke identitas individu, sehingga satu aksi bisa benar-benar ditelusuri ke satu user. Update privasi (GDPR, cookie restriction, dsb) memperumit attribution web2, namun transparansi data onchain kini menjadi keunggulan sekaligus tetap melindungi privasi identitas pengguna.

Post-conversion Engagement

Pada funnel marketing tradisional, tahap Engagement/Interest mengukur interaksi prapembelian dengan produk. Interaksi ini penting untuk membangun pemahaman dan minat yang berkembang menjadi partisipasi aktif.

Pada funnel kripto, engagement pasca-konversi—baik online/offline, maupun onchain/offchain—harus diukur untuk memahami efektivitas retensi serta menjaga kesehatan komunitas.

Contoh engagement online (lihat juga panduan media sosial):

  • Partisipasi Discord/forum/chat
  • Aktivitas X
  • Sentimen di channel sosial
  • Keterlibatan governance atau voting

Banyak marketer kripto masih mengandalkan stack tradisional, khususnya social listening. Metode ini mesti disesuaikan dengan kripto; contohnya, sentiment tracking berguna sebagai penunjuk arah, tapi tidak cukup untuk pengambilan keputusan tunggal. Sentiment tracking membantu mengidentifikasi kontributor aktif, anggota vokal, dan influencer utama, serta mengukur efektivitas messaging. Namun, data sentiment di kripto seringkali sangat bising—komunitas terpecah di banyak platform, kualitas metrik tidak seragam, dan sejumlah akun sangat aktif bisa punya pengaruh besar.

Di luar itu, tim juga menggunakan social-media monitoring (misal Fedica) untuk mengukur dan memberi reward engagement; seperti mengapresiasi kontributor yang amplifikasi konten, membuat meme, berdiskusi, atau menggerakkan engagement dalam komunitas. Perlu diingat, aktivitas yang dipicu insentif sangat mudah digame: insentif tertentu bisa menarik orang yang hanya berorientasi pada reward, bukan proyek. Akibatnya, komunitas tampak aktif jangka pendek namun tidak sustainable jangka panjang.

Strategi pertumbuhan organik tetap efektif tanpa insentif atau paid engagement; misalnya dengan diversifikasi konten. Eco, stablecoin liquidity layer, menerapkan strategi konten organik di X dengan “prinsip 4-1-1”: 4 post edukasi tentang peluang pasar; 1 post soft-sell (endorsement pihak ketiga); 1 post hard-sell (“pakai produk kami”); siklus ini diulang setiap beberapa jam selama 7 hari. Berbekal strategi posting organik dan mengoptimalkan pengumuman produk besar serta co-marketing, Eco berhasil meningkatkan monthly impression hampir 600%.

Engagement offline seperti kehadiran di konferensi atau event juga penting untuk membangun koneksi lebih dalam. Pengukuran tradisional adalah mengumpulkan email untuk mailing list (contoh badge QR code di booth), namun kini ada solusi lebih canggih—penandaan swag dengan NFC chip (misal IYK) dan campaign tap/scan. Platform seperti Discord atau Towns menyediakan ruang khusus untuk interaksi lanjutan, dan di sana Anda bisa melacak jumlah interaksi (post, like, reply) user per periode, sekaligus overlay analisis kualitas dan sentimen engagement.

Retensi

Retensi menjawab: Siapa yang masih aktif? Bisa diukur sebagai persentase user yang melakukan aksi onchain setelah periode tertentu, atau tingkat aktivitas user dalam jangka waktu. Rumusnya: jumlah user di akhir periode dibagi jumlah awal. Retensi tidak sekadar signup awal, melainkan siapa yang tetap terlibat setelah waktu tertentu. Contoh metrik retensi: returning app user, atau daily active address dalam periode.

Di kripto, retensi harus memperhatikan dinamika “jangka panjang” versus “jangka pendek” karena mekanisme token dan perilaku user sangat berpengaruh. Misal, lonjakan airdrop farmer saat awal peluncuran bisa tampak seperti pertumbuhan, tapi akan hilang ketika reward berhenti. Penting mendefinisikan “user ideal” dan retensi di cohort itu, bukan total user mentah. Itulah urgensi metrik produk—yang berbasis minat organik dan dapat diukur secara obyektif—agar Anda tidak salah kaprah menilai product-market fit, terutama jika produk Anda masih tahap awal.

Retensi meningkatkan LTV—semakin lama user bertahan, semakin besar kontribusinya (transaksi/spending), sehingga rasio LTV:CAC semakin baik.

Churn

Churn adalah kebalikan retensi—mengukur jumlah dan waktu customer yang hilang dari siklus produk. Rumusnya: jumlah customer hilang dibagi jumlah awal dalam periode, dalam persen. Salah satu proxy churn adalah persentase wallet yang tidak aktif setelah periode tertentu. Misal, user join saat hype/campaign, signup wallet, lalu tak pernah dipakai lagi. Sebagian user bisa re-engage di masa depan, namun kuncinya adalah mengenali user aktif, recurring, dan returning—bukan yang berhenti setelah aksi onchain tunggal.

Tools analytics seperti Safary memantau interaksi user dengan decentralized apps, membantu mengidentifikasi titik friksi yang menyebabkan drop-off—misal biaya transaksi tinggi, UI rumit, atau onboarding yang berbelit. Contoh: saat Solana merilis Seeker phone, banyak user mengharapkan wallet pre-funded (seperti Saga), agar onboarding lebih mudah, sebab funding manual bisa memperlambat adopsi. Meski kini Solana melakukan dApp rewards campaign setelah perangkat diterima, penting memetakan seluruh tahapan onboarding agar friksi diminimalkan.

Untuk menekan churn, tersedia platform funnel-tracking dan cohort-targeting yang mendukung customer engagement khusus kripto (Absolute Labs: wallet relationship management), sehingga tim dapat membuat segmentasi audiens dan re-engage user lewat channel web2 maupun taktik native kripto seperti targeted airdrops. Selain itu, komunikasi langsung ke wallet individual dengan pesan terdesentralisasi (XMTP) memberi prompt personal yang tepat waktu agar user kembali aktif.

Share of wallet

Metode monitoring churn dan retensi lain adalah “share of wallet”: proporsi spend customer di kategori tertentu yang dialokasikan ke produk/jasa Anda. Di kripto, konsep ini literal—dengan analisis komposisi wallet, Anda bisa melacak aset yang dimiliki, nominal, dan aktivitasnya. Jika user berhenti di protokol Anda, data onchain dapat memperlihatkan mereka pindah ke kompetitor atau tidak. Semakin kompleks protokol multi-layer, analisis menjadi menantang, namun pola peralihan ke kompetitor atau produk dengan fitur khusus sangat informatif.

Jika banyak pemegang token Anda juga memiliki token dari proyek lain, itu peluang untuk co-marketing, misal event bersama atau distribusi token ke holder proyek lain. Tools analitik umum seperti Dune, atau platform khusus, memungkinkan analisis overlap dan perilaku tokenholder. Karena mayoritas user punya lebih dari satu wallet, analisis identitas agregat dan pelabelan wallet lintas chain (misal Nansen) makin penting memperkuat akurasi share-of-wallet.

Mengukur pertumbuhan kripto tidak cukup dengan menyalin playbook web2; kuncinya adalah adaptasi, eliminasi yang tak relevan, dan inovasi kerangka sesuai keunggulan blockchain. Setiap dashboard tim akan berbeda, mengikuti karakter produk, mulai dari L1 hingga game.

Namun data bukan segalanya. Metrik kuantitatif hanya satu sisi cerita: pemahaman kualitatif yang mendalam terhadap audiens dan user sangat berperan. Obrolan di komunitas (buzz proyek, meme, atau sekadar vibes), atmosfer event, hingga insting atas apa yang berhasil atau tidak, sama vitalnya dalam menentukan strategi pertumbuhan. Bahkan perilaku sejumlah power user di awal kerap lebih menentukan dari mayoritas user. Sinyal kualitatif lazimnya menjadi indikator product-market fit paling awal. Strategi pertumbuhan kripto yang unggul selalu menyeimbangkan data dengan intuisi, serta menggabungkan taktik jangka pendek yang membangun excitement dan strategi jangka panjang yang memperkuat komunitas.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Steph Zinn, Sonal Chokshi, Jay Drain, Daren Matsuoka, Jay Kurahashi-Sofue, dan Claire Kart atas kontribusi mereka.

Maggie Hsu adalah Head of Go-to-Market di a16z crypto. Sebelumnya, ia memimpin go-to-market Amazon Managed Blockchain di Amazon Web Services, serta pengembangan bisnis AirSwap, decentralized exchange. Maggie pernah menduduki posisi eksekutif di Zappos.com dan Hilton Worldwide, serta menjadi konsultan di McKinsey & Company.

Pendapat di artikel merupakan pandangan individual personel AH Capital Management, L.L.C. (“a16z”) yang dikutip, dan bukan representasi resmi a16z atau afiliasinya. Informasi dari pihak ketiga, termasuk dari perusahaan portofolio dana kelolaan a16z, telah diambil dari sumber yang diyakini andal, namun a16z tidak melakukan verifikasi independen dan tidak menjamin keakuratan atau relevansi dalam setiap situasi. Konten ini mungkin mencakup iklan pihak ketiga; a16z tidak meninjau atau mendukung konten iklan apapun yang tercantum.

Konten ini hanya untuk informasi dan tidak dapat dijadikan referensi hukum, bisnis, investasi, atau pajak. Konsultasikan dengan penasihat Anda sendiri untuk hal terkait. Referensi pada sekuritas atau aset digital hanya bersifat ilustrasi, bukan rekomendasi investasi maupun penawaran jasa konsultasi investasi. Konten ini tidak ditujukan ataupun dapat digunakan sebagai dasar keputusan investasi pada dana a16z. (Penawaran dana a16z hanya melalui private placement memorandum, subscription agreement, dan dokumen relevan lain—baca keseluruhan sebelum mengambil keputusan.) Investasi atau perusahaan portofolio yang disebutkan tidak merepresentasikan semua investasi di kendaraan kelolaan a16z, dan tidak ada jaminan investasi ke depan akan memiliki hasil serupa. Daftar investasi dana Andreessen Horowitz (tidak termasuk investasi yang belum diizinkan untuk diumumkan publik dan aset digital publik yang belum diumumkan) tersedia di https://a16z.com/investments/.

Bagan dan grafik hanya untuk tujuan informasi, tidak untuk keputusan investasi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa mendatang. Konten berlaku pada tanggal yang tertera. Proyeksi, estimasi, prediksi, target, prospek, maupun opini dalam materi ini dapat berubah tanpa pemberitahuan dan bisa berbeda dari pendapat lain. Lihat https://a16z.com/disclosures untuk informasi lebih lanjut.

Disclaimer:

  1. Artikel ini merupakan reprint dari [a16zcrypto]. Hak cipta sepenuhnya milik penulis asli [Maggie Hsu]. Jika ada keberatan atas pemuatan ulang, silakan hubungi tim Gate Learn untuk penanganan lebih lanjut.
  2. Disclaimer: Pandangan dan opini dalam artikel ini merupakan pendapat penulis, bukan nasihat investasi.
  3. Penerjemahan dilakukan oleh tim Gate Learn. Kecuali disebutkan, dilarang menyalin, mendistribusikan, atau memplagiat artikel hasil terjemahan ini.

Bagikan

Kalender Kripto

Pembaruan Proyek
SEC AS akan mengadakan pertemuan meja bundar tentang aturan larangan perdagangan penetrasi pada 18 September di markas besar di Washington. Komisaris SEC Caroline Crenshaw, Hester Peirce, dan Direktur Departemen Pasar Perdagangan Jamie Selway akan memberikan sambutan pembukaan, dan Ketua SEC Paul S. Atkins akan memberikan pidato.
S
-4.29%
2025-09-18
Pembaruan Proyek
Batas waktu klaim Airdrop U Drop Union adalah 18 September.
U
2025-09-18
Buka token
Fasttoken (FTN) akan membuka 20 juta Token pada 18 September pukul 08:00, senilai sekitar 89,8 juta USD, yang merupakan 2,08% dari Pasokan Beredar.
FTN
-0.24%
2025-09-18
Pameran Seni di New York
Render Network mengumumkan bahwa SUBMERGE: Beyond the Render, pameran seni imersif terbesar yang pernah didukung oleh rendering terdesentralisasi, akan dibuka pada 19 September di New York. Acara ini akan menampilkan karya dari 16 seniman digital terkemuka, termasuk dua pemenang Emmy Award, dalam apa yang akan menjadi pameran paling luas sejenisnya. Inisiatif ini menunjukkan potensi kreatif dari teknologi rendering berbasis GPU terdesentralisasi.
RENDER
-1.22%
2025-09-18
Seoul
"Tezos adalah blockchain yang dapat memperbarui dirinya sendiri dan mainnet akan secara otomatis beralih ke Seoul... pada sekitar 1320 UK."
XTZ
-1.95%
2025-09-18

Artikel Terkait

Apa itu Tronscan dan Bagaimana Anda Dapat Menggunakannya pada Tahun 2025?
Pemula

Apa itu Tronscan dan Bagaimana Anda Dapat Menggunakannya pada Tahun 2025?

Tronscan adalah penjelajah blockchain yang melampaui dasar-dasar, menawarkan manajemen dompet, pelacakan token, wawasan kontrak pintar, dan partisipasi tata kelola. Pada tahun 2025, ia telah berkembang dengan fitur keamanan yang ditingkatkan, analitika yang diperluas, integrasi lintas rantai, dan pengalaman seluler yang ditingkatkan. Platform ini sekarang mencakup otentikasi biometrik tingkat lanjut, pemantauan transaksi real-time, dan dasbor DeFi yang komprehensif. Pengembang mendapatkan manfaat dari analisis kontrak pintar yang didukung AI dan lingkungan pengujian yang diperbaiki, sementara pengguna menikmati tampilan portofolio multi-rantai yang terpadu dan navigasi berbasis gerakan pada perangkat seluler.
11/22/2023, 6:27:42 PM
Apa itu USDC?
Pemula

Apa itu USDC?

Sebagai jembatan yang menghubungkan mata uang fiat dan mata uang kripto, semakin banyak stablecoin yang dibuat, dengan banyak di antaranya yang ambruk tak lama kemudian. Bagaimana dengan USDC, stablecoin terkemuka saat ini? Bagaimana itu akan berkembang di masa depan?
11/21/2022, 10:36:25 AM
Apa itu Stablecoin?
Pemula

Apa itu Stablecoin?

Stablecoin adalah mata uang kripto dengan harga stabil, yang sering dipatok ke alat pembayaran yang sah di dunia nyata. Ambil USDT, stablecoin yang paling umum digunakan saat ini, misalnya, USDT dipatok ke dolar AS, dengan 1 USDT = 1 USD.
11/21/2022, 8:35:14 AM
Penggunaan Bitcoin (BTC) di El Salvador - Analisis Keadaan Saat Ini
Pemula

Penggunaan Bitcoin (BTC) di El Salvador - Analisis Keadaan Saat Ini

Pada 7 September 2021, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah. Berbagai alasan mendorong El Salvador untuk melakukan reformasi moneter ini. Meskipun dampak jangka panjang dari keputusan ini masih harus dicermati, pemerintah Salvador percaya bahwa manfaat mengadopsi Bitcoin lebih besar daripada potensi risiko dan tantangannya. Dua tahun telah berlalu sejak reformasi, di mana banyak suara yang mendukung dan skeptis terhadap reformasi ini. Lantas, bagaimana status implementasi aktualnya saat ini? Berikut ini akan diberikan analisa secara detail.
12/18/2023, 3:29:33 PM
Apa Itu Narasi Kripto? Narasi Teratas untuk 2025 (DIPERBARUI)
Pemula

Apa Itu Narasi Kripto? Narasi Teratas untuk 2025 (DIPERBARUI)

Memecoins, token restaking yang cair, derivatif staking yang cair, modularitas blockchain, Layer 1s, Layer 2s (Optimistic rollups dan zero knowledge rollups), BRC-20, DePIN, bot perdagangan kripto Telegram, pasar prediksi, dan RWAs adalah beberapa narasi yang perlu diperhatikan pada tahun 2024.
11/26/2024, 2:13:25 AM
ONDO, Proyek yang Disukai oleh BlackRock
Pemula

ONDO, Proyek yang Disukai oleh BlackRock

Artikel ini mengupas tentang ONDO dan perkembangannya baru-baru ini.
2/2/2024, 10:42:34 AM
Mulai Sekarang
Daftar dan dapatkan Voucher
$100
!