Masalah bukan pada skala itu sendiri, melainkan pada logika penggunaan stablecoin yang secara diam-diam berbalik. Dulu para retail menggunakan stablecoin untuk trading jangka pendek, sekarang cara bermain institusi sama sekali berbeda—settlement lintas negara, pembayaran B2B perusahaan, keuangan rantai pasok. Apa artinya ini? Stablecoin sedang bertransformasi menjadi "dolar dunia crypto", nilai sebenarnya berada di bidang peredaran, bukan di pasangan trading. Kamu masih fokus pada arbitrase selisih USDT/USDC, mereka sudah membangun jalan tol cepat, jaraknya jauh dari sekadar itu.
Ada satu risiko yang sangat diremehkan: dominasi USDT dengan 80% pangsa pasar tampaknya "aman", padahal sebenarnya adalah bahaya terbesar. Konsentrasi aset tunggal yang tinggi berarti apa? Jika terjadi peristiwa black swan, likuiditas bisa menguap seketika, USDT yang kamu pegang bisa langsung berubah menjadi "utang digital". Lebih menyakitkan lagi, lembaga keuangan tradisional diam-diam mulai masuk ke ekosistem crypto, begitu aturan mereka yang menentukan, aturan main di dunia crypto akan benar-benar diubah.
Ada satu kasus nyata yang sangat berkesan: mengenal seorang bos tambang, tahun lalu menukarkan semua keuntungan tambang menjadi USDC, dengan niat "investasi yang stabil". Hasilnya? Tahun ini, settlement pembayaran lintas negara mereka seluruhnya beralih ke USDC, tidak hanya menghemat 80% biaya transaksi, tetapi juga secara cerdik menghindari beberapa hambatan dari keuangan tradisional. Sekarang dia sering bilang, "Trading koin tidak sebaik menggunakan koin"—kalimat ini terdengar ringan, tapi mencerminkan perubahan mendalam dalam ekosistem.
Lalu, bagaimana retail harus merespons? Berikut tiga saran:
Pertama, jangan anggap stablecoin sebagai tabungan jangka pendek. Jika memegang lebih dari tiga bulan, harus mulai pikirkan risiko, karena variabel bisa muncul kapan saja.
Kedua, ubah sudut pandang. Pelajari bagaimana institusi bermain—teliti aplikasi stablecoin dalam pembayaran nyata, transfer lintas negara, ini adalah nilai jangka panjangnya. Masa depan dunia crypto bukan di trading, tapi di peredaran.
Ketiga, diversifikasi portofolio. Tidak peduli seberapa yakin terhadap USDT, USDC, jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Multi-chain, multi-coin adalah keharusan.
Di pasar crypto tidak ada tempat aman selamanya, hanya ketajaman terhadap tren dan penghormatan terhadap risiko. Lebih cepat menyesuaikan pola pikir, mungkin itu berarti lebih cepat keluar dari pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#数字资产市场动态 Stablecoin规模冲破3100亿美元大关,年增速逼近70%——听上去像是个好消息,但真正的变局却隐藏在这些数字背后。
Masalah bukan pada skala itu sendiri, melainkan pada logika penggunaan stablecoin yang secara diam-diam berbalik. Dulu para retail menggunakan stablecoin untuk trading jangka pendek, sekarang cara bermain institusi sama sekali berbeda—settlement lintas negara, pembayaran B2B perusahaan, keuangan rantai pasok. Apa artinya ini? Stablecoin sedang bertransformasi menjadi "dolar dunia crypto", nilai sebenarnya berada di bidang peredaran, bukan di pasangan trading. Kamu masih fokus pada arbitrase selisih USDT/USDC, mereka sudah membangun jalan tol cepat, jaraknya jauh dari sekadar itu.
Ada satu risiko yang sangat diremehkan: dominasi USDT dengan 80% pangsa pasar tampaknya "aman", padahal sebenarnya adalah bahaya terbesar. Konsentrasi aset tunggal yang tinggi berarti apa? Jika terjadi peristiwa black swan, likuiditas bisa menguap seketika, USDT yang kamu pegang bisa langsung berubah menjadi "utang digital". Lebih menyakitkan lagi, lembaga keuangan tradisional diam-diam mulai masuk ke ekosistem crypto, begitu aturan mereka yang menentukan, aturan main di dunia crypto akan benar-benar diubah.
Ada satu kasus nyata yang sangat berkesan: mengenal seorang bos tambang, tahun lalu menukarkan semua keuntungan tambang menjadi USDC, dengan niat "investasi yang stabil". Hasilnya? Tahun ini, settlement pembayaran lintas negara mereka seluruhnya beralih ke USDC, tidak hanya menghemat 80% biaya transaksi, tetapi juga secara cerdik menghindari beberapa hambatan dari keuangan tradisional. Sekarang dia sering bilang, "Trading koin tidak sebaik menggunakan koin"—kalimat ini terdengar ringan, tapi mencerminkan perubahan mendalam dalam ekosistem.
Lalu, bagaimana retail harus merespons? Berikut tiga saran:
Pertama, jangan anggap stablecoin sebagai tabungan jangka pendek. Jika memegang lebih dari tiga bulan, harus mulai pikirkan risiko, karena variabel bisa muncul kapan saja.
Kedua, ubah sudut pandang. Pelajari bagaimana institusi bermain—teliti aplikasi stablecoin dalam pembayaran nyata, transfer lintas negara, ini adalah nilai jangka panjangnya. Masa depan dunia crypto bukan di trading, tapi di peredaran.
Ketiga, diversifikasi portofolio. Tidak peduli seberapa yakin terhadap USDT, USDC, jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Multi-chain, multi-coin adalah keharusan.
Di pasar crypto tidak ada tempat aman selamanya, hanya ketajaman terhadap tren dan penghormatan terhadap risiko. Lebih cepat menyesuaikan pola pikir, mungkin itu berarti lebih cepat keluar dari pasar.