Berpengalaman selama sepuluh tahun dalam trading, saya telah melihat terlalu banyak orang yang tunduk di depan pasar. Mereka menunggu pembalikan pasar sampai pagi, tetapi lupa bahwa pasar sama sekali tidak peduli dengan itu. Hari ini saya tidak ingin membahas teknik yang rumit, melainkan bagaimana seorang trader bisa bertahan hidup—hanya pendapat pribadi, semua risiko ditanggung sendiri.

**1. Posisi terbuka mengungkapkan kebenaran**

Para pemula sering kali fokus pada kenaikan dan penurunan garis lilin, berubah pikiran tiga kali dalam sehari. Trader yang benar-benar bertahan sampai akhir tahu bahwa manajemen posisi jauh lebih penting daripada asmara. Menggunakan seluruh modal untuk taruhan besar terdengar romantis, tetapi mati karena margin call sangat menyakitkan. Stop loss Anda adalah jimat pelindung, bukan ilmu pengetahuan yang rumit.

Lihatlah, ada yang terus meneriakkan "hold jangka panjang", bahkan tidak mempelajari siklus pasar dasar—ini bukan kepercayaan, melainkan malas.

**2. Pasar tidak akan naik hanya karena Anda benar**

\"Saya tidak terlalu setuju dengan strategi ini\"—banyak trader kalah karena emosi dan self-denial seperti ini. Para pemenang yang saya temui memiliki satu kesamaan: mereka tidak mengeluh saat pasar jatuh, melainkan menggali data untuk mencari peluang. Hujan bisa membasahi pakaianmu, tetapi yang tidak basah adalah disiplin tradingmu.

Malam itu LUNA, ada yang menangis sambil menambah posisi, ada yang diam-diam membuka posisi short. Perbedaannya bukan keberuntungan, melainkan kekuatan strategi.

**3. Review adalah psikolog terbaik**

Air mata dan hujan tidak bisa menghapus garis lilin, tetapi bisa merusak kemampuan penilaian seseorang. Yang benar-benar harus disesali adalah menghabiskan waktu untuk mereview setiap transaksi—baik itu melewatkan peluang atau memotong kerugian, semuanya adalah biaya pendidikan untuk langkah berikutnya. Kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan sering kali berasal dari malas melihat kembali.