#通胀压力 Melihat pertumbuhan biaya tenaga kerja yang turun ke level terendah dalam empat tahun, yang terlintas di pikiran saya adalah gelombang siklus tahun 2017. Saat itu semua orang sedang mengejar tren, tidak ada yang benar-benar peduli dengan fundamental. Hasilnya? Ekspektasi inflasi melonggar, seluruh logika pasar pun runtuh.
Yang berbeda kali ini adalah, di balik data tersembunyi sebuah cerita yang lebih dalam. Pemutusan hubungan kerja meningkat ke level tertinggi sejak awal 2023, dan tingkat pengunduran diri sukarela mencapai terendah sejak 2020—ini bukan pertanda baik. Penurunan biaya tenaga kerja tampaknya meredakan tekanan inflasi, tetapi secara esensial mencerminkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mendingin. Para pekerja muda yang terpaksa menerima gaji lebih rendah, sedang memberikan suara dengan kaki mereka.
Saya telah mengalami terlalu banyak siklus seperti ini. Ketika data ekonomi membaik, biasanya justru saat risiko terkumpul paling cepat. Federal Reserve melihat adanya pelonggaran inflasi dan akan menurunkan suku bunga, terdengar masuk akal, tetapi bagaimana jika tingkat pengangguran terus meningkat? Sejarah menunjukkan bahwa saat seperti ini sangat rentan terhadap jebakan likuiditas.
Tanda-tanda sebelum 2008 pun seperti ini: secara permukaan, pertumbuhan upah melambat, padahal sebenarnya pasar tenaga kerja sedang retak. Data hari ini mengingatkan saya bahwa yang paling disukai pasar bukanlah berita baik yang nyata, melainkan berita baik yang bisa dipakai untuk bercerita. Ketika hari itu tiba di mana cerita tidak bisa dilanjutkan, itulah ujian sejati.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#通胀压力 Melihat pertumbuhan biaya tenaga kerja yang turun ke level terendah dalam empat tahun, yang terlintas di pikiran saya adalah gelombang siklus tahun 2017. Saat itu semua orang sedang mengejar tren, tidak ada yang benar-benar peduli dengan fundamental. Hasilnya? Ekspektasi inflasi melonggar, seluruh logika pasar pun runtuh.
Yang berbeda kali ini adalah, di balik data tersembunyi sebuah cerita yang lebih dalam. Pemutusan hubungan kerja meningkat ke level tertinggi sejak awal 2023, dan tingkat pengunduran diri sukarela mencapai terendah sejak 2020—ini bukan pertanda baik. Penurunan biaya tenaga kerja tampaknya meredakan tekanan inflasi, tetapi secara esensial mencerminkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mendingin. Para pekerja muda yang terpaksa menerima gaji lebih rendah, sedang memberikan suara dengan kaki mereka.
Saya telah mengalami terlalu banyak siklus seperti ini. Ketika data ekonomi membaik, biasanya justru saat risiko terkumpul paling cepat. Federal Reserve melihat adanya pelonggaran inflasi dan akan menurunkan suku bunga, terdengar masuk akal, tetapi bagaimana jika tingkat pengangguran terus meningkat? Sejarah menunjukkan bahwa saat seperti ini sangat rentan terhadap jebakan likuiditas.
Tanda-tanda sebelum 2008 pun seperti ini: secara permukaan, pertumbuhan upah melambat, padahal sebenarnya pasar tenaga kerja sedang retak. Data hari ini mengingatkan saya bahwa yang paling disukai pasar bukanlah berita baik yang nyata, melainkan berita baik yang bisa dipakai untuk bercerita. Ketika hari itu tiba di mana cerita tidak bisa dilanjutkan, itulah ujian sejati.