Struktur Portofolio Investasi dan Pemilihan Saham Pertumbuhan
Membangun portofolio investasi yang seimbang dimulai dari memahami bagaimana peran masing-masing jenis saham. Secara umum, pasar saham membagi saham menjadi dua kelompok utama, yaitu saham pertumbuhan (Growth Stock) yang menekankan peningkatan nilai, dan saham nilai (Value Stock) yang fokus pada dividen
Saham Pertumbuhan (Growth Stock) – Perusahaan yang Berkembang Pesat
Apa itu saham pertumbuhan? Adalah saham dari perusahaan yang mengalami ekspansi pendapatan melebihi rata-rata pasar, memiliki daya saing yang unggul, berada dalam fase pertumbuhan siklus bisnis, serta didukung inovasi dan strategi kompetitif yang jelas.
Perusahaan jenis ini biasanya tidak membayar dividen, atau membayar dalam jumlah yang sangat kecil, karena menginvestasikan kembali laba untuk memperluas bisnis.
Karakteristik khas saham pertumbuhan:
1. Imbal hasil dividen rendah atau tidak ada (Low Dividend Yield)
Lebih rendah dari rata-rata pasar atau sektor industri yang sama, karena sebagian besar modal disimpan untuk ekspansi dan riset pengembangan
2. Rasio harga terhadap laba (P/E Ratio) tinggi
Lebih tinggi dari rata-rata pasar atau industri yang sama, karena investor bersedia membayar lebih dengan harapan laba akan meningkat di masa depan
3. Rasio harga terhadap nilai buku (P/BV Ratio) tinggi
Membuat nilai buku per saham lebih tinggi dari rata-rata pasar
Saham Nilai (Value Stock) – Perusahaan Stabil dengan Harga Wajar
Bagaimana karakteristik saham nilai? Adalah saham dari perusahaan yang memiliki operasi stabil, dasar keuangan yang kuat, pertumbuhan pendapatan normal, arus kas yang stabil, dan membayar dividen dalam proporsi tinggi. Para ahli sering menyebut jenis ini sebagai “saham bagus dengan harga murah.”
Karakteristik khas saham nilai:
1. Imbal hasil dividen tinggi (High Dividend Yield)
Lebih tinggi dari rata-rata pasar atau industri yang sama, memberikan pendapatan tetap kepada pemegang saham
2. Rasio harga terhadap laba (P/E Ratio) rendah
Lebih rendah dari rata-rata pasar, biasanya karena kinerja operasional yang kurang baik dari yang diharapkan pasar, atau kondisi pasar yang tidak mendukung
3. Rasio harga terhadap nilai buku (P/BV Ratio) rendah
Lebih rendah dari rata-rata pasar atau industri
Menginginkan dividen tetap, risiko sedang, investasi jangka panjang
Kelompok industri
Teknologi, TI, komunikasi
Energi, Keuangan, Barang konsumsi, Bahan baku
Contoh saham Indonesia
TID LOR ADVANC CCET IMH
BDMS MINT AOT PTT EGCO TTW CPALL BANPU KTB INTUCH QH GLOW
Memilih saham sesuai gaya investasi Anda
Investor jangka pendek (kurang dari 1 tahun) yang bertujuan meraih keuntungan dari kenaikan harga dan mampu menerima volatilitas pasar biasanya memilih saham pertumbuhan sebagai pilihan utama. Jenis ini cocok untuk mereka yang suka melakukan trading aktif.
Sebaliknya, investor jangka panjang (3 tahun ke atas) yang fokus pada pendapatan dividen dan bersedia menerima volatilitas rendah biasanya memilih saham nilai sebagai prioritas. Kelompok ini cocok untuk mereka yang mencari kestabilan dan akumulasi kekayaan.
Bagaimana membuat keputusan?
Pertanyaan utama adalah: apa tujuan dari dana investasi Anda? Apa target keuangan Anda? Berapa lama Anda berinvestasi? Dan yang paling penting, seberapa besar risiko yang bersedia Anda ambil?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda membangun portofolio yang seimbang, apakah memilih Saham Pertumbuhan atau Saham Nilai. Yang terpenting adalah berinvestasi dengan edukasi, memiliki rencana yang jelas, dan mencapai keberhasilan jangka panjang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Jenis saham apa yang harus diinvestasikan? Pahami perbedaan antara Growth Stock dan Value Stock
Struktur Portofolio Investasi dan Pemilihan Saham Pertumbuhan
Membangun portofolio investasi yang seimbang dimulai dari memahami bagaimana peran masing-masing jenis saham. Secara umum, pasar saham membagi saham menjadi dua kelompok utama, yaitu saham pertumbuhan (Growth Stock) yang menekankan peningkatan nilai, dan saham nilai (Value Stock) yang fokus pada dividen
Saham Pertumbuhan (Growth Stock) – Perusahaan yang Berkembang Pesat
Apa itu saham pertumbuhan? Adalah saham dari perusahaan yang mengalami ekspansi pendapatan melebihi rata-rata pasar, memiliki daya saing yang unggul, berada dalam fase pertumbuhan siklus bisnis, serta didukung inovasi dan strategi kompetitif yang jelas.
Perusahaan jenis ini biasanya tidak membayar dividen, atau membayar dalam jumlah yang sangat kecil, karena menginvestasikan kembali laba untuk memperluas bisnis.
Karakteristik khas saham pertumbuhan:
1. Imbal hasil dividen rendah atau tidak ada (Low Dividend Yield)
Lebih rendah dari rata-rata pasar atau sektor industri yang sama, karena sebagian besar modal disimpan untuk ekspansi dan riset pengembangan
2. Rasio harga terhadap laba (P/E Ratio) tinggi
Lebih tinggi dari rata-rata pasar atau industri yang sama, karena investor bersedia membayar lebih dengan harapan laba akan meningkat di masa depan
3. Rasio harga terhadap nilai buku (P/BV Ratio) tinggi
Membuat nilai buku per saham lebih tinggi dari rata-rata pasar
Saham Nilai (Value Stock) – Perusahaan Stabil dengan Harga Wajar
Bagaimana karakteristik saham nilai? Adalah saham dari perusahaan yang memiliki operasi stabil, dasar keuangan yang kuat, pertumbuhan pendapatan normal, arus kas yang stabil, dan membayar dividen dalam proporsi tinggi. Para ahli sering menyebut jenis ini sebagai “saham bagus dengan harga murah.”
Karakteristik khas saham nilai:
1. Imbal hasil dividen tinggi (High Dividend Yield)
Lebih tinggi dari rata-rata pasar atau industri yang sama, memberikan pendapatan tetap kepada pemegang saham
2. Rasio harga terhadap laba (P/E Ratio) rendah
Lebih rendah dari rata-rata pasar, biasanya karena kinerja operasional yang kurang baik dari yang diharapkan pasar, atau kondisi pasar yang tidak mendukung
3. Rasio harga terhadap nilai buku (P/BV Ratio) rendah
Lebih rendah dari rata-rata pasar atau industri
Perbandingan Saham Pertumbuhan dan Saham Nilai
Memilih saham sesuai gaya investasi Anda
Investor jangka pendek (kurang dari 1 tahun) yang bertujuan meraih keuntungan dari kenaikan harga dan mampu menerima volatilitas pasar biasanya memilih saham pertumbuhan sebagai pilihan utama. Jenis ini cocok untuk mereka yang suka melakukan trading aktif.
Sebaliknya, investor jangka panjang (3 tahun ke atas) yang fokus pada pendapatan dividen dan bersedia menerima volatilitas rendah biasanya memilih saham nilai sebagai prioritas. Kelompok ini cocok untuk mereka yang mencari kestabilan dan akumulasi kekayaan.
Bagaimana membuat keputusan?
Pertanyaan utama adalah: apa tujuan dari dana investasi Anda? Apa target keuangan Anda? Berapa lama Anda berinvestasi? Dan yang paling penting, seberapa besar risiko yang bersedia Anda ambil?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda membangun portofolio yang seimbang, apakah memilih Saham Pertumbuhan atau Saham Nilai. Yang terpenting adalah berinvestasi dengan edukasi, memiliki rencana yang jelas, dan mencapai keberhasilan jangka panjang.