Bạn baru saja memasuki dunia perdagangan dan ingin mencari cara bermain saham yang efektif? Hanya belajar teori saja belum cukup - untuk sukses di pasar, Anda perlu mengumpulkan pengalaman nyata, terus memperbarui perubahan pasar, dan belajar dari pelajaran para investor sebelumnya. Melalui proses perdagangan saham, saya telah menarik 10 prinsip emas yang harus dikuasai oleh siapa saja yang ingin bermain saham dengan sukses.
1. Tentukan jalur investasi yang sesuai dengan diri sendiri
Sebelum mulai, Anda perlu berpikir matang: apakah akan menjadi investor jangka pendek atau jangka panjang?
Pasar saham memiliki dua jalur utama. Jalur pertama adalah perdagangan jangka pendek - mereka yang mengikuti strategi beli jual dalam hari yang sama, mengandalkan analisis teknikal untuk menemukan titik masuk-keluar yang optimal. Jalur kedua adalah memegang saham jangka panjang - mereka yang berdasarkan analisis fundamental perusahaan untuk memilih saham yang layak dipegang selama satu tahun, bahkan puluhan tahun.
Setiap jalur memiliki strategi sendiri. Jika Anda memilih perdagangan jangka pendek, pelajari tentang strategi beli jual di luar jam, analisis teknikal mendalam, atau alat derivatif. Jika memilih investasi jangka panjang, Anda harus belajar membaca laporan keuangan, memahami strategi pengembangan perusahaan, dan menerapkan metode rata-rata biaya.
Setelah menentukan arah, patuhi strategi tersebut secara ketat. Ini akan membantu Anda menghindari kesalahan yang disebabkan oleh psikologi yang berfluktuasi.
Perbandingan dua gaya investasi:
Kriteria
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Kemampuan menanggung risiko
Rendah
Tinggi, bisa menggunakan leverage
Potensi keuntungan
Menengah-rendah
Tinggi
Frekuensi pengamatan
Jarang, tidak perlu pantau setiap hari
Kontinu, pantau grafik selama jam buka
Pengetahuan yang diperlukan
Analisis fundamental, baca laporan keuangan
Analisis teknikal, pantau berita pasar
2. Jangan terlalu berharap dari satu saham saja
Salah satu kesalahan paling umum dari pemula adalah menaruh semua telur dalam satu keranjang. Investor berpengalaman, termasuk Warren Buffett, menekankan pentingnya diversifikasi portofolio.
Mengapa demikian? Karena saat risiko muncul - krisis global, skandal perusahaan, atau perubahan kebijakan - jika Anda hanya memegang satu saham, aset akan hilang dengan cepat. Tapi jika portofolio Anda terdiri dari banyak saham dari berbagai sektor, kerugian akan tersebar dan lebih mudah ditanggung.
Diversifikasi tidak harus rumit. Anda bisa membeli indeks seperti S&P 500 atau VN30, yang merupakan keranjang saham terpilih. Atau Anda bisa diversifikasi antar berbagai jenis aset - tidak hanya saham, tetapi juga kripto, valuta asing, atau komoditas.
Dalam masa sulit, indeks-indeks ini biasanya turun lebih sedikit dibandingkan memegang satu saham biasa. Warren Buffett pernah menyarankan investor jangka panjang bahwa berinvestasi di indeks adalah cara paling simpel tapi efektif. Meski saat pasar sedang panas, investasi indeks mungkin tidak menghasilkan keuntungan sebesar satu saham tertentu, tetapi secara jangka panjang, imbal hasilnya tetap lebih unggul dibanding obligasi atau tabungan.
3. Keterampilan memilih saham adalah fondasi keberhasilan
Jika Anda memilih jalur investasi jangka panjang, kesehatan finansial perusahaan adalah faktor kunci. Bagaimana mengetahui apakah sebuah saham benar-benar layak dipegang?
Mulailah dengan membaca laporan keuangan, pelajari strategi pengembangan perusahaan, dan evaluasi potensi masa depan produk mereka. Saham “bagus” biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
Pertama, perusahaan tidak terlalu banyak utang. Rasio kemampuan pembayaran (Aset lancar dibagi utang jangka pendek) harus di atas 1.5 untuk menjamin keamanan. Kedua, pendapatan dan laba harus meningkat secara konsisten dalam 5 tahun terakhir (kecuali tahun-tahun yang terdampak umum seperti pandemi). Ketiga, indikator profitabilitas seperti Margin Laba, ROE, ROA harus bertumbuh setiap tahun. Keempat, perusahaan harus rutin membayar dividen sebagai bagian dari pembagian laba kepada pemegang saham. Terakhir, manajemen harus memiliki reputasi baik, tidak pernah berjanji palsu atau menyembunyikan informasi buruk.
Ngomong-ngomong, perusahaan hebat seperti Vicostone, Vingroup, Vinamilk, Hòa Phát, atau Nhựa Bình Minh - yang merupakan nama-nama dengan kenaikan nilai tertinggi dalam 10 tahun terakhir - semuanya memiliki kesamaan: mereka adalah perusahaan besar, memiliki pangsa pasar besar, dan dipimpin oleh manajemen yang diakui secara konsisten.
Saham berkualitas tinggi biasanya tidak memberikan keuntungan besar saat pasar sedang panas, tetapi merupakan aset defensif berharga saat pasar berbalik turun. Oleh karena itu, menambahkan satu atau dua saham unggulan ke portofolio jangka panjang adalah langkah cerdas yang selalu disarankan investor berpengalaman kepada pendatang baru.
4. Fleksibel menyesuaikan portofolio sesuai irama pasar
Dunia berubah setiap hari, kebutuhan manusia berubah, dan pasar saham juga turut berubah. Bahkan jika Anda adalah investor jangka panjang berdasarkan tahun, Anda tetap perlu secara berkala mengecek performa portofolio dan menyesuaikan bobotnya sesuai tren baru.
Ingat apa yang terjadi saat pandemi COVID-19 meletus. Untuk mendukung ekonomi, Bank Sentral melonggarkan kebijakan moneter, menurunkan suku bunga, membuat pinjaman menjadi lebih murah dan mudah. Banyak orang meminjam uang untuk membeli properti, sehingga permintaan rumah melonjak, dan saham sektor properti pun naik.
Namun semuanya berubah saat akhir tahun 2021, Bank Sentral mulai membatasi pinjaman properti. Permintaan beli rumah menurun, ekspektasi pendapatan perusahaan properti melemah, dan harga saham mulai ambruk. Investor cerdas akan melihat sinyal ini dan mengurangi bobot saham properti segera.
Warren Buffett adalah contoh sempurna. Meski terkenal sebagai investor jangka panjang, jika Anda mengikuti portofolio Berkshire, Anda akan melihat bobot sahamnya berubah-ubah setiap laporan kuartal. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam investasi bukanlah memegang tanpa batas waktu, tetapi tahu kapan harus bertahan, kapan harus mengurangi bobot untuk menyesuaikan pasar.
5. Kendalikan risiko - faktor nomor satu untuk bertahan hidup
Terutama bagi yang memilih perdagangan jangka pendek - di mana risiko mengintai dari segala arah. Cara terbaik melindungi aset adalah menggunakan alat pengendalian risiko.
Alat pertama adalah perintah Sell Stop - otomatis menjual saham saat harga turun ke level tertentu. Alat kedua adalah Buy Stop - otomatis membeli saat harga mencapai level tertentu. Ada juga Stop Limit - perintah yang lebih kompleks, memungkinkan Anda melindungi kerugian sekaligus menetapkan batas harga yang diinginkan.
Strategi efektif adalah menetapkan stop loss sekitar 10% sampai 15% dari harga masuk. Cara ini memastikan kerugian maksimum hanya sebagian kecil, dan peluang keuntungan tetap terbuka.
6. Tentukan titik masuk-keluar: Teknologi bertemu pengalaman
Investor berpengalaman tidak pernah masuk atau keluar secara sembarangan. Mereka menggunakan analisis teknikal - grafik, pola, indikator - untuk menemukan waktu emas.
Dua indikator paling umum adalah RSI (Relative Strength Index) dan Stochastic. RSI mengukur volatilitas harga. Ketika RSI di bawah 30, saham sedang dijual habis-habisan - bisa jadi peluang beli. Ketika RSI di atas 70, saham akan mencapai puncaknya - sinyal jual.
Stochastic mengukur kekuatan tren. Jika di atas 80, saham overbought dan akan berbalik. Di bawah 20, oversold dan harga akan naik kembali.
Jika indikator ini terlalu rumit, Anda bisa mulai dengan mengikuti sinyal perdagangan yang lebih sederhana, atau menggunakan alat bantu yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator ini.
7. Beli saat dasar - permainan orang berani
Beli dasar saham bisa mendatangkan keuntungan ajaib, tetapi juga termasuk salah satu trik paling berbahaya. Bagaimana tahu Anda sedang membeli dasar, bukan “menangkap pisau jatuh”?
Tanda pertama: Harga membentuk dasar baru yang lebih rendah, tetapi indikator momentum RSI, Stochastic justru naik. Ini menunjukkan tekanan jual mulai melemah, dan harga akan membalik arah.
Tanda kedua: Dasar berikutnya lebih tinggi dari dasar sebelumnya. Tekanan jual sudah berkurang, harga siap pulih.
Tanda ketiga: Volume transaksi besar tiba-tiba muncul. Saat ini para pelaku kuat mulai membeli dasar, menarik harga, dan harga akan kembali naik.
Namun ingat: menangkap pisau jatuh sangat berbahaya. Gunakan hanya sebagian kecil modal untuk coba-coba, dan jangan pernah berharap keberuntungan di saham spekulatif atau yang harganya di bawah nilai nominal - jenis ini saat jatuh akan jatuh sangat dalam.
8. Jangan pinjam uang untuk “bermain besar”
Kesalahan klasik yang sering dilakukan pemula adalah meminjam uang untuk berinvestasi, atau meminjam dari perusahaan keuangan ilegal dengan bunga “menghantui” sampai 1000% per bulan.
Aturan emas: Investasikan hanya dengan uang surplus, uang yang kalau hilang tidak mempengaruhi kehidupan Anda saat ini. Pinjaman sama saja menempatkan diri dalam bahaya.
Sekarang ada cara yang lebih aman untuk memperbesar keuntungan: gunakan margin. Margin memungkinkan Anda meminjam uang dari broker untuk membeli lebih banyak, tetapi dengan perlindungan. Misalnya, melakukan transaksi Alibaba di broker terpercaya dengan leverage 1:20. Dengan $100, Anda beli saham senilai $2.000. Jika terburuk, Anda hanya kehilangan $100 modal awal - tanpa utang di belakang. Jika beruntung, cukup Alibaba naik 1%, keuntungan Anda naik 20%.
9. Latihan adalah kunci emas
Warren Buffett punya rahasia yang jarang diketahui: dia selalu menghindari kerugian saat berinvestasi. Bagaimana? Dengan terus belajar, analisis, dan berlatih.
Untuk menguasai cara bermain saham yang efektif, Anda perlu melewati berbagai tahapan: dari teori hingga praktik nyata. Cara terbaik memulai adalah dengan membuka akun demo di platform trading, tempat Anda bisa berlatih menggunakan uang palsu tanpa risiko nyata. Latihan, belajar dari kesalahan, sesuaikan strategi, dan latih lagi.
Setiap transaksi adalah pelajaran. Setiap kekalahan adalah peluang memahami diri sendiri dan pasar lebih dalam. Kumpulkan pengalaman sedikit demi sedikit - tidak ada yang langsung sukses dalam semalam.
10. Psikologi adalah segalanya
Akhirnya, dan yang terpenting: Jaga kestabilan psikologis.
Pasar saham bergejolak seperti gelombang. Hari ini Anda di puncak, besok bisa anjlok. Maka dari itu, jangan biarkan psikologi berfluktuasi mengendalikan keputusan. Saat harga turun, jangan panik cut loss. Berhenti sejenak, analisis situasi, dan buat keputusan berdasarkan logika, bukan emosi.
Keputusan yang didasarkan emosi biasanya berujung penyesalan. Anda mungkin akan menyesal nanti karena terlalu cepat cut loss sebelum tren naik lagi. Atau sebaliknya, terlalu lama bertahan dan akhirnya melihat keuntungan hilang.
Jaga mental yang kuat, disiplin tinggi, dan Anda akan mampu mengatasi sebagian besar investor lain.
Belajar bermain saham bukanlah permainan cepat. Ia membutuhkan kesabaran, disiplin, dan kerendahan hati untuk belajar. Tetapi jika Anda menguasai 10 prinsip di atas, Anda sudah memiliki fondasi yang kokoh. Perjalanan investasi jangka panjang menanti Anda.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menguasai pasar saham - 10 prinsip emas yang harus diketahui investor
Bạn baru saja memasuki dunia perdagangan dan ingin mencari cara bermain saham yang efektif? Hanya belajar teori saja belum cukup - untuk sukses di pasar, Anda perlu mengumpulkan pengalaman nyata, terus memperbarui perubahan pasar, dan belajar dari pelajaran para investor sebelumnya. Melalui proses perdagangan saham, saya telah menarik 10 prinsip emas yang harus dikuasai oleh siapa saja yang ingin bermain saham dengan sukses.
1. Tentukan jalur investasi yang sesuai dengan diri sendiri
Sebelum mulai, Anda perlu berpikir matang: apakah akan menjadi investor jangka pendek atau jangka panjang?
Pasar saham memiliki dua jalur utama. Jalur pertama adalah perdagangan jangka pendek - mereka yang mengikuti strategi beli jual dalam hari yang sama, mengandalkan analisis teknikal untuk menemukan titik masuk-keluar yang optimal. Jalur kedua adalah memegang saham jangka panjang - mereka yang berdasarkan analisis fundamental perusahaan untuk memilih saham yang layak dipegang selama satu tahun, bahkan puluhan tahun.
Setiap jalur memiliki strategi sendiri. Jika Anda memilih perdagangan jangka pendek, pelajari tentang strategi beli jual di luar jam, analisis teknikal mendalam, atau alat derivatif. Jika memilih investasi jangka panjang, Anda harus belajar membaca laporan keuangan, memahami strategi pengembangan perusahaan, dan menerapkan metode rata-rata biaya.
Setelah menentukan arah, patuhi strategi tersebut secara ketat. Ini akan membantu Anda menghindari kesalahan yang disebabkan oleh psikologi yang berfluktuasi.
Perbandingan dua gaya investasi:
2. Jangan terlalu berharap dari satu saham saja
Salah satu kesalahan paling umum dari pemula adalah menaruh semua telur dalam satu keranjang. Investor berpengalaman, termasuk Warren Buffett, menekankan pentingnya diversifikasi portofolio.
Mengapa demikian? Karena saat risiko muncul - krisis global, skandal perusahaan, atau perubahan kebijakan - jika Anda hanya memegang satu saham, aset akan hilang dengan cepat. Tapi jika portofolio Anda terdiri dari banyak saham dari berbagai sektor, kerugian akan tersebar dan lebih mudah ditanggung.
Diversifikasi tidak harus rumit. Anda bisa membeli indeks seperti S&P 500 atau VN30, yang merupakan keranjang saham terpilih. Atau Anda bisa diversifikasi antar berbagai jenis aset - tidak hanya saham, tetapi juga kripto, valuta asing, atau komoditas.
Dalam masa sulit, indeks-indeks ini biasanya turun lebih sedikit dibandingkan memegang satu saham biasa. Warren Buffett pernah menyarankan investor jangka panjang bahwa berinvestasi di indeks adalah cara paling simpel tapi efektif. Meski saat pasar sedang panas, investasi indeks mungkin tidak menghasilkan keuntungan sebesar satu saham tertentu, tetapi secara jangka panjang, imbal hasilnya tetap lebih unggul dibanding obligasi atau tabungan.
3. Keterampilan memilih saham adalah fondasi keberhasilan
Jika Anda memilih jalur investasi jangka panjang, kesehatan finansial perusahaan adalah faktor kunci. Bagaimana mengetahui apakah sebuah saham benar-benar layak dipegang?
Mulailah dengan membaca laporan keuangan, pelajari strategi pengembangan perusahaan, dan evaluasi potensi masa depan produk mereka. Saham “bagus” biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
Pertama, perusahaan tidak terlalu banyak utang. Rasio kemampuan pembayaran (Aset lancar dibagi utang jangka pendek) harus di atas 1.5 untuk menjamin keamanan. Kedua, pendapatan dan laba harus meningkat secara konsisten dalam 5 tahun terakhir (kecuali tahun-tahun yang terdampak umum seperti pandemi). Ketiga, indikator profitabilitas seperti Margin Laba, ROE, ROA harus bertumbuh setiap tahun. Keempat, perusahaan harus rutin membayar dividen sebagai bagian dari pembagian laba kepada pemegang saham. Terakhir, manajemen harus memiliki reputasi baik, tidak pernah berjanji palsu atau menyembunyikan informasi buruk.
Ngomong-ngomong, perusahaan hebat seperti Vicostone, Vingroup, Vinamilk, Hòa Phát, atau Nhựa Bình Minh - yang merupakan nama-nama dengan kenaikan nilai tertinggi dalam 10 tahun terakhir - semuanya memiliki kesamaan: mereka adalah perusahaan besar, memiliki pangsa pasar besar, dan dipimpin oleh manajemen yang diakui secara konsisten.
Saham berkualitas tinggi biasanya tidak memberikan keuntungan besar saat pasar sedang panas, tetapi merupakan aset defensif berharga saat pasar berbalik turun. Oleh karena itu, menambahkan satu atau dua saham unggulan ke portofolio jangka panjang adalah langkah cerdas yang selalu disarankan investor berpengalaman kepada pendatang baru.
4. Fleksibel menyesuaikan portofolio sesuai irama pasar
Dunia berubah setiap hari, kebutuhan manusia berubah, dan pasar saham juga turut berubah. Bahkan jika Anda adalah investor jangka panjang berdasarkan tahun, Anda tetap perlu secara berkala mengecek performa portofolio dan menyesuaikan bobotnya sesuai tren baru.
Ingat apa yang terjadi saat pandemi COVID-19 meletus. Untuk mendukung ekonomi, Bank Sentral melonggarkan kebijakan moneter, menurunkan suku bunga, membuat pinjaman menjadi lebih murah dan mudah. Banyak orang meminjam uang untuk membeli properti, sehingga permintaan rumah melonjak, dan saham sektor properti pun naik.
Namun semuanya berubah saat akhir tahun 2021, Bank Sentral mulai membatasi pinjaman properti. Permintaan beli rumah menurun, ekspektasi pendapatan perusahaan properti melemah, dan harga saham mulai ambruk. Investor cerdas akan melihat sinyal ini dan mengurangi bobot saham properti segera.
Warren Buffett adalah contoh sempurna. Meski terkenal sebagai investor jangka panjang, jika Anda mengikuti portofolio Berkshire, Anda akan melihat bobot sahamnya berubah-ubah setiap laporan kuartal. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan dalam investasi bukanlah memegang tanpa batas waktu, tetapi tahu kapan harus bertahan, kapan harus mengurangi bobot untuk menyesuaikan pasar.
5. Kendalikan risiko - faktor nomor satu untuk bertahan hidup
Terutama bagi yang memilih perdagangan jangka pendek - di mana risiko mengintai dari segala arah. Cara terbaik melindungi aset adalah menggunakan alat pengendalian risiko.
Alat pertama adalah perintah Sell Stop - otomatis menjual saham saat harga turun ke level tertentu. Alat kedua adalah Buy Stop - otomatis membeli saat harga mencapai level tertentu. Ada juga Stop Limit - perintah yang lebih kompleks, memungkinkan Anda melindungi kerugian sekaligus menetapkan batas harga yang diinginkan.
Strategi efektif adalah menetapkan stop loss sekitar 10% sampai 15% dari harga masuk. Cara ini memastikan kerugian maksimum hanya sebagian kecil, dan peluang keuntungan tetap terbuka.
6. Tentukan titik masuk-keluar: Teknologi bertemu pengalaman
Investor berpengalaman tidak pernah masuk atau keluar secara sembarangan. Mereka menggunakan analisis teknikal - grafik, pola, indikator - untuk menemukan waktu emas.
Dua indikator paling umum adalah RSI (Relative Strength Index) dan Stochastic. RSI mengukur volatilitas harga. Ketika RSI di bawah 30, saham sedang dijual habis-habisan - bisa jadi peluang beli. Ketika RSI di atas 70, saham akan mencapai puncaknya - sinyal jual.
Stochastic mengukur kekuatan tren. Jika di atas 80, saham overbought dan akan berbalik. Di bawah 20, oversold dan harga akan naik kembali.
Jika indikator ini terlalu rumit, Anda bisa mulai dengan mengikuti sinyal perdagangan yang lebih sederhana, atau menggunakan alat bantu yang dikembangkan berdasarkan indikator-indikator ini.
7. Beli saat dasar - permainan orang berani
Beli dasar saham bisa mendatangkan keuntungan ajaib, tetapi juga termasuk salah satu trik paling berbahaya. Bagaimana tahu Anda sedang membeli dasar, bukan “menangkap pisau jatuh”?
Tanda pertama: Harga membentuk dasar baru yang lebih rendah, tetapi indikator momentum RSI, Stochastic justru naik. Ini menunjukkan tekanan jual mulai melemah, dan harga akan membalik arah.
Tanda kedua: Dasar berikutnya lebih tinggi dari dasar sebelumnya. Tekanan jual sudah berkurang, harga siap pulih.
Tanda ketiga: Volume transaksi besar tiba-tiba muncul. Saat ini para pelaku kuat mulai membeli dasar, menarik harga, dan harga akan kembali naik.
Namun ingat: menangkap pisau jatuh sangat berbahaya. Gunakan hanya sebagian kecil modal untuk coba-coba, dan jangan pernah berharap keberuntungan di saham spekulatif atau yang harganya di bawah nilai nominal - jenis ini saat jatuh akan jatuh sangat dalam.
8. Jangan pinjam uang untuk “bermain besar”
Kesalahan klasik yang sering dilakukan pemula adalah meminjam uang untuk berinvestasi, atau meminjam dari perusahaan keuangan ilegal dengan bunga “menghantui” sampai 1000% per bulan.
Aturan emas: Investasikan hanya dengan uang surplus, uang yang kalau hilang tidak mempengaruhi kehidupan Anda saat ini. Pinjaman sama saja menempatkan diri dalam bahaya.
Sekarang ada cara yang lebih aman untuk memperbesar keuntungan: gunakan margin. Margin memungkinkan Anda meminjam uang dari broker untuk membeli lebih banyak, tetapi dengan perlindungan. Misalnya, melakukan transaksi Alibaba di broker terpercaya dengan leverage 1:20. Dengan $100, Anda beli saham senilai $2.000. Jika terburuk, Anda hanya kehilangan $100 modal awal - tanpa utang di belakang. Jika beruntung, cukup Alibaba naik 1%, keuntungan Anda naik 20%.
9. Latihan adalah kunci emas
Warren Buffett punya rahasia yang jarang diketahui: dia selalu menghindari kerugian saat berinvestasi. Bagaimana? Dengan terus belajar, analisis, dan berlatih.
Untuk menguasai cara bermain saham yang efektif, Anda perlu melewati berbagai tahapan: dari teori hingga praktik nyata. Cara terbaik memulai adalah dengan membuka akun demo di platform trading, tempat Anda bisa berlatih menggunakan uang palsu tanpa risiko nyata. Latihan, belajar dari kesalahan, sesuaikan strategi, dan latih lagi.
Setiap transaksi adalah pelajaran. Setiap kekalahan adalah peluang memahami diri sendiri dan pasar lebih dalam. Kumpulkan pengalaman sedikit demi sedikit - tidak ada yang langsung sukses dalam semalam.
10. Psikologi adalah segalanya
Akhirnya, dan yang terpenting: Jaga kestabilan psikologis.
Pasar saham bergejolak seperti gelombang. Hari ini Anda di puncak, besok bisa anjlok. Maka dari itu, jangan biarkan psikologi berfluktuasi mengendalikan keputusan. Saat harga turun, jangan panik cut loss. Berhenti sejenak, analisis situasi, dan buat keputusan berdasarkan logika, bukan emosi.
Keputusan yang didasarkan emosi biasanya berujung penyesalan. Anda mungkin akan menyesal nanti karena terlalu cepat cut loss sebelum tren naik lagi. Atau sebaliknya, terlalu lama bertahan dan akhirnya melihat keuntungan hilang.
Jaga mental yang kuat, disiplin tinggi, dan Anda akan mampu mengatasi sebagian besar investor lain.
Belajar bermain saham bukanlah permainan cepat. Ia membutuhkan kesabaran, disiplin, dan kerendahan hati untuk belajar. Tetapi jika Anda menguasai 10 prinsip di atas, Anda sudah memiliki fondasi yang kokoh. Perjalanan investasi jangka panjang menanti Anda.