Ingin menguasai perdagangan cryptocurrency? Pelajari dulu metode analisis teknikal ini

Dalam dunia kripto, banyak orang telah mengalami mimpi buruk “menangkap di posisi tinggi, memotong di posisi rendah”. Mengapa bisa begitu? Pada akhirnya, ini disebabkan oleh kurangnya sistem pengambilan keputusan trading yang ilmiah.

Untuk bisa mendapatkan keuntungan yang stabil di pasar cryptocurrency, Anda perlu menyelesaikan tiga masalah inti:

  • Berapa harga yang wajar untuk membeli?
  • Sampai di mana koin ini bisa naik?
  • Berapa lama harus menunggu agar mencapai harga target?

Jawaban dari ketiga pertanyaan ini tersembunyi dalam dua metode analisis: analisis teknikal dan analisis fundamental. Yang pertama melihat data historis untuk menemukan pola, yang kedua mempelajari proyek itu sendiri untuk mencari nilai. Kombinasi keduanya adalah standar bagi trader matang.

Apa sebenarnya yang dilakukan analisis teknikal?

Analisis teknikal adalah mempelajari fluktuasi harga masa lalu dengan model matematika untuk memprediksi tren di masa depan. Asumsi utamanya adalah: pasar tidak akan berfluktuasi tanpa alasan, setiap pergerakan harga mengikuti logika tertentu.

Tujuan utama trader adalah: membeli di titik terendah dan menjual di titik tertinggi. Analisis teknikal adalah alat untuk menemukan “titik rendah” dan “titik tinggi” tersebut.

Namun, ada jebakan: analisis teknikal tidak sempurna. Setiap trader menggunakan indikator berbeda, dan pemahaman terhadap sinyal yang sama pun bisa berbeda. Volatilitas pasar kripto sangat tinggi, sehingga analisis teknikal hanya bisa dijadikan referensi, tidak bisa 100% memprediksi.

Inilah sebabnya trader profesional menggabungkan berbagai alat dan menerapkan manajemen risiko secara ketat.

Bagaimana harga bisa bergerak?

Harga cryptocurrency seperti timbangan seimbang, didorong oleh penawaran dan permintaan:

  • Penjualan > Pembelian → harga turun
  • Pembelian > Penjualan → harga naik

Pertanyaan kunci adalah: kapan perubahan ini akan terjadi?

Tugas analis teknikal adalah dengan mengamati data historis dan sentimen pasar, menemukan “titik balik” tersebut. Mereka menganalisis fluktuasi di grafik dan volume transaksi, untuk menilai kapan tren akan berbalik.

Untuk melakukan ini, hanya grafik candlestick saja tidak cukup. Trader perlu menggunakan berbagai indikator, dikombinasikan dengan perilaku harga dan data volume transaksi, agar dapat menggambar gambaran pasar yang cukup jelas.

Menguasai indikator-indikator ini berarti menguasai inti analisis teknikal

Rata-rata Pergerakan Sederhana (SMA)

Rata-rata pergerakan adalah indikator teknikal paling umum dan paling mudah dipahami.

Cara perhitungannya sangat sederhana: jumlahkan harga penutupan dari N periode terakhir, lalu bagi dengan N, maka didapat nilai SMA. Misalnya, harga tiga hari terakhir adalah 1, 2, 3, maka rata-ratanya adalah (1+2+3)/3 = 2.

Mengapa disebut “bergerak” rata-rata? Karena setiap kali muncul candlestick baru, Anda menghitung ulang rata-rata tersebut. Garis ini di grafik terlihat seperti “bergerak”, selalu mengikuti pergerakan harga.

Fungsi SMA: menghaluskan fluktuasi harga jangka pendek, membantu melihat arah besar tren. Kebanyakan waktu, harga akan berayun di sekitar SMA.

Rata-rata Pergerakan Eksponensial (EMA)

EMA adalah versi yang lebih canggih dari SMA. Perbedaannya adalah: EMA lebih sensitif terhadap harga terbaru.

Bayangkan Anda menonton film yang dipercepat — semakin dekat ke saat ini, gambarnya semakin jelas. Itulah karakteristik EMA. Saat pasar berubah cepat, EMA merespons lebih cepat daripada SMA.

Penggunaan EMA dalam praktik:

Sinyal beli:

  • Harga menyentuh atau menembus garis EMA dari bawah
  • Harga berada di atas EMA yang sedang naik

Sinyal jual:

  • Harga menembus garis EMA dari atas

Penggunaan lanjutan:

  • EMA yang naik biasanya berfungsi sebagai support
  • EMA yang turun biasanya berfungsi sebagai resistance
  • Ketika EMA cepat menembus EMA lambat dari bawah, itu sinyal beli yang kuat (dan sebaliknya)

Tapi ingat: EMA adalah indikator lagging, sinyal yang diberikannya selalu terlambat setengah langkah. Mengandalkan sepenuhnya bisa membuat Anda melewatkan titik masuk dan keluar terbaik. Kekuatan utama EMA adalah untuk mengonfirmasi arah tren, bukan untuk menemukan titik balik yang tepat.

Indeks Kekuatan Relatif (RSI)

RSI adalah indikator yang disebut “oscillator”. Berbeda dengan moving average, oscillator bergerak dalam rentang tetap — RSI berkisar antara 0 sampai 100.

Cara kerja RSI: membandingkan kenaikan dan penurunan harga dalam periode tertentu untuk menilai kekuatan momentum pasar.

  • RSI > 70: pasar mungkin overbought, mendekati puncak
  • RSI < 30: pasar mungkin oversold, mendekati dasar

Untuk pasar kripto yang mudah mengalami lonjakan dan koreksi ekstrem, RSI adalah alat yang sangat baik untuk mengenali emosi ekstrem.

RSI Stochastic

Beberapa trader mahir menggunakan “Stochastic RSI” untuk analisis yang lebih mendalam. Ini adalah indikator yang diaplikasikan di atas RSI — menggunakan rumus matematika untuk memproses RSI itu sendiri.

Bayangkan ini sebagai “indikator di atas indikator”, untuk menangkap perubahan emosi pasar yang halus.

MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD dihitung dari selisih dua EMA:

MACD = EMA 12 periode − EMA 26 periode

Lalu dibuat garis sinyal dari EMA 9 periode dari MACD, dan histogram untuk menunjukkan deviasi MACD dari garis sinyal.

Logika trading MACD cukup sederhana:

  • Ketika MACD melintasi garis nol dari bawah → sinyal bullish
  • Ketika MACD melintasi garis nol dari atas → sinyal bearish

MACD sangat cocok untuk menangkap perubahan tren besar.

Bollinger Bands(

Bollinger Bands terdiri dari tiga garis:

  • Tengah: SMA 20 periode
  • Upper band: garis tengah + 2 standar deviasi
  • Lower band: garis tengah − 2 standar deviasi

Garis-garis ini membentuk channel, di mana harga biasanya bergerak di dalamnya.

Penggunaan Bollinger Bands:

  • Menilai volatilitas: jarak antar band = volatilitas besar, jarang = volatilitas kecil
  • Mencari tekanan dan support/resistance: harga menyentuh upper band biasanya sebagai resistance, menyentuh lower band sebagai support
  • Memperkirakan pembalikan: saat harga ekstrem menyentuh tepi band, kemungkinan terjadi pembalikan.

) Strategi Perilaku Harga

Ini bukan indikator tertentu, melainkan filosofi trading: hanya memperhatikan bagaimana harga bergerak sendiri.

Ada trader yang tidak memakai indikator apa pun, hanya mengandalkan pola candlestick, garis tren, level support dan resistance untuk pengambilan keputusan. Ini disebut trading “tanpa alat” atau “redah tangan”.

Mengapa ada yang melakukan ini? Karena harga adalah segalanya. Volume transaksi, pola candlestick, titik tertinggi dan terendah — semuanya memberi tahu apa yang sedang dipikirkan pasar.

Inti dari trading perilaku harga adalah mengenali karakteristik gelombang tren:

  • Tren naik: membuat higher high dan higher low secara konsisten, dengan high baru yang terus meningkat
  • Tren turun: sebaliknya
  • Area sideways: harga berayun antara support dan resistance

Pola candlestick: visualisasi psikologi pasar

Pedagang Jepang menemukan grafik candlestick sekitar 300 tahun yang lalu. Setiap candlestick menceritakan sebuah cerita.

Tiga elemen utama candlestick:

  • Body: jarak antara harga open dan close

    • Hijau (atau putih) = close > open (bullish)
    • Merah (atau hitam) = close < open (bearish)
  • Sumbu atas dan bawah: mewakili harga tertinggi dan terendah hari itu

    • Sumbu atas panjang = pasar berusaha naik tapi tertahan
    • Sumbu bawah panjang = pasar berusaha turun tapi didorong kembali

Dengan mengamati pola candlestick, trader dapat menilai kekuatan pembeli dan penjual, serta memprediksi arah berikutnya. Beberapa pola candlestick yang sering muncul (seperti “shooting star”, “hammer”) sering menandakan pembalikan tren.

Pivot Point: Support dan Resistance Objektif

Banyak trader profesional menggunakan pivot point untuk menemukan level support dan resistance.

Keunggulan pivot point: bersifat objektif, tidak bergantung pada penilaian subjektif.

Pivot point dihitung dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan candlestick sebelumnya:

P = (High + Low + Close) / 3

Dari P, dihitung support dan resistance:

  • S1 = 2×P − High
  • S2 = P − (High − Low)
  • R1 = 2×P − Low
  • R2 = P + (High − Low)

Jika harga menembus pivot point ke atas → sinyal bullish. Jika menembus ke bawah → sinyal bearish.

Fibonacci Retracement: Perpaduan Matematika dan Pasar

Pasar kripto jarang bergerak langsung naik atau turun secara vertikal. Biasanya, setelah kenaikan besar, terjadi koreksi kecil, lalu lanjut naik.

Trader menggunakan level Fibonacci retracement untuk memperkirakan di mana harga akan kembali dan memulai lagi pergerakan.

Kekuatan rasio Fibonacci: 0.618, 0.382, 0.236 — angka-angka ini sering muncul di alam dan pasar keuangan.

Para analis menggambar garis horizontal di grafik untuk menandai level-level ini sebagai support potensial. Tempat-tempat ini sering menjadi titik rebound harga.

Penggunaan Fibonacci:

  • Dikombinasikan dengan indikator lain seperti MACD, garis tren, dan moving average untuk hasil terbaik
  • Penggunaan sendiri cenderung kurang akurat
  • Semakin banyak indikator yang digabungkan, semakin andal sinyalnya

Kata penutup: Lebih baik mahir menggunakan sedikit alat daripada banyak alat tapi tidak terampil

Tujuan analisis teknikal adalah membantu Anda menemukan peluang trading dengan probabilitas tinggi di pasar kripto. Tapi kenyataannya — tidak ada indikator yang sempurna.

Semua indikator didasarkan pada data masa lalu dan memiliki keterlambatan. Perubahan mendadak di Bitcoin dan aset kripto lain sering kali di luar prediksi model.

Trader yang matang melakukan:

  1. Memilih 2-3 indikator yang paling dipercaya
  2. Menerapkan aturan masuk dan keluar secara disiplin
  3. Mengutamakan manajemen risiko, baru kemudian memaksimalkan keuntungan
  4. Melakukan review dan optimasi strategi secara terus-menerus

Analisis teknikal + analisis fundamental = kombinasi terkuat. Dalam jangka pendek, gunakan analisis teknikal untuk mencari titik masuk; dalam jangka panjang, gunakan analisis fundamental untuk menentukan arah. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan fluktuasi pasar sekaligus menghindari jebakan fake breakout.

Menguasai analisis teknikal membutuhkan waktu dan latihan, tetapi setelah dikuasai, Anda akan memiliki senjata trading yang bisa digunakan seumur hidup.

BTC-1,09%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)