Pasar naik dalam optimisme, tetapi sering mati dalam kegilaan—aturan ini tidak pernah terkecuali di dunia koin.

Melihat garis K yang hijau semua, apakah Anda kembali meragukan penilaian Anda? Jangan buru-buru menjual, dengarkan saya: tren besar yang sesungguhnya bukanlah kenaikan garis lurus, melainkan terobosan ke atas melalui serangkaian dorongan berulang. Penurunan yang membuat Anda sulit tidur justru menandai titik terendah yang paling berharga.

Namun ada satu masalah—tidak semua koreksi adalah peluang. Rebound di berbagai siklus memiliki risiko yang sama sekali berbeda. Salah langkah dalam mengikuti ritme, paling ringan kehilangan titik beli emas, paling berat terjebak selama berbulan-bulan. Saya telah berjuang di pasar ini selama bertahun-tahun, hari ini saya akan membahas tiga tahap kunci dari pasar bullish agar Anda bisa menangkap peluang tanpa menjadi pembeli terakhir.

**Tahap Awal: "Periode Penjualan" dari Fluktuasi Besar**

Masih ingat gelombang pasar awal tahun? Bitcoin dari 75.000 langsung melonjak ke 123.000 pada Juli, saat itu BTC memimpin, Ethereum dan koin lain hampir tidak terlihat.

Ciri utama koreksi di tahap ini adalah dua: pertama, besarannya sangat agresif, penurunan lebih dari 30% tidak jarang; kedua, waktunya cukup panjang, kadang harus sideways selama beberapa minggu bahkan sebulan sebelum melanjutkan. Seperti Bitcoin yang turun dari 124.000 ke 107.000, di pasar penuh suara jual beli.

Apa sikap trader ritel saat itu? Begitu naik sedikit langsung panik jual, turun sedikit langsung potong posisi, sama sekali tidak percaya bahwa pasar bullish benar-benar datang. Alasannya sangat sederhana—bayang-bayang pasar bearish sebelumnya belum hilang, pertahanan psikologis sangat rapuh. Pada dasarnya, koreksi ini adalah proses membersihkan posisi yang tidak cukup teguh.

Saran saya untuk pemula sangat langsung: tahap ini paling menguji mental, jangan biarkan emosi panik pasar mengendalikan.