Bank sentral Rusia akan mengurangi operasi pasar valuta asingnya mulai tahun 2026, menandai pergeseran dalam pendekatan kebijakan moneter. Dengan mengurangi penjualan forex-nya sendiri, bank secara efektif menarik beberapa mekanisme dukungan yang telah mempertahankan rubel dalam periode terakhir.
Langkah ini mencerminkan penyesuaian strategis yang lebih luas dalam bagaimana otoritas mengelola stabilitas mata uang di tengah kondisi ekonomi yang berkembang. Keputusan ini memiliki implikasi bagi trader forex dan mereka yang mengikuti mata uang pasar berkembang, karena pengurangan intervensi bank sentral biasanya meningkatkan volatilitas dan menciptakan dinamika penemuan harga baru di pasar.
Bagi investor yang memantau aliran modal global dan tren mata uang, perkembangan ini menyoroti sifat saling terkait dari kebijakan bank sentral di berbagai pasar. Trajektori rubel sekarang akan lebih bergantung pada kekuatan pasar, dinamika penawaran-permintaan, dan fundamental makroekonomi daripada dukungan kebijakan langsung.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-5854de8b
· 12-26 17:14
Ruble tergantung pada diri sendiri, bank sentral menarik diri, tergantung pada suasana pasar
Lihat AsliBalas0
SmartContractRebel
· 12-26 11:45
Ruble harus dimainkan sendiri, bank sentral tidak lagi menjamin, ini jadi menarik...
Lihat AsliBalas0
ZenChainWalker
· 12-26 11:41
Ruble akan mati sendiri, bank sentral benar-benar berani melepaskan...
Lihat AsliBalas0
SilentObserver
· 12-26 11:38
Ruble akan mati sendiri, langkah penarikan bank sentral kali ini benar-benar keras
Lihat AsliBalas0
PumpDoctrine
· 12-26 11:24
Sial, Bank Sentral Rusia ini akan melepas? Jadi rubel harus bertahan sendiri.
Bank sentral Rusia akan mengurangi operasi pasar valuta asingnya mulai tahun 2026, menandai pergeseran dalam pendekatan kebijakan moneter. Dengan mengurangi penjualan forex-nya sendiri, bank secara efektif menarik beberapa mekanisme dukungan yang telah mempertahankan rubel dalam periode terakhir.
Langkah ini mencerminkan penyesuaian strategis yang lebih luas dalam bagaimana otoritas mengelola stabilitas mata uang di tengah kondisi ekonomi yang berkembang. Keputusan ini memiliki implikasi bagi trader forex dan mereka yang mengikuti mata uang pasar berkembang, karena pengurangan intervensi bank sentral biasanya meningkatkan volatilitas dan menciptakan dinamika penemuan harga baru di pasar.
Bagi investor yang memantau aliran modal global dan tren mata uang, perkembangan ini menyoroti sifat saling terkait dari kebijakan bank sentral di berbagai pasar. Trajektori rubel sekarang akan lebih bergantung pada kekuatan pasar, dinamika penawaran-permintaan, dan fundamental makroekonomi daripada dukungan kebijakan langsung.