## Mengapa Ekonomi Berkelanjutan Penting untuk Kehidupan Kita Hari Ini
**Ekonomi Berkelanjutan (Sufficiency Economy)** bukanlah istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi itu adalah prinsip yang dirasakan oleh banyak orang Thailand dalam kehidupan nyata. Kadang-kadang kita mungkin tidak sengaja atau tidak menyebutnya dengan nama resmi, tetapi filosofi tersebut tertanam dalam kesadaran kita sejak kapan.
Prinsip ini berasal dari pidato Raja Bhumibol Adulyadej yang mengarahkan rakyat Thailand untuk memilih gaya hidup yang seimbang, tidak percaya pada mimpi kosong, dan tidak lalai. Terutama setelah krisis ekonomi tahun 1997 yang membuat negara gempar dan mulai memandang filosofi ekonomi berkelanjutan dengan serius.
## Apa sebenarnya tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan?
Ketika membahas **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan**, banyak orang mungkin berpikir bahwa itu adalah mengajarkan orang Thailand untuk hidup susah, tidak mampu bertahan, dan itu adalah kesalahpahaman besar.
Sebenarnya, tujuan utamanya adalah:
**Membantu orang untuk mandiri**—baik di tingkat rumah tangga, komunitas, maupun negara. Tapi bagaimana caranya? Dengan menciptakan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, produksi dan konsumsi. Kita harus memahami apa yang benar-benar kita butuhkan, berapa banyak yang dibutuhkan, dan bagaimana mewujudkannya dengan cara yang paling aman.
**Mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi**—Jika kita tahu cara membuat diri kita cukup, melindungi diri melalui pembelajaran, mengembangkan keterampilan, dan menciptakan sumber pendapatan yang beragam, kita memiliki peluang lebih kecil untuk jatuh saat krisis ekonomi atau situasi yang tidak diinginkan terjadi.
**Membangun pertahanan untuk diri sendiri dan keluarga**—Filosofi ekonomi berkelanjutan dalam **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan** adalah seperti sistem perlindungan diri yang membantu kita menghadapi perubahan dari dalam dan luar.
## Komponen yang membuat ekonomi berkelanjutan berhasil: 3 lingkaran 2 syarat
Inti dari filosofi ekonomi berkelanjutan secara singkat dan padat terdiri dari hal-hal berikut:
**3 lingkaran keberhasilan**
1. **Kecukupan** — Bersyukur dengan apa yang dimiliki, tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti orang di sekitar, dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan nyata.
2. **Berpikir rasional** — Sebelum melakukan sesuatu, gunakan otak untuk berpikir, jangan bertindak berdasarkan emosi, buat rencana, analisis, timbang, dan lakukan penilaian risiko.
3. **Sistem kekebalan yang baik** — Bersiap kapan saja, terus belajar, mengumpulkan pengalaman, dan memiliki lebih dari satu solusi.
**2 syarat yang diperlukan**
- **Pengetahuan** — Dari buku, ahli, pengalaman sendiri. Semakin banyak pengetahuan, semakin baik dalam mengelola kehidupan. - **Moralitas** — Jujur, rajin, adil, tidak berbohong dan menipu, memiliki kesadaran sosial yang baik.
## Sejarah filosofi tersebut
Segala sesuatu yang bertahan lama biasanya memiliki alasan utama yang mendasarinya. Dalam **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan**, itu bukan berasal dari penemuan atau inovasi, tetapi dari anjuran agar orang beradaptasi.
Kembali ke tahun 1974, Raja Bhumibol Adulyadej berusaha memberi petunjuk kepada mahasiswa Universitas Kasetsart bahwa ketika negara berkembang pesat, meminjam uang dari luar negeri, saat saat harus membayar kembali, tekanan akan kembali ke rakyat. Oleh karena itu, dasar utamanya adalah "cukup, cukup makan, cukup pakai."
Satu tahun sebelum krisis ekonomi tahun 1997, beliau mengingatkan untuk mengikuti jalan tengah, menunjukkan bahwa beliau sudah memperhatikan bahwa ledakan akan datang. Ketika krisis benar-benar terjadi, baik rakyat maupun pemerintah mulai memandang serius filosofi ekonomi berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) bahkan memuji pidato tersebut hingga menyebut Raja Bhumibol sebagai "Penguasa Pengembang" dan memberikan Human Development Lifetime Achievement Award pada tahun 2006.
## Cara menerapkan filosofi ekonomi berkelanjutan dalam kehidupan nyata
Ketika membahas **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan** secara praktis, itu bukan hanya teori. Berikut beberapa contoh nyata:
**Dalam pertanian:** Beberapa keluarga petani beralih ke "pertanian campuran," menanam padi, sayuran, beternak, menggali kolam, untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan keluarga. Sisa hasilnya dijual. Saat terjadi kekeringan, satu tanaman gagal, tanaman lain tetap ada.
**Dalam bisnis:** Pemilik usaha tahu cara mengumpulkan keuntungan, tidak serakah, memiliki rencana pinjaman, cadangan, sistem perlindungan risiko, tidak mengejek, tidak menindas tenaga kerja, sehingga usaha dapat bertahan lama.
**Dalam kehidupan sehari-hari:** - Terus belajar dan mengasah keterampilan kerja kita. - Menggunakan uang dengan bijak, tidak boros, tetapi juga tidak pelit. - Merencanakan keuangan secara matang. - Membuat keputusan besar dengan hati-hati. - Menguasai berbagai keterampilan agar tidak bergantung pada satu hal saja.
## Ekonomi berkelanjutan dapat diterapkan di mana saja, dalam segala hal
Mungkin terdengar bahwa filosofi ekonomi berkelanjutan lebih terkait dengan petani, tetapi sebenarnya, itu dapat diterapkan di bidang keuangan, industri, properti, dan perdagangan internasional.
**Tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan** adalah menciptakan keseimbangan, perencanaan, pemahaman diri, dan melihat inti dari berbagai hal. Apapun yang kita lakukan, jika mengikuti 3 lingkaran dan 2 syarat ini, kita akan keluar dari kebingungan, kekhawatiran, dan ketidakstabilan ekonomi.
Setelah membahas filosofi ekonomi berkelanjutan, kita memahami bahwa itu bukan tentang kemiskinan, tetapi tentang menjalani hidup dengan cerdas, membuat keputusan yang tepat, dan selalu mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang akan datang. Jika semua orang mampu melakukannya, Thailand kita akan memiliki ekonomi yang kuat dan berkelanjutan secara nyata.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Mengapa Ekonomi Berkelanjutan Penting untuk Kehidupan Kita Hari Ini
**Ekonomi Berkelanjutan (Sufficiency Economy)** bukanlah istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi itu adalah prinsip yang dirasakan oleh banyak orang Thailand dalam kehidupan nyata. Kadang-kadang kita mungkin tidak sengaja atau tidak menyebutnya dengan nama resmi, tetapi filosofi tersebut tertanam dalam kesadaran kita sejak kapan.
Prinsip ini berasal dari pidato Raja Bhumibol Adulyadej yang mengarahkan rakyat Thailand untuk memilih gaya hidup yang seimbang, tidak percaya pada mimpi kosong, dan tidak lalai. Terutama setelah krisis ekonomi tahun 1997 yang membuat negara gempar dan mulai memandang filosofi ekonomi berkelanjutan dengan serius.
## Apa sebenarnya tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan?
Ketika membahas **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan**, banyak orang mungkin berpikir bahwa itu adalah mengajarkan orang Thailand untuk hidup susah, tidak mampu bertahan, dan itu adalah kesalahpahaman besar.
Sebenarnya, tujuan utamanya adalah:
**Membantu orang untuk mandiri**—baik di tingkat rumah tangga, komunitas, maupun negara. Tapi bagaimana caranya? Dengan menciptakan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, produksi dan konsumsi. Kita harus memahami apa yang benar-benar kita butuhkan, berapa banyak yang dibutuhkan, dan bagaimana mewujudkannya dengan cara yang paling aman.
**Mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi**—Jika kita tahu cara membuat diri kita cukup, melindungi diri melalui pembelajaran, mengembangkan keterampilan, dan menciptakan sumber pendapatan yang beragam, kita memiliki peluang lebih kecil untuk jatuh saat krisis ekonomi atau situasi yang tidak diinginkan terjadi.
**Membangun pertahanan untuk diri sendiri dan keluarga**—Filosofi ekonomi berkelanjutan dalam **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan** adalah seperti sistem perlindungan diri yang membantu kita menghadapi perubahan dari dalam dan luar.
## Komponen yang membuat ekonomi berkelanjutan berhasil: 3 lingkaran 2 syarat
Inti dari filosofi ekonomi berkelanjutan secara singkat dan padat terdiri dari hal-hal berikut:
**3 lingkaran keberhasilan**
1. **Kecukupan** — Bersyukur dengan apa yang dimiliki, tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti orang di sekitar, dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan nyata.
2. **Berpikir rasional** — Sebelum melakukan sesuatu, gunakan otak untuk berpikir, jangan bertindak berdasarkan emosi, buat rencana, analisis, timbang, dan lakukan penilaian risiko.
3. **Sistem kekebalan yang baik** — Bersiap kapan saja, terus belajar, mengumpulkan pengalaman, dan memiliki lebih dari satu solusi.
**2 syarat yang diperlukan**
- **Pengetahuan** — Dari buku, ahli, pengalaman sendiri. Semakin banyak pengetahuan, semakin baik dalam mengelola kehidupan.
- **Moralitas** — Jujur, rajin, adil, tidak berbohong dan menipu, memiliki kesadaran sosial yang baik.
## Sejarah filosofi tersebut
Segala sesuatu yang bertahan lama biasanya memiliki alasan utama yang mendasarinya. Dalam **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan**, itu bukan berasal dari penemuan atau inovasi, tetapi dari anjuran agar orang beradaptasi.
Kembali ke tahun 1974, Raja Bhumibol Adulyadej berusaha memberi petunjuk kepada mahasiswa Universitas Kasetsart bahwa ketika negara berkembang pesat, meminjam uang dari luar negeri, saat saat harus membayar kembali, tekanan akan kembali ke rakyat. Oleh karena itu, dasar utamanya adalah "cukup, cukup makan, cukup pakai."
Satu tahun sebelum krisis ekonomi tahun 1997, beliau mengingatkan untuk mengikuti jalan tengah, menunjukkan bahwa beliau sudah memperhatikan bahwa ledakan akan datang. Ketika krisis benar-benar terjadi, baik rakyat maupun pemerintah mulai memandang serius filosofi ekonomi berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) bahkan memuji pidato tersebut hingga menyebut Raja Bhumibol sebagai "Penguasa Pengembang" dan memberikan Human Development Lifetime Achievement Award pada tahun 2006.
## Cara menerapkan filosofi ekonomi berkelanjutan dalam kehidupan nyata
Ketika membahas **tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan** secara praktis, itu bukan hanya teori. Berikut beberapa contoh nyata:
**Dalam pertanian:**
Beberapa keluarga petani beralih ke "pertanian campuran," menanam padi, sayuran, beternak, menggali kolam, untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan keluarga. Sisa hasilnya dijual. Saat terjadi kekeringan, satu tanaman gagal, tanaman lain tetap ada.
**Dalam bisnis:**
Pemilik usaha tahu cara mengumpulkan keuntungan, tidak serakah, memiliki rencana pinjaman, cadangan, sistem perlindungan risiko, tidak mengejek, tidak menindas tenaga kerja, sehingga usaha dapat bertahan lama.
**Dalam kehidupan sehari-hari:**
- Terus belajar dan mengasah keterampilan kerja kita.
- Menggunakan uang dengan bijak, tidak boros, tetapi juga tidak pelit.
- Merencanakan keuangan secara matang.
- Membuat keputusan besar dengan hati-hati.
- Menguasai berbagai keterampilan agar tidak bergantung pada satu hal saja.
## Ekonomi berkelanjutan dapat diterapkan di mana saja, dalam segala hal
Mungkin terdengar bahwa filosofi ekonomi berkelanjutan lebih terkait dengan petani, tetapi sebenarnya, itu dapat diterapkan di bidang keuangan, industri, properti, dan perdagangan internasional.
**Tujuan dari filosofi ekonomi berkelanjutan** adalah menciptakan keseimbangan, perencanaan, pemahaman diri, dan melihat inti dari berbagai hal. Apapun yang kita lakukan, jika mengikuti 3 lingkaran dan 2 syarat ini, kita akan keluar dari kebingungan, kekhawatiran, dan ketidakstabilan ekonomi.
Setelah membahas filosofi ekonomi berkelanjutan, kita memahami bahwa itu bukan tentang kemiskinan, tetapi tentang menjalani hidup dengan cerdas, membuat keputusan yang tepat, dan selalu mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang akan datang. Jika semua orang mampu melakukannya, Thailand kita akan memiliki ekonomi yang kuat dan berkelanjutan secara nyata.