Teknik analisis inti yang harus dikuasai dalam perdagangan cryptocurrency

Dalam pasar cryptocurrency yang tidak stabil, hanya mengandalkan intuisi untuk berinvestasi sama saja dengan berjudi. Untuk mendapatkan keuntungan dari volatilitas, trader perlu membangun sistem perdagangan yang ilmiah, yang biasanya mempertimbangkan tiga faktor kunci: mendapatkan harga beli yang wajar, mengevaluasi potensi imbal hasil atau kenaikan yang diharapkan, dan menetapkan periode waktu yang jelas untuk mencapai target harga. Inilah mengapa analisis teknikal dan analisis fundamental menjadi alat wajib bagi investor profesional.

Analis fundamental menilai nilai aset melalui studi tren ekonomi makro, dinamika industri, dan kompetisi, sementara analis teknikal memanfaatkan interpretasi data harga dan volume transaksi historis untuk menangkap suasana pasar dan tren harga. Bagi trader pemula yang ingin maju di bidang aset digital, menguasai analisis teknikal bukan hanya kunci untuk meningkatkan kemampuan trading, tetapi juga fondasi pengambilan keputusan yang sistematis.

Apa sebenarnya yang dilakukan analisis teknikal?

Analisis teknikal mengandalkan model matematika dan data harga historis untuk memprediksi tren masa depan. Asumsi utamanya adalah pasar memiliki tingkat prediktabilitas—tren yang ada cenderung berlanjut selama beberapa waktu. Trader biasanya ingin membeli saat pasar mendekati dasar dan menjual saat harga lebih tinggi untuk meraih keuntungan. Mengidentifikasi titik terendah relatif melalui analisis teknikal adalah langkah penting sebelum membangun posisi.

Namun, perlu ditegaskan bahwa analisis teknikal bukanlah segalanya. Berbeda dengan analisis fundamental yang mempertimbangkan banyak faktor pengaruh, analisis teknikal hanya fokus pada data harga historis. Pemahaman dan penggunaan indikator oleh setiap trader juga berbeda-beda, yang berarti tidak ada kerangka analisis tunggal yang berlaku umum. Fungsi analisis teknikal adalah membantu trader mengenali tren melalui fluktuasi harga dan data volume transaksi, serta menemukan peluang trading—namun ia tidak dapat menjamin sinyal yang 100% akurat.

Logika kerja analisis teknikal

Pergerakan harga historis menyimpan informasi, dan trader dapat menggunakan data ini untuk memprediksi perubahan harga di masa depan. Setiap fluktuasi harga memiliki cerita di baliknya, yang biasanya dapat memandu arah pergerakan selanjutnya.

Pergerakan harga cryptocurrency dipicu oleh perubahan hubungan penawaran dan permintaan: saat pasokan melebihi permintaan, harga cenderung turun; sebaliknya, saat permintaan melebihi pasokan, harga akan naik. Pertanyaan utamanya adalah—kapan perubahan ini akan terjadi? Tugas utama analis teknikal adalah menilai kondisi pasar secara keseluruhan dan menentukan titik yang paling mungkin memulai gelombang pergerakan harga baru.

Untuk mencapai tujuan ini, trader perlu menggunakan berbagai alat secara bersamaan. Selain grafik lilin (candlestick), mereka biasanya memanfaatkan berbagai indikator (disebut “indikator”) untuk menganalisis volume dan likuiditas, yang memainkan peran penting dalam analisis teknikal.

Kumpulan alat analisis teknikal yang wajib dimiliki trader

Moving Average Sederhana (SMA)

Moving Average Sederhana adalah indikator paling klasik dalam analisis teknikal. Cara menghitung SMA adalah: menjumlahkan serangkaian harga, lalu membaginya dengan jumlah data poin. Misalnya, jika tiga harga terakhir adalah 1, 2, dan 3, maka rata-ratanya adalah (1+2+3) ÷ 3 = 2.

SMA disebut “bergerak” karena nilainya akan terus diperbarui seiring munculnya harga baru, membentuk garis yang mengikuti pergerakan harga di grafik. Keunggulan alat ini adalah mampu meredam noise harga, membantu trader mengenali arah tren secara lebih jelas.

Moving Average Eksponensial (EMA)

EMA adalah versi yang lebih canggih dari SMA, yang memberi bobot lebih besar pada harga penutupan terbaru. Dengan kata lain, EMA lebih sensitif terhadap perubahan harga terkini. Desain ini memungkinkan EMA (juga dikenal sebagai moving average berbobot eksponensial) merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

Penggunaan EMA dalam praktik:

  • Saat harga menyentuh atau menembus garis EMA, pertimbangkan untuk membeli
  • Saat harga menembus di bawah garis EMA, pertimbangkan untuk menjual
  • EMA yang naik biasanya mendukung kenaikan harga
  • EMA yang menurun biasanya menahan kenaikan harga

EMA bekerja paling baik di pasar yang tren jelas. Ketika harga aset crypto berada di atas EMA, menunjukkan tren naik; di bawahnya, tren turun. Perhatikan juga kemiringan (arah) dan kecepatan perubahan EMA. Perlu diingat bahwa EMA adalah indikator lagging, sehingga sinyalnya bisa sedikit tertunda. Satu sinyal penting adalah ketika EMA menembus SMA dari bawah ke atas, ini dianggap sebagai sinyal beli (dan sebaliknya).

Indikator Kekuatan Relatif (RSI)

RSI termasuk indikator oscillator. Berbeda dengan moving average yang mengikuti harga dari waktu ke waktu, oscillator menggunakan rumus matematika untuk mengubah data harga menjadi angka dalam rentang tertentu—RSI berkisar antara 0 hingga 100.

RSI adalah indikator momentum yang digunakan untuk menilai apakah aset sedang dalam kondisi oversold atau overbought. Dengan mengevaluasi besarnya dan kecepatan perubahan harga, RSI menentukan batas atas dan bawah pasar. Karena volatilitas pasar crypto sangat tinggi, RSI membantu trader menentukan titik masuk dan keluar secara akurat, menjadikannya alat yang andal untuk trader crypto.

RSI Stochastic

Beberapa trader juga menggunakan RSI Stochastic untuk memperdalam analisis sensitivitas pasar. Ini adalah “indikator dari indikator”—mengaplikasikan rumus stochastic oscillator ke RSI standar, menghasilkan angka dalam rentang 0-100 yang menggabungkan keunggulan kedua metode.

MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD menghitung selisih antara dua garis EMA (eksponensial moving average) dan membentuk garis utama, kemudian menggunakan EMA dari garis utama tersebut sebagai garis sinyal. Selain itu, MACD juga menyertakan histogram yang menunjukkan perbedaan antara garis utama dan garis sinyal.

Rumus perhitungan MACD: MACD = EMA 12-periode − EMA 26-periode

Sinyal trading MACD:

  • Bullish: MACD menembus garis nol ke atas
  • Bearish: MACD menembus garis nol ke bawah

Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah indikator oscillator yang populer, terdiri dari dua pita samping dan satu garis tengah. Garis tengah adalah SMA, sementara pita atas dan bawah disesuaikan secara dinamis berdasarkan volatilitas harga.

Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold, serta mengukur tingkat volatilitas pasar. Dengan Bollinger Bands, trader dapat menilai tren saat ini, mengukur tingkat fluktuasi pasar, dan memprediksi titik balik potensial.

Strategi Perdagangan Berdasarkan Harga

Perdagangan berbasis harga mengandalkan pola pergerakan harga dan volume untuk memprediksi arah masa depan. Metode ini tidak memerlukan alat khusus—trader menganalisis pola grafik harga, level support dan resistance, serta indikator untuk mengikuti pergerakan harga.

Bagi trader, perubahan harga menentukan profit atau kerugian, sehingga memahami mekanisme pergerakan harga sangat penting. Trader profesional mengembangkan strategi yang mampu menganalisis gelombang tren dan koreksi untuk menentukan waktu masuk dan keluar yang tepat.

Analisis harga melibatkan studi tentang gelombang tren (juga disebut gelombang impuls) dan gelombang koreksi (disebut gelombang perbaikan). Ketika amplitudo gelombang impuls lebih besar dari gelombang koreksi, tren terbentuk. Trader mengamati “puncak lokal” dan “lembah lokal” untuk menentukan arah tren—dalam tren naik, harga menciptakan puncak dan lembah yang lebih tinggi; dalam tren turun, sebaliknya. Gelombang ini berosilasi di antara garis support dan resistance.

Analisis grafik lilin (candlestick)

Grafik lilin yang ditemukan oleh pedagang beras dari Jepang pada abad ke-18 tetap menjadi alat utama analisis teknikal. Setiap lilin mewakili satu periode transaksi (misalnya, satu hari dalam grafik harian), dengan tiga bagian utama:

  • Badan lilin: menunjukkan rentang harga dari open sampai close
  • Sumbu (shadow atas dan bawah): menunjukkan harga tertinggi dan terendah selama periode tersebut
  • Warna: hijau atau putih menandakan kenaikan harga, merah atau hitam menandakan penurunan

Formasi pola lilin ini membantu trader mengenali level support dan resistance penting. Banyak pola lilin menunjukkan peluang pasar tertentu: beberapa mencerminkan keseimbangan kekuatan beli dan jual, ada yang menandakan kelanjutan tren, dan ada pula yang menunjukkan ketidakpastian pasar.

Pivot Point (Titik Pivot)

Trader crypto profesional menggunakan pivot point untuk menentukan level support dan resistance potensial—area di mana arah harga bisa berbalik.

Mengapa pivot point populer? Karena objektif. Berbeda dengan indikator yang membutuhkan penafsiran subjektif, perhitungan pivot point bersifat matematis murni. Para trader awalnya menggunakan metode ini di pasar saham dan komoditas untuk memprediksi support dan resistance, dan kemudian diadopsi secara luas.

Pivot point juga membantu menilai tren pasar secara keseluruhan: jika harga menembus di atas pivot point, itu sinyal bullish; jika menembus di bawah, itu sinyal bearish.

Metode perhitungan paling umum adalah “sistem lima level”, yang didasarkan pada rata-rata aritmatika dari high, low, dan close dari periode sebelumnya, menghasilkan dua level support, dua level resistance, dan pivot point itu sendiri:

  • Pivot P = (High sebelumnya + Low sebelumnya + Close sebelumnya) ÷ 3
  • Support S1 = (2 × Pivot) − High sebelumnya
  • Support S2 = Pivot − (High sebelumnya − Low sebelumnya)
  • Resistance R1 = (2 × Pivot) − Low sebelumnya
  • Resistance R2 = Pivot + (High sebelumnya − Low sebelumnya)

Dalam trading crypto, pivot point digunakan seperti level Fibonacci.

( Level Retracement Fibonacci

Level retracement Fibonacci adalah alat yang digunakan trader untuk memprediksi target harga di pasar keuangan. Level ini membantu mengidentifikasi support dan resistance potensial berdasarkan dinamika harga historis.

Namun, garis Fibonacci adalah alat konfirmasi—penggunaannya paling efektif bila dikombinasikan dengan indikator lain seperti MACD, garis tren, moving average, dan volume transaksi. Semakin banyak indikator yang digunakan, sinyal trading akan semakin kuat.

Mengapa trader percaya pada Fibonacci? Pasar crypto jarang bergerak dalam garis lurus, sering mengalami koreksi sementara. Trader menggunakan level retracement Fibonacci untuk menilai seberapa jauh pasar akan menyimpang dari tren yang ada.

Level-level ini didasarkan pada prinsip rasio emas: angka 0, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dan seterusnya, di mana setiap angka kira-kira 1.618 kali lipat dari angka sebelumnya.

Analisis teknikal menggambar enam garis di grafik harga untuk menghitung level retracement Fibonacci. Tiga garis pertama berada di 100% (puncak), 0% (lembah), dan 50% (tengah). Tiga garis sisanya berada di level Fibonacci utama: 61.8%, 38.2%, dan 23.6%. Berdasarkan rasio emas, garis-garis ini menunjukkan titik support dan resistance yang berkumpul.

Strategi gabungan dalam praktik

Tujuan akhir analisis teknikal adalah mempelajari aset digital dan memprediksi jalur harga mereka. Kabar baiknya adalah alat keuangan biasanya mengulangi pola historisnya—yang berarti data masa lalu memiliki nilai referensi.

Perlu diingat: analisis teknikal bukanlah alat yang sempurna, dan penggunaannya tidak menjamin sinyal yang 100% akurat. Analis profesional terus mengevaluasi kelemahan setiap sinyal dan selalu menempatkan manajemen risiko di prioritas utama. Trader harus memahami logika di balik pergerakan harga Bitcoin) saat ini $88.75K( dan aset crypto lainnya, serta membangun sistem manajemen posisi yang lengkap.

Menguasai analisis teknikal membutuhkan waktu dan usaha, tetapi setelah mahir, ini akan menjadi sumber penghasilan yang stabil. Meskipun ada perdebatan di akademisi tentang keefektifan analisis teknikal, penggabungan analisis teknikal dan fundamental dianggap sebagai pilihan yang lebih bijaksana.

Analisis fundamental cocok untuk strategi investasi jangka panjang, sementara analisis teknikal memberikan wawasan berharga tentang peristiwa pasar jangka pendek, terutama dalam menentukan titik masuk dan keluar terbaik. Untuk trading crypto, kombinasi kedua pendekatan ini adalah kunci untuk tetap unggul di pasar yang kompleks dan dinamis.

BTC-1,36%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)