Malam Natal, dunia keuangan diguncang oleh sebuah berita besar. Trump secara tegas menyatakan bahwa dalam satu minggu ke depan akan ada aliran masuk sebesar 20 triliun dolar ke pasar Amerika Serikat. Apa makna angka ini? Setara dengan seluruh PDB satu tahun China, dan bahkan lebih dari 5 kali nilai pasar total cryptocurrency global. Jika ini menjadi kenyataan, ini pasti akan menjadi migrasi modal berskala sejarah.

Sejarah menunjukkan bahwa setiap kali aliran uang panas dalam jumlah besar masuk, aset dengan likuiditas tinggi dan volatilitas tinggi selalu menjadi yang pertama terkena dampaknya. Pada gelombang aliran kembali dolar tahun 2017, Bitcoin naik lebih dari 1300% dalam satu tahun. Pada 2020, Federal Reserve mencetak triliunan dolar untuk merangsang ekonomi, Bitcoin dari 3800 dolar melesat hingga 69000 dolar, dan tren ini pasti masih banyak yang ingat.

Sekarang situasinya benar-benar berbeda. Infrastruktur pasar kripto telah jauh berkembang—saluran ETF telah terbuka, solusi kustodian tingkat institusi sudah matang, dan kerangka kepatuhan semakin lengkap. Singkatnya, jalur masuknya dana besar sudah tersedia. Lebih menarik lagi, gelombang modal ini bertepatan dengan titik balik pelonggaran dolar yang baru. Ketika sejumlah besar dana mengejar aset inti, logika valuasi akan beralih dari rasio harga terhadap laba tradisional ke efisiensi daya dukung likuiditas dan kekuatan konsensus.

Dalam logika ini, siapa yang paling diuntungkan? Jelas Bitcoin dan Ethereum adalah yang paling kompetitif. Di antaranya, Ethereum karena memiliki atribut penyelesaian dasar, fungsi penghasilan, dan ekosistem lengkap, berpotensi menjadi "wadah modal" dengan efisiensi tertinggi dan konsensus paling kokoh.

20 triliun dolar dana panas sudah siap mengalir. Pilihan yang ada di depan sangat sederhana: apakah tetap duduk di luar dan menunggu, atau mulai melakukan penataan sejak dini? Fokuskan perhatian pada ekosistem Ethereum, mungkin itu adalah kunci untuk menangkap peluang ini.