Semakin turun, semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan—itulah yang sering kamu dengar, tapi masalahnya adalah, saat pasar benar-benar mencapai titik terendah dan merah merata, apakah kamu berani untuk membeli?
Berkata "Kalau harganya lebih murah lagi aku beli," tapi saat benar-benar di titik terendah, pasar penuh kesedihan, kamu malah mulai mundur. Jari-jarimu berkeliling di keyboard, otak terus bertanya: Apakah aku harus terus menjual?
Ini bukan karena takut, ini adalah sifat manusia.
Pembelian saat bottom yang sesungguhnya tidak pernah sekadar mencari barang murah. Ada tiga hal yang dibutuhkan: pertama, menilai apakah aset itu sendiri memiliki nilai; kedua, menunggu emosi mencapai titik terendah—bukan mendekati, tapi benar-benar di titik terendah; dan terakhir, memiliki disiplin, mengunci posisi dan irama, mengikuti rencana sendiri secara keras.
Orang yang paling mudah terjebak adalah mereka yang menunggu orang lain berteriak "Ini adalah bottom" baru berani bertindak.
Setelah konsensus terbentuk, barang murah sudah diborong oleh investor yang tepat. Yang tersisa untuk para pengikut, bukanlah sup, melainkan jebakan.
Orang yang benar-benar bisa meraih keuntungan dalam siklus bull dan bear selalu mereka—di saat kebanyakan orang masih bingung, menunggu, bahkan meragukan hidup, mereka sudah diam-diam memegang chip di tangan. Mereka tidak perlu berteriak, tidak perlu membuktikan diri, cukup menunggu emosi pasar berbalik dan dana mengalir kembali. Saat saat itu tiba, mereka sudah duduk tenang di mobil, sisanya adalah ujian kesabaran terhadap penilaian mereka sendiri.
Inilah jarak antara kognisi dan disiplin.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Ramen_Until_Rich
· 20jam yang lalu
Mereka mengatakan sangat menyentuh hati, tetapi kebanyakan orang sama sekali tidak bisa melakukan hal ini
Lihat AsliBalas0
CounterIndicator
· 20jam yang lalu
Benar sekali, memang sangat menyakitkan. Kebanyakan orang hanyalah raja omong kosong, saat benar-benar mengalami kerugian besar, tangan mereka mulai gemetar.
Saya pernah mengalami kerugian besar pada tahun 2018, menunggu orang lain menyatakan pasar akan rebound, tapi akhirnya terjebak lama sekali. Sekarang strategi saya adalah—tidak mendengarkan omong kosong siapa pun, hanya mengikuti rencana dan disiplin sendiri, jika harus membeli, ya beli, tidak banyak bicara.
Masalahnya, berapa banyak orang yang benar-benar bisa bertahan dari tekanan psikologis seperti itu?
Lihat AsliBalas0
ReverseFOMOguy
· 20jam yang lalu
Sangat benar sekali, jari-jari bahkan gemetar dan tidak bisa berhenti
Lihat AsliBalas0
gas_fee_therapist
· 20jam yang lalu
Benar sekali, tetapi saya rasa sebagian besar orang sama sekali tidak bisa melakukannya. Sikap ini benar-benar adalah tantangan tersulit.
Lihat AsliBalas0
OnChainDetective
· 20jam yang lalu
Tunggu sebentar, aku harus cek data di blockchain untuk melihat berapa banyak dompet paus yang membeli di bawah harga... di mana sebenarnya dasar pasar itu tergantung pada aliran dana, bukan orang yang bicara
Lihat AsliBalas0
AirdropHustler
· 20jam yang lalu
Benar, tetapi kebanyakan orang tetap akan menjual saat harga sedang di bawah, sungguh.
Lihat AsliBalas0
FlippedSignal
· 20jam yang lalu
Benar, tetapi saat itu semua orang adalah orang yang sangat pintar, setelah kejadian baru menjadi ahli strategi.
Semakin turun, semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan—itulah yang sering kamu dengar, tapi masalahnya adalah, saat pasar benar-benar mencapai titik terendah dan merah merata, apakah kamu berani untuk membeli?
Berkata "Kalau harganya lebih murah lagi aku beli," tapi saat benar-benar di titik terendah, pasar penuh kesedihan, kamu malah mulai mundur. Jari-jarimu berkeliling di keyboard, otak terus bertanya: Apakah aku harus terus menjual?
Ini bukan karena takut, ini adalah sifat manusia.
Pembelian saat bottom yang sesungguhnya tidak pernah sekadar mencari barang murah. Ada tiga hal yang dibutuhkan: pertama, menilai apakah aset itu sendiri memiliki nilai; kedua, menunggu emosi mencapai titik terendah—bukan mendekati, tapi benar-benar di titik terendah; dan terakhir, memiliki disiplin, mengunci posisi dan irama, mengikuti rencana sendiri secara keras.
Orang yang paling mudah terjebak adalah mereka yang menunggu orang lain berteriak "Ini adalah bottom" baru berani bertindak.
Setelah konsensus terbentuk, barang murah sudah diborong oleh investor yang tepat. Yang tersisa untuk para pengikut, bukanlah sup, melainkan jebakan.
Orang yang benar-benar bisa meraih keuntungan dalam siklus bull dan bear selalu mereka—di saat kebanyakan orang masih bingung, menunggu, bahkan meragukan hidup, mereka sudah diam-diam memegang chip di tangan. Mereka tidak perlu berteriak, tidak perlu membuktikan diri, cukup menunggu emosi pasar berbalik dan dana mengalir kembali. Saat saat itu tiba, mereka sudah duduk tenang di mobil, sisanya adalah ujian kesabaran terhadap penilaian mereka sendiri.
Inilah jarak antara kognisi dan disiplin.