Siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve yang berlangsung hampir dua tahun mulai menunjukkan tanda kelelahan. Sejak Maret 2022, Federal Reserve telah melakukan 11 kali kenaikan suku bunga, total kenaikan sebesar 525 basis poin, dari rentang 0%-0.25% menjadi saat ini 5.25%-5.50%. Memasuki paruh kedua tahun 2023, Federal Reserve tidak melakukan perubahan selama bulan September, November, dan Desember, dan pasar secara umum menganggap siklus kenaikan suku bunga telah mendekati akhir. Dengan inflasi yang secara bertahap menurun, apakah penurunan suku bunga di awal tahun akan terjadi sesuai jadwal, menjadi fokus pasar.
Siklus Pengetatan Sejarah: 11 Kali Kenaikan Suku Bunga Mencatat Rekor
Awal tahun 2022, Amerika Serikat menghadapi tekanan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah pandemi COVID-19, pemerintah AS menerapkan kebijakan pelonggaran ekstrem, suku bunga federal ditekan ke level terendah dalam sejarah 0%-0.25%, dan neraca Federal Reserve juga membesar hingga 8 triliun dolar AS. Ketika monster inflasi mulai bangkit, Federal Reserve memulai penyesuaian kebijakan yang agresif.
Dimulai dari Maret 2022, 11 kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve menjadi yang paling keras dalam empat puluh tahun terakhir. Paruh pertama tahun 2022, dari Juni hingga November, sangat agresif, dengan Federal Reserve melakukan empat kali kenaikan 75 basis poin secara berturut-turut, mencatat rekor kenaikan terbesar dalam sejarah AS. Perkembangan siklus kenaikan suku bunga secara lengkap:
Waktu
Besaran Kenaikan
Catatan
Maret-Mei 2022
25-50BP secara bertahap
Tahap awal
Juni-November 2022
75BP empat kali berturut-turut
Tahap paling keras
Desember 2022-Mei 2023
50-25BP secara bertahap melambat
Sinyal perubahan
Juni-Desember 2023
Tiga kali berhenti
Puncak siklus
Jumlah kenaikan suku bunga di AS mencapai 11 kali, dengan total kenaikan target rentang suku bunga federal sebesar 525 basis poin. Langkah agresif ini jarang terjadi dalam pengambilan keputusan Federal Reserve.
Inflasi Menurun, Tapi Puncaknya Belum Tercapai: Efektivitas Kenaikan Suku Bunga dan Tantangannya
Kebijakan keras Federal Reserve tidak sia-sia. Indeks Harga Konsumen inti (Core CPI) dari AS, dari 6.45% pada Maret 2022, secara bertahap menurun menjadi 4.0% pada Oktober 2023, dengan penurunan total 245 basis poin. Meskipun masih jauh dari target inflasi 2% yang diinginkan Federal Reserve, pencapaian ini cukup membuktikan efektivitas kenaikan suku bunga.
Namun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell berulang kali menegaskan bahwa penurunan suku bunga bukanlah hal yang mendesak. Pada awal tahun 2023 dan dalam rapat kebijakan Juni, Powell sempat menekankan “tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut”. Hingga akhir tahun, dia baru-baru ini menyampaikan sinyal dovish yang lembut dalam pidatonya, mengisyaratkan siklus kenaikan suku bunga telah mendekati akhir.
Perubahan halus ini menandai momen penting: Federal Reserve beralih dari posisi agresif dalam melawan inflasi ke penilaian risiko penurunan ekonomi dan pengendalian inflasi secara seimbang.
Misteri Penurunan Suku Bunga 2024: Prediksi Pasar vs Sikap Resmi
Ekspektasi penurunan suku bunga telah menjadi konsensus pasar. Berdasarkan data dari alat FedWatch Chicago Mercantile Exchange, pasar memprediksi Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga paling cepat pada Maret 2024, dengan total 5 kali penurunan sepanjang tahun, membawa suku bunga ke kisaran 4.0%-4.25%. Peluang untuk memulai penurunan suku bunga pada Maret sudah lebih dari 50%.
Berbagai lembaga besar di Wall Street memiliki pandangan berbeda:
Optimis(Goldman Sachs): memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 87,5 basis poin ke sekitar 4,50% pada 2024, dan lagi 112,5 basis poin pada 2025.
Netral(J.P. Morgan, Morgan Stanley): setuju bahwa penurunan suku bunga akan terjadi di 2024, tetapi tidak secepat yang diperkirakan pasar, dengan kisaran penurunan 100-125 basis poin.
Konservatif(BlackRock): menyatakan bahwa ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga “terlalu berlebihan”. Raksasa pengelola aset ini memperkirakan penurunan paling awal akan dimulai di kuartal kedua, dengan besaran yang lebih kecil dari prediksi pasar, dan memperingatkan bahwa pasar global akan menghadapi volatilitas yang lebih besar di 2024.
Pidato Powell awal bulan ini memberikan kejutan dingin. Dia menyatakan, “Masih terlalu dini untuk menebak kapan kebijakan akan dilonggarkan,” dan mempertahankan opsi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pejabat Federal Reserve Williams dan Daly juga mengirim sinyal hawkish, mengisyaratkan bahwa Federal Reserve tetap fleksibel dalam kebijakan.
Pertanyaan Kunci: Setelah 11 Kali Kenaikan, Langkah Selanjutnya?
Pasar menghadapi situasi yang rumit: data ekonomi menunjukkan tanda-tanda soft landing semakin jelas, tetapi inflasi tetap di atas target. Semua 11 kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve telah menunjukkan hasil, tetapi pejabat tetap berhati-hati dalam pengamatan.
Apa sebenarnya pemikiran mereka? Dari sinyal terbaru:
Mempertahankan opsi terbuka: Federal Reserve mengakui penurunan suku bunga ada dalam pandangan, tetapi tidak berkomitmen pada jadwal tertentu
Berbasis data: keputusan di masa depan akan lebih bergantung pada data ekonomi dan inflasi
Risiko global: faktor eksternal seperti geopolitik dan perlambatan ekonomi global juga dipertimbangkan
Singkatnya, penurunan suku bunga di 2024 hampir pasti, tetapi waktu mulai, kecepatan, dan besaran penurunan masih sangat diperdebatkan. Ekspektasi pasar untuk penurunan pada Maret mungkin terlalu optimis, dan kuartal kedua menjadi jendela waktu yang lebih realistis. Bagi investor, tidak perlu terlalu mengartikan setiap kata pejabat secara harfiah, melainkan bersiap menghadapi berbagai skenario—baik penurunan suku bunga lebih awal maupun lebih lambat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Siklus kenaikan suku bunga AS mencapai titik balik! Setelah 11 kali kenaikan suku bunga, kapan penurunan suku bunga dimulai pada tahun 2024?
Editor’s Note
Siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve yang berlangsung hampir dua tahun mulai menunjukkan tanda kelelahan. Sejak Maret 2022, Federal Reserve telah melakukan 11 kali kenaikan suku bunga, total kenaikan sebesar 525 basis poin, dari rentang 0%-0.25% menjadi saat ini 5.25%-5.50%. Memasuki paruh kedua tahun 2023, Federal Reserve tidak melakukan perubahan selama bulan September, November, dan Desember, dan pasar secara umum menganggap siklus kenaikan suku bunga telah mendekati akhir. Dengan inflasi yang secara bertahap menurun, apakah penurunan suku bunga di awal tahun akan terjadi sesuai jadwal, menjadi fokus pasar.
Siklus Pengetatan Sejarah: 11 Kali Kenaikan Suku Bunga Mencatat Rekor
Awal tahun 2022, Amerika Serikat menghadapi tekanan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah pandemi COVID-19, pemerintah AS menerapkan kebijakan pelonggaran ekstrem, suku bunga federal ditekan ke level terendah dalam sejarah 0%-0.25%, dan neraca Federal Reserve juga membesar hingga 8 triliun dolar AS. Ketika monster inflasi mulai bangkit, Federal Reserve memulai penyesuaian kebijakan yang agresif.
Dimulai dari Maret 2022, 11 kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve menjadi yang paling keras dalam empat puluh tahun terakhir. Paruh pertama tahun 2022, dari Juni hingga November, sangat agresif, dengan Federal Reserve melakukan empat kali kenaikan 75 basis poin secara berturut-turut, mencatat rekor kenaikan terbesar dalam sejarah AS. Perkembangan siklus kenaikan suku bunga secara lengkap:
Jumlah kenaikan suku bunga di AS mencapai 11 kali, dengan total kenaikan target rentang suku bunga federal sebesar 525 basis poin. Langkah agresif ini jarang terjadi dalam pengambilan keputusan Federal Reserve.
Inflasi Menurun, Tapi Puncaknya Belum Tercapai: Efektivitas Kenaikan Suku Bunga dan Tantangannya
Kebijakan keras Federal Reserve tidak sia-sia. Indeks Harga Konsumen inti (Core CPI) dari AS, dari 6.45% pada Maret 2022, secara bertahap menurun menjadi 4.0% pada Oktober 2023, dengan penurunan total 245 basis poin. Meskipun masih jauh dari target inflasi 2% yang diinginkan Federal Reserve, pencapaian ini cukup membuktikan efektivitas kenaikan suku bunga.
Namun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell berulang kali menegaskan bahwa penurunan suku bunga bukanlah hal yang mendesak. Pada awal tahun 2023 dan dalam rapat kebijakan Juni, Powell sempat menekankan “tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut”. Hingga akhir tahun, dia baru-baru ini menyampaikan sinyal dovish yang lembut dalam pidatonya, mengisyaratkan siklus kenaikan suku bunga telah mendekati akhir.
Perubahan halus ini menandai momen penting: Federal Reserve beralih dari posisi agresif dalam melawan inflasi ke penilaian risiko penurunan ekonomi dan pengendalian inflasi secara seimbang.
Misteri Penurunan Suku Bunga 2024: Prediksi Pasar vs Sikap Resmi
Ekspektasi penurunan suku bunga telah menjadi konsensus pasar. Berdasarkan data dari alat FedWatch Chicago Mercantile Exchange, pasar memprediksi Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga paling cepat pada Maret 2024, dengan total 5 kali penurunan sepanjang tahun, membawa suku bunga ke kisaran 4.0%-4.25%. Peluang untuk memulai penurunan suku bunga pada Maret sudah lebih dari 50%.
Berbagai lembaga besar di Wall Street memiliki pandangan berbeda:
Optimis(Goldman Sachs): memperkirakan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 87,5 basis poin ke sekitar 4,50% pada 2024, dan lagi 112,5 basis poin pada 2025.
Netral(J.P. Morgan, Morgan Stanley): setuju bahwa penurunan suku bunga akan terjadi di 2024, tetapi tidak secepat yang diperkirakan pasar, dengan kisaran penurunan 100-125 basis poin.
Konservatif(BlackRock): menyatakan bahwa ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga “terlalu berlebihan”. Raksasa pengelola aset ini memperkirakan penurunan paling awal akan dimulai di kuartal kedua, dengan besaran yang lebih kecil dari prediksi pasar, dan memperingatkan bahwa pasar global akan menghadapi volatilitas yang lebih besar di 2024.
Pidato Powell awal bulan ini memberikan kejutan dingin. Dia menyatakan, “Masih terlalu dini untuk menebak kapan kebijakan akan dilonggarkan,” dan mempertahankan opsi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pejabat Federal Reserve Williams dan Daly juga mengirim sinyal hawkish, mengisyaratkan bahwa Federal Reserve tetap fleksibel dalam kebijakan.
Pertanyaan Kunci: Setelah 11 Kali Kenaikan, Langkah Selanjutnya?
Pasar menghadapi situasi yang rumit: data ekonomi menunjukkan tanda-tanda soft landing semakin jelas, tetapi inflasi tetap di atas target. Semua 11 kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve telah menunjukkan hasil, tetapi pejabat tetap berhati-hati dalam pengamatan.
Apa sebenarnya pemikiran mereka? Dari sinyal terbaru:
Singkatnya, penurunan suku bunga di 2024 hampir pasti, tetapi waktu mulai, kecepatan, dan besaran penurunan masih sangat diperdebatkan. Ekspektasi pasar untuk penurunan pada Maret mungkin terlalu optimis, dan kuartal kedua menjadi jendela waktu yang lebih realistis. Bagi investor, tidak perlu terlalu mengartikan setiap kata pejabat secara harfiah, melainkan bersiap menghadapi berbagai skenario—baik penurunan suku bunga lebih awal maupun lebih lambat.