Belakangan ini topik USD1 memang cukup heboh. Banyak media tradisional yang mengangkat berita "Bitcoin jatuh ke 24.1 ribu dolar" yang terlihat cukup menakutkan. Tapi jujur saja, selama kita sedikit memahami struktur trading, kita bisa melihat bahwa — ini sama sekali salah membaca pasangan trading.

Apa sebenarnya kebenarannya? Yang disebut "flash crash" sebenarnya berasal dari lonjakan mendadak pada pasangan BTC/USD1 dua hari yang lalu. Ini tidak mewakili harga utama, apalagi menjadi konsensus pasar secara keseluruhan, dan sama sekali bukan berarti Bitcoin benar-benar bermasalah.

Detail pentingnya di sini: volume transaksi pasangan ini hanya sekitar 67 juta dolar dalam satu hari, bahkan likuiditasnya kurang dari 1/15 dari BTC/USDT. Dalam kedalaman pasar seperti ini, apalagi hanya lonjakan kecil, orang bisa saja dengan mudah menggerakkan harga dengan sedikit tekanan jual beli.

Tapi bursa tidak menyimpan grafik lilin (K-line), media malah malas melihat volume transaksi, kedalaman pasar, maupun ketebalan order book, dan langsung menyebutnya "flash crash Bitcoin". Jadi, volatilitas teknikal dengan likuiditas rendah ini berubah menjadi berita yang memicu kepanikan emosional. Penyimpangan informasi yang klasik ini pun selesai di situ.

Ini sekali lagi menunjukkan satu hal yang sudah sering dibahas tapi banyak orang belum benar-benar memahaminya — risiko di dunia koin tidak selalu terletak pada harga itu sendiri, melainkan pada ketidaktahuan terhadap struktur pasar.