Putin Mengatakan Rusia dan AS Mungkin Mengembangkan Tenaga Nuklir untuk Penambangan Bitcoin Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa Amerika Serikat tertarik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) untuk penambangan cryptocurrency. Menurutnya, Rusia dan AS saat ini sedang membahas kemungkinan mengelola fasilitas nuklir secara bersama-sama. Rencana yang diusulkan dilaporkan sedang dibahas tanpa keterlibatan Ukraina, termasuk ide memanfaatkan output listrik dari pembangkit tersebut untuk penambangan Bitcoin, yang dikatakan Putin telah menarik minat dari pihak AS. Klaim ini muncul di tengah krisis energi yang sedang berlangsung di Ukraina akibat perang. Sebagai konteks, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak 2022, telah berhenti memasok listrik ke jaringan dan saat ini dalam mode mati untuk alasan keselamatan. Ukraina dengan tegas menolak pendekatan apa pun yang mengecualikan keterlibatannya, menegaskan bahwa setiap keputusan mengenai pembangkit nuklir yang dibuat tanpa persetujuan Kyiv adalah ilegal. Sikap ini juga didukung oleh komunitas internasional dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Amerika Serikat yang mengonfirmasi diskusi ini, sementara isu Zaporizhzhia tetap menjadi salah satu poin paling sensitif dalam upaya menuju perdamaian dan stabilitas energi di Ukraina.#Gate2025AnnualReportComing #
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
@everyone
Putin Mengatakan Rusia dan AS Mungkin Mengembangkan Tenaga Nuklir untuk Penambangan Bitcoin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa Amerika Serikat tertarik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) untuk penambangan cryptocurrency. Menurutnya, Rusia dan AS saat ini sedang membahas kemungkinan mengelola fasilitas nuklir secara bersama-sama.
Rencana yang diusulkan dilaporkan sedang dibahas tanpa keterlibatan Ukraina, termasuk ide memanfaatkan output listrik dari pembangkit tersebut untuk penambangan Bitcoin, yang dikatakan Putin telah menarik minat dari pihak AS.
Klaim ini muncul di tengah krisis energi yang sedang berlangsung di Ukraina akibat perang. Sebagai konteks, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak 2022, telah berhenti memasok listrik ke jaringan dan saat ini dalam mode mati untuk alasan keselamatan.
Ukraina dengan tegas menolak pendekatan apa pun yang mengecualikan keterlibatannya, menegaskan bahwa setiap keputusan mengenai pembangkit nuklir yang dibuat tanpa persetujuan Kyiv adalah ilegal. Sikap ini juga didukung oleh komunitas internasional dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Amerika Serikat yang mengonfirmasi diskusi ini, sementara isu Zaporizhzhia tetap menjadi salah satu poin paling sensitif dalam upaya menuju perdamaian dan stabilitas energi di Ukraina.#Gate2025AnnualReportComing #