Haruskah Bermain Saham? 10 Prinsip yang Perlu Dikuasai Sebelum Memulai Perjalanan Investasi

Anda sedang ragu tidak tahu apakah harus bermain saham atau tidak? Apakah sebaiknya mengorbankan waktu dan uang di bidang ini saat belum memahami esensinya dengan jelas? Sebenarnya, untuk memutuskan apakah harus bermain saham atau tidak adalah keputusan pribadi, tetapi jika memutuskan untuk ikut serta dalam pasar saham, Anda harus memahami prinsip-prinsip dasar secara mendalam. Hanya belajar teori saja tidak cukup, investor perlu terus memperbarui informasi pasar dan belajar dari pengalaman orang-orang yang lebih dulu. Berikut adalah 10 prinsip yang harus dipahami oleh siapa saja yang terlibat dalam investasi saham.

1. Menentukan Arah Investasi dari Langkah Pertama

Perlu diputuskan sejak awal apakah akan bermain saham sesuai arah tertentu. Ada dua aliran utama dalam investasi saham:

Aliran investasi jangka pendek: Menerapkan strategi perdagangan dalam hari atau beberapa minggu, berdasarkan analisis teknikal untuk menentukan titik beli dan jual. Investor harus memantau grafik harga secara terus-menerus, merespons cepat terhadap sinyal pasar dan berita ekonomi.

Aliran investasi jangka panjang: Menggunakan strategi membeli dan menahan, memilih perusahaan dengan fondasi kuat untuk dipegang dari beberapa tahun hingga puluhan tahun. Metode ini memerlukan analisis fundamental yang mendalam tentang keuangan perusahaan.

Setiap aliran memiliki kebutuhan pengetahuan, tingkat risiko, frekuensi transaksi, dan tingkat pengembalian yang berbeda. Setelah memilih arah, patuhi disiplin strategi tersebut, hindari keputusan terburu-buru yang dipengaruhi psikologi.

2. Mengoptimalkan Portofolio Investasi dengan Diversifikasi Risiko

Sebagian besar investor berpengalaman menyarankan diversifikasi portofolio. Bahkan Warren Buffett, salah satu investor terbesar di dunia, selalu mengikuti prinsip ini.

Diversifikasi portofolio berarti tidak menaruh semua uang ke satu saham, melainkan menyebar ke banyak saham, berbagai industri, bahkan ke berbagai jenis aset seperti saham, kripto, forex. Cara ini membantu mengurangi kerugian saat terjadi fluktuasi mendadak.

Contohnya, indeks saham seperti S&P 500 atau VN30 adalah portofolio yang sudah didiversifikasi dengan puluhan saham. Saat pasar mengalami resesi, indeks ini biasanya turun lebih sedikit dibandingkan jika Anda hanya memegang satu saham tunggal. Inilah sebabnya Buffett sering menyarankan investor jangka panjang untuk berinvestasi pada indeks daripada saham tunggal, karena ini adalah cara yang sederhana, efektif, dan aman.

3. Memilih Saham Berkualitas Memerlukan Riset Mendalam

Jika mengikuti investasi jangka panjang, memilih saham yang tepat adalah faktor kunci. Anda perlu membaca laporan keuangan secara teliti, memahami strategi pengembangan perusahaan, dan menilai potensi pasar produk mereka.

Saham yang baik biasanya memiliki ciri-ciri berikut:

  • Perusahaan sedikit berutang, rasio likuiditas jangka pendek (Current Assets/Current Liabilities) di atas 1.5, menunjukkan kemampuan membayar utang yang kuat
  • Pendapatan dan laba meningkat secara konsisten dalam 5 tahun terakhir (kecuali krisis ekonomi umum)
  • Indikator profitabilitas (Margin Laba, ROE, ROA) meningkat setiap tahun
  • Rutin membayar dividen kepada pemegang saham
  • Pimpinan perusahaan memiliki reputasi baik, tidak pernah dituduh penipuan atau menyembunyikan informasi buruk

Faktanya, banyak perusahaan terkemuka di Vietnam seperti Vicostone, Vingroup, Vinamilk, Hòa Phát telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam 10 tahun terakhir karena mereka memiliki manajemen yang luar biasa dan fondasi bisnis yang kokoh. Perusahaan yang bagus mungkin tidak memberikan keuntungan luar biasa saat pasar sedang panas, tetapi mereka adalah aset perlindungan yang hebat saat pasar berbalik turun.

4. Fleksibel Mengatur Ulang Bobot Portofolio Sesuai Siklus Pasar

Bahkan investor jangka panjang tidak boleh hanya menaruh uang dan melupakannya. Anda perlu secara berkala memeriksa kinerja setiap saham dan menyesuaikan bobotnya agar sesuai dengan tren pasar saat ini.

Misalnya, saat pandemi COVID-19 meletus, bank sentral melonggarkan kebijakan moneter, menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi. Kemudahan pinjaman ini mendorong permintaan properti melonjak, menyebabkan saham sektor properti naik tajam. Namun, pada awal 2022, kebijakan kembali mengetat, membatasi pinjaman properti. Perubahan ini menyebabkan permintaan membeli rumah menurun, sehingga harga saham properti berbalik turun. Oleh karena itu, investor berpengalaman perlu mengurangi bobot saham properti dalam fase ini.

Warren Buffett terkenal sebagai investor jangka panjang, tetapi jika mengikuti portofolio Berkshire Hathaway, Anda akan melihat bobot sahamnya berubah-ubah sesuai laporan berkala. Keterampilan utama investor yang baik bukanlah memegang saham kapan saja, tetapi tahu kapan dan berapa banyak memegang sesuai kondisi pasar.

5. Mengendalikan Risiko Adalah Kunci Bertahan dalam Investasi

Terutama bagi investor jangka pendek, pengendalian risiko adalah faktor vital. Untuk melindungi modal, gunakan perintah stop order (Buy Stop) dan (Sell Stop).

Perintah stop jual memungkinkan Anda secara otomatis menjual saham saat harga turun ke level tertentu, membantu mencegah kerugian besar. Perintah stop beli memungkinkan Anda otomatis membeli saham saat harga mencapai target.

Strategi yang efektif adalah menempatkan stop loss sekitar 10-15% di bawah harga beli. Ini membantu Anda mengendalikan risiko, dan jika mengalami kerugian, tetap dalam batas toleransi.

6. Analisis Teknikal Membantu Menentukan Waktu Beli Jual Optimal

Indikator teknikal adalah alat umum untuk menentukan waktu masuk dan keluar posisi.

Indikator Kekuatan Relatif (RSI) mengukur tingkat volatilitas harga. Saat RSI di bawah 30, saham sedang dijual terlalu berlebihan. Saat RSI di atas 70, saham hampir mencapai puncaknya.

Indikator Stochastic mengukur kekuatan tren. Jika indikator di atas 80, pasar overbought dan akan berbalik turun. Jika di bawah 20, pasar oversold dan akan naik kembali.

Indikator ini tidak selalu 100% akurat, tetapi memberikan sinyal yang berguna untuk pengambilan keputusan yang lebih rasional.

7. Membeli di Titik Dasar - Peluang Besar Tapi Juga Risiko Tinggi

Membeli saham di titik dasar (membeli saat harga terendah) bisa menghasilkan keuntungan luar biasa. Untuk mengidentifikasi dasar, cari sinyal berikut:

  • Harga terus membuat dasar baru tetapi indikator momentum (RSI, Stochastic) justru meningkat. Ini menunjukkan tekanan jual mulai melemah.
  • Harga mulai membentuk dasar yang lebih tinggi dari dasar sebelumnya, menunjukkan tekanan jual semakin melemah.
  • Volume transaksi besar muncul selama penurunan harga, tanda bahwa investor mulai kembali mencari titik dasar.

Namun, membeli di dasar sangat berbahaya. Gunakan hanya sebagian kecil modal untuk strategi ini, jangan pernah mempertaruhkan seluruh aset. Hindari membeli di dasar saham spekulatif atau saham di bawah nilai nominal, karena jenis ini cenderung jatuh lebih dalam lagi.

8. Tidak Disarankan Meminjam Uang untuk Investasi

Kesalahan umum pemula adalah meminjam uang untuk bertransaksi. Anda hanya boleh berinvestasi dengan uang yang jika hilang sekalipun tidak mempengaruhi kehidupan Anda.

Di Vietnam, meminjam uang untuk investasi sangat berisiko karena banyak perusahaan “bongkar pasang” memanfaatkan aplikasi investasi palsu dengan bunga tak masuk akal hingga 1000% per bulan, lalu menghilang bersama uang Anda.

Jika ingin meningkatkan profitabilitas, Anda bisa menggunakan margin (pinjaman dari platform trading) secara bijaksana. Misalnya, dengan leverage 1:20, $100 modal Anda bisa mengendalikan nilai $2000. Dalam skenario terburuk, Anda hanya kehilangan $100 modal tersebut tanpa berhutang. Dalam skenario terbaik, kenaikan harga 1% sudah memberi keuntungan 20%.

9. Latihan Tanpa Henti Menuju Kesuksesan

Warren Buffett mengatakan bahwa prinsip nomor satu investor adalah tidak pernah kehilangan uang. Untuk mencapai ini, Anda harus terus belajar, menganalisis saham, dan berlatih transaksi sampai keahlian teori dan praktik menjadi bagian dari diri.

Berpartisipasi dalam transaksi nyata adalah cara belajar tercepat. Anda bisa mulai dengan posisi kecil, secara bertahap mengumpulkan pengalaman dari kemenangan dan kekalahan, untuk mengambil pelajaran berharga dalam perjalanan jangka panjang.

10. Stabilitas Psikologis Adalah Fondasi Kesuksesan

Prinsip terakhir namun paling penting: selalu jaga kestabilan mental. Pasar saham tidak mengikuti aturan pasti, posisi yang menguntungkan bisa berubah menjadi rugi dalam 1-2 hari.

Tetap tenang, analisis penyebab sebenarnya di balik fluktuasi untuk membuat keputusan menahan atau cut loss secara rasional. Jangan biarkan psikologi panik atau takut menguasai, karena keputusan emosional sering berujung penyesalan di kemudian hari.

Kesimpulan: Apakah Perlu Bermain Saham?

Pertanyaan “perlukah bermain saham” tidak memiliki jawaban mutlak. Tetapi jika Anda memutuskan untuk ikut, persiapkan diri dengan pengetahuan dasar, disiplin, dan terutama kesabaran. Investasi saham adalah marathon, bukan lari cepat. Investor yang sukses bukanlah yang paling kaya atau paling pintar, tetapi mereka yang tahu menguasai prinsip, teguh dengan strategi, dan terus belajar dari kesalahan sendiri.

CHO-2,58%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)