Mengapa NAV penting bagi investor dana dan apa perbedaannya dengan harga saham

Untuk mereka yang baru memasuki dunia investasi dana, kata NAV (Net Asset Value) atau Nilai Aset Bersih( atau nilai total aset berdasarkan harga pasar mungkin terdengar membingungkan. Banyak orang mengira bahwa ini sama seperti harga saham, tidak berbeda apa-apa, tetapi sebenarnya kedua hal ini memiliki cara perhitungan dan penetapan harga yang sangat berbeda.

Apa sebenarnya NAV yang sebenarnya

NAV adalah nilai bersih seluruh aset yang dimiliki oleh dana atau ETF. Angka ini dihitung dari nilai semua aset )Asset( yang telah diperbarui sesuai harga pasar setiap hari, kemudian dikurangi dengan kewajiban dan biaya-biaya lainnya. Hasilnya mencerminkan nilai sebenarnya dari dana berdasarkan kurs pasar saat ini.

Dengan membagi NAV dengan jumlah unit investasi yang beredar, kita mendapatkan NAV per unit, yaitu harga yang digunakan untuk membeli dan menjual unit investasi kepada investor. Angka ini akan diperbarui setiap akhir hari sesuai perubahan aset yang dimiliki dana.

Bagaimana NAV berbeda dari harga saham

Meskipun NAV per unit dan harga saham keduanya digunakan sebagai harga jual beli unit kepada investor, asal-usul harga keduanya sangat berbeda.

Harga saham terbentuk dari tawar-menawar antara pembeli dan penjual di pasar )Exchange( pada setiap waktu tertentu. Harga yang terbentuk penuh dengan permintaan dan penawaran pasar, dan bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai sebenarnya perusahaan.

NAV per unit dihitung dari nilai aset nyata yang dimiliki dana pada harga penutupan hari sebelumnya, sehingga bisa dianggap sebagai Book Value Per Share )BVPS( atau nilai buku per saham, yang lebih tinggi dari harga jual pasar. Dapat dikatakan bahwa NAV mencerminkan kenyataan aset secara lebih akurat, tidak dipengaruhi oleh emosi dan fluktuasi pasar saat transaksi.

Cara menghitung NAV dana

Menghitung NAV dana umum dan ETF tidaklah rumit.

Rumus perhitungan NAV adalah: NAV = )Nilai aset berdasarkan harga pasar + hasil reinvestasi dan kas( – biaya dan hutang dana

Kemudian NAV per unit = NAV ÷ jumlah unit investasi yang beredar

Contoh studi kasus: Misalnya dana Z memiliki aset berupa hotel senilai 10 juta rupiah dan saham A sebanyak 1.000 lembar, dengan harga penutupan hari sebelumnya )harga penutupan hari sebelumnya(. Dana ini tidak memiliki hutang dan biaya, dan beredar 200.000 unit.

NAV = 10.000.000 + )1.000 × 1.000 = 11.000.000 rupiah

NAV per unit = 11.000.000 ÷ 200.000 = 55 rupiah

Seiring waktu, jika harga saham atau hotel meningkat, NAV akan naik juga. Pemilik unit investasi akan mendapatkan keuntungan, dan sebaliknya, jika aset menurun, NAV pun akan turun.

Apa yang bisa diindikasikan NAV dan bagaimana investor harus menggunakannya

Investor yang cerdas menggunakan NAV untuk menilai kemampuan pengelolaan dana. Dengan membandingkan pertumbuhan NAV jangka panjang dengan dana lain yang memiliki karakteristik aset dan kebijakan investasi serupa, mereka dapat menilai kinerja pengelolaan dana tersebut.

Jika suatu dana mampu meningkatkan NAV lebih baik, itu menunjukkan bahwa dana tersebut mampu mengelola aset dengan baik dan berpotensi menghasilkan keuntungan bagi pemilik unit. Sebaliknya, dana yang NAV-nya tetap atau tumbuh lambat mungkin menunjukkan pengelolaan yang kurang efisien, dan investor sebaiknya mempertimbangkan untuk beralih ke produk investasi lain.

Peringatan penting saat mengikuti NAV per unit

Meskipun NAV dan NAV per unit adalah indikator penting, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh investor:

Pertama: NAV per unit yang terlihat saat ini adalah nilai hari sebelumnya. Ini digunakan sebagai acuan, sedangkan harga jual beli aktual terjadi setelah hari tersebut dan diumumkan sebagai NAV hari berikutnya. Jadi, investor tidak mengetahui harga pasti saat mengirimkan perintah transaksi, hanya perkiraan.

Kedua: NAV per unit tidak menunjukkan apakah dana sedang mahal atau murah. Angka yang tinggi bisa disebabkan oleh nilai aset yang tinggi atau jumlah unit yang beredar sedikit. Keputusan investasi hanya berdasarkan NAV tinggi atau rendah tidak cukup; perlu juga menilai kualitas aset, kebijakan investasi, dan kondisi lain dari dana tersebut.

Ketiga: Beberapa jenis investasi dapat menyebabkan NAV menurun terus-menerus hingga mencapai nol. Contohnya, dana properti leasehold yang memiliki hak sewa akan mengalami penurunan NAV hingga nol saat masa kontrak berakhir. Investor harus mempelajari aturan-aturan ini dengan cermat.

Kesimpulan

NAV per unit adalah angka penting yang digunakan untuk menentukan harga jual beli unit investasi dan secara langsung mempengaruhi keuntungan atau kerugian yang akan diterima investor. Dibandingkan dengan harga saham yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran, NAV mencerminkan nilai sebenarnya dari aset secara lebih akurat.

Dengan memahami NAV dengan benar, investor dapat menggunakan angka ini untuk menganalisis kinerja dana dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)