Investor perlu memahami apa saja yang mempengaruhi harga saham

Mengapa Perlu Memperhatikan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Ketika memasuki dunia investasi saham, pertanyaan pertama yang banyak orang ajukan adalah: bagaimana mengetahui kode saham mana yang layak dibeli, mana yang sebaiknya dihindari? Jawabannya terletak pada pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor ini tidak hanya membantu Anda menganalisis apakah harga saat ini sesuai atau tidak, tetapi juga memungkinkan Anda memprediksi tren dalam jangka pendek dan panjang.

Menguasai faktor-faktor yang berpengaruh adalah kunci untuk membuat keputusan beli jual yang cerdas, sehingga mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Hal ini sangat penting bagi investor pemula di bidang ini, yang mudah terpengaruh oleh informasi dan psikologi massa.

Membedakan Harga Saham dan Nilai Intrinsik Perusahaan

Pertama-tama, perlu memperjelas konsepnya. Harga saham adalah biaya yang harus Anda bayar untuk memiliki satu saham di pasar pada suatu waktu tertentu. Ini adalah harga pasar - angka yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan antara pembeli dan penjual setiap menit, setiap detik.

Nilai intrinsik perusahaan adalah konsep yang sama sekali berbeda. Ini mencerminkan kesehatan keuangan, potensi keuntungan, dan prospek pengembangan jangka panjang perusahaan. Nilai intrinsik ditentukan melalui indikator keuangan seperti P/E, P/B, laba bersih, pendapatan, dan posisi kompetitif di pasar.

Investor jangka pendek biasanya hanya peduli terhadap fluktuasi harga saham untuk mendapatkan keuntungan cepat. Tetapi investor jangka panjang harus memahami kedua aspek ini untuk merancang strategi yang berkelanjutan.

Faktor Makroekonomi yang Berpengaruh Kuat terhadap Harga Saham

Kondisi ekonomi nasional dan global

Kondisi ekonomi secara langsung mempengaruhi harga saham. Ketika ekonomi berkembang pesat, pendapatan perusahaan meningkat, mereka mampu membayar dividen yang lebih tinggi kepada pemegang saham. Hal ini membuat saham menjadi lebih menarik di mata investor.

Sebaliknya, dalam masa resesi (seperti selama pandemi COVID), banyak perusahaan harus mengurangi dividen atau berhenti membagikan dividen. Pada saat ini, investor akan menarik modalnya, menyebabkan harga saham turun drastis.

Fluktuasi kebijakan moneter

Suku bunga adalah alat yang kuat dari bank sentral. Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman perusahaan meningkat, mengurangi laba bersih dan menekan harga saham. Selain itu, suku bunga tinggi juga membuat produk tabungan atau obligasi menjadi lebih menarik dibandingkan saham, sehingga aliran modal keluar dari pasar saham.

Sebaliknya, saat suku bunga turun, biaya pinjaman berkurang, laba perusahaan meningkat, dan investor cenderung mencari hasil yang lebih tinggi dari saham, sehingga harga naik.

Inflasi dan daya beli

Inflasi tinggi melemahkan daya beli konsumen dan meningkatkan biaya produksi. Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral biasanya menaikkan suku bunga, yang berdampak negatif ganda terhadap harga saham. Ketika inflasi terkendali, lingkungan bisnis menjadi lebih stabil, dan harga saham cenderung pulih.

Nilai tukar mata uang

Bagi perusahaan yang beroperasi di bidang ekspor-impor, nilai tukar sangat berpengaruh. Jika mata uang negara melemah, produk ekspor menjadi lebih murah, penjualan dan laba perusahaan meningkat, sehingga harga saham terdorong naik. Sebaliknya, jika mata uang menguat, tekanan terhadap harga saham akan muncul.

Pertumbuhan PDB dan pendapatan masyarakat

Ketika PDB negara meningkat, pendapatan per kapita juga naik. Masyarakat memiliki lebih banyak modal untuk menabung dan berinvestasi, termasuk dalam saham. Permintaan yang meningkat mendorong harga saham naik. Kebijakan fiskal ekspansif dari pemerintah juga merangsang investasi produksi, meningkatkan pendapatan perusahaan.

Situasi politik dan sosial

Ketidakstabilan politik, konflik, atau kejadian tak terduga membuat investor cemas. Mereka biasanya menarik modal atau berhenti berinvestasi, menyebabkan harga saham jatuh bebas. Sebaliknya, lingkungan politik yang stabil dan kebijakan yang jelas akan menumbuhkan kepercayaan, mendorong harga saham naik.

Hukum Penawaran dan Permintaan - Faktor Mekanis Pasar

Selain faktor makro, hukum penawaran dan permintaan berperan secara langsung dan segera. Ketika banyak investor membeli, saham menjadi langka, harga naik. Ketika terjadi gelombang jual, saham menjadi barang yang diinginkan, harga turun.

Namun, jebakan besar di sini adalah efek “berpikir massa”. Investor baru atau yang kurang pengalaman sangat mudah terjebak dalam tren, membeli saat orang lain membeli, menjual saat orang lain menjual. Ini bisa menghasilkan keuntungan cepat dalam jangka pendek, tetapi risiko sangat tinggi karena harga bisa berbalik dengan cepat.

Psikologi Investor - Faktor Tak Berwujud

Dua investor yang melihat kode saham yang sama bisa memberikan kesimpulan yang sangat berbeda. Satu melihat perusahaan yang sedang stagnan, lalu menyerah. Yang lain melihat potensi pertumbuhan di masa depan, dan tetap memegang.

Prediksi, analisis, atau berita dari para ahli di internet juga sangat mempengaruhi psikologi ini. Jika Anda belum memiliki dasar pengetahuan yang kuat, sangat mudah merasa cemas dan terus-menerus mengubah keputusan. Inilah mengapa psikologi adalah salah satu faktor paling sulit dikendalikan tetapi juga paling menentukan.

Metode Penilaian Saham untuk Menilai Nilai Intrinsik

Untuk menentukan apakah harga saham saat ini sesuai atau tidak, investor menggunakan berbagai metode penilaian:

Rasio P/E (Price/Earning)

Ini adalah indikator yang paling umum. P/E dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan laba bersih per saham selama 1 tahun.

P/E rendah berarti Anda membayar lebih sedikit untuk mendapatkan satu unit laba, sehingga pengembalian modal lebih cepat. Sebaliknya, P/E tinggi menunjukkan laba yang kurang menarik. Namun, P/E tinggi kadang mencerminkan harapan pertumbuhan yang kuat di masa depan.

Rasio P/B (Price/Book value)

P/B membandingkan harga pasar dengan nilai buku (aset bersih) dari saham. Metode ini cocok untuk industri dengan aset nyata besar seperti perbankan atau properti, tetapi mengabaikan nilai tak berwujud seperti merek, reputasi, atau pangsa pasar.

P/B rendah menunjukkan bahwa harga saham dinilai lebih rendah dari nilai intrinsiknya. P/B tinggi berarti harga dinilai lebih tinggi.

Indikator P/S (Price/Sales per Share)

P/S adalah harga saham dibagi dengan pendapatan per saham. Indikator ini kurang dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi atau pengelolaan biaya dibandingkan P/E. P/S dan harga saham biasanya berkorelasi positif.

Metode Diskonto Dividen (DDM)

Metode ini berasumsi bahwa nilai saham sama dengan total nilai sekarang dari semua dividen yang akan diterima di masa depan. Cocok untuk investor jangka panjang dan perusahaan yang stabil serta rutin membayar dividen.

Metode Diskonto Arus Kas Bebas Ekuitas (FCFE)

FCFE adalah arus kas setelah pajak yang tersisa untuk pemilik setelah membayar utang, bunga, dan investasi modal. Metode ini memberikan gambaran lengkap tentang kemampuan perusahaan menghasilkan laba nyata bagi pemegang saham.

Metode Diskonto Arus Kas Bebas Perusahaan (FCF)

Ini adalah total arus kas setelah pajak dari seluruh kegiatan operasional perusahaan, tanpa membedakan sumber dana. Metode ini menilai nilai intrinsik seluruh perusahaan, lalu dibagi jumlah saham untuk mendapatkan nilai per saham.

Tindakan Nyata untuk Investor

Untuk mengoptimalkan hasil investasi, Anda perlu menggabungkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan alat bantu modern. Daftar harga saham yang diperbarui secara real-time memungkinkan Anda mengikuti setiap perubahan. Perintah transaksi canggih seperti stop loss dan take profit membantu mengendalikan risiko.

Selain itu, alat analisis teknikal dan indikator teknikal akan membantu Anda menangkap peluang beli dan jual di pasar yang selalu berubah.

Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah sistem yang kompleks yang meliputi faktor makro (ekonomi, kebijakan, psikologi), faktor mekanis pasar (penawaran dan permintaan), serta faktor keuangan internal perusahaan. Untuk menjadi investor yang sukses, Anda tidak bisa mengabaikan aspek mana pun dari ini.

Luangkan waktu untuk belajar, membangun fondasi pengetahuan yang kokoh, dan berlatih metode penilaian. Dikombinasikan dengan mengikuti naluri, mengelola emosi dengan baik, Anda akan memiliki alat yang cukup untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana dan menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)