Saat sesi Jumat mendekati akhir, para investor menghadapi ketidakpastian yang mengendalikan pergerakan logam mulia. Sejak awal minggu, pasar emas mengalami gelombang volatilitas tajam, terutama setelah pembukaan kembali pemerintah AS yang sebelumnya tutup selama 43 hari.
Dampak langsung dari peristiwa politik ini adalah reaksi cepat terhadap psikologi trader, di mana momentum beralih dari kenaikan ke pengambilan keuntungan secara luas. Emas kehilangan sebagian dari kenaikannya setelah menyentuh puncak di @4,244.94@ dolar per ons, tetapi berhasil mempertahankan kenaikan mingguan lebih dari 5%, mencerminkan kekuatan permintaan dasar terhadap logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman.
Celah Data Ekonomi Membuat Ketidakpastian
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pasar saat ini adalah ketidakadaan data ekonomi utama yang tidak dikumpulkan selama periode penutupan pemerintah. Data terkait pasar tenaga kerja AS dan sejumlah indikator ekonomi seharusnya dirilis, tetapi ketidakhadiran ini menciptakan kekosongan dalam pembacaan Federal Reserve terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Karena ketidakhadiran ini, kemungkinan pemotongan suku bunga pada Desember menurun dari 64% menjadi hanya 51%, menurut alat FedWatch. Penurunan ekspektasi ini memberikan tekanan langsung pada emas, karena pemotongan suku bunga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil langsung. Selain itu, beberapa pernyataan dari anggota Federal Reserve menunjukkan kehati-hatian terhadap potensi pengurangan lebih lanjut saat ini.
Dolar AS dan Obligasi: Kekuatan yang Bertentangan
Di sisi lain, dolar AS terus mencatat penurunan untuk sesi kedua berturut-turut, membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain. Kelemahan dolar ini menjadi faktor pendukung logam mulia secara teknikal dan ekonomi.
Namun, kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS membatasi kenaikan harga, karena imbal hasil yang meningkat meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil tunai langsung. Konflik antara kedua faktor ini menciptakan kisaran harga yang sempit antara @4,151@ dan @4,201@ dolar per ons.
Analisis Teknis: Grafik Mengisahkan Cerita
Pada kerangka waktu empat jam, emas tampak dalam proses pemulihan bertahap. Harga bergerak dekat area resistance jangka pendek antara @4,188@ dan @4,200@ dolar, level-level ini telah diuji sejak pagi hari.
Indikator teknikal menunjukkan bahwa indikator kekuatan relatif (RSI) berkisar antara 60 dan 67 poin, yang mencerminkan momentum positif tanpa memasuki wilayah overbought. Ini berarti ada ruang tambahan untuk kenaikan jika emas berhasil menembus hambatan teknikal saat ini.
Level kritis untuk diperhatikan:
Level Dukungan:
4,171 dolar: garis pertahanan pertama dari pergerakan saat ini, pecahnya dapat mengindikasikan kembali tekanan jual jangka pendek
4,046 dolar: fondasi kuat untuk tren kenaikan mingguan
3,928 dolar: garis pertahanan terakhir sebelum koreksi yang lebih luas
Level Resistance:
4,188 – 4,200 dolar: hambatan teknikal utama dalam jangka pendek
4,270 dolar: target jangka menengah untuk gelombang kenaikan saat ini
4,381 dolar: puncak historis yang akan menentukan apakah emas akan terus mencatat level baru atau tidak
Logam Mulia Kuno dan Perak Tampilkan Kekuatan
Sementara emas menghadapi tantangan taktis jangka pendek, perak dan logam mulia lainnya menunjukkan performa yang kuat. Perak naik sebesar 1,3% hari ini menjadi @53@ dolar per ons, menuju minggu terbaik sejak September 2024 dengan kenaikan sebesar 9,7%.
Platinum naik 1% menjadi @1,596.10@ dolar per ons, sementara palladium mencatat kenaikan 1,4% di @1,446.31@ dolar per ons. Performa kolektif logam mulia ini mencerminkan permintaan yang terus berlanjut terhadap logam kuno yang berharga dan aset safe haven, terutama di tengah ketegangan ekonomi dan volatilitas pasar.
Sentimen Pasar: Keseimbangan Hati-hati Menjelang Akhir Pekan
Saat sesi Jumat mendekati akhir, trader biasanya cenderung menenangkan posisi mereka dan mengambil keuntungan dari gelombang kenaikan. Perilaku ini menjelaskan banyak koreksi yang terjadi pada emas sejak menyentuh puncaknya di @4,244.94@ dolar.
Skenario saat ini mencerminkan keseimbangan antara dua faktor: tekanan jual jangka pendek akibat pengambilan keuntungan, dan permintaan lindung nilai jangka panjang yang mendukung logam mulia. Artinya, harga akan tetap rentan terhadap fluktuasi sampai muncul data ekonomi baru atau sinyal jelas dari Federal Reserve mengenai jalur kebijakan suku bunga berikutnya.
Pandangan Objektif
Para investor menunggu data baru yang mungkin muncul dalam beberapa hari mendatang untuk menentukan arah sebenarnya dari logam mulia. Selama emas tetap di atas @4,171@ dolar, skenario kenaikan tetap yang paling mungkin. Sedangkan penembusan di atas @4,200@ dolar menjadi syarat utama untuk melanjutkan kenaikan menuju level tertinggi dan menguji kembali puncak historis di @4,381@ dolar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Analisis Harga Emas dan Mata Uang Kuno Berharga: Pembacaan Pasar pada 14 November 2025
Emas Berayun di Antara Dukungan dan Tekanan Jual
Saat sesi Jumat mendekati akhir, para investor menghadapi ketidakpastian yang mengendalikan pergerakan logam mulia. Sejak awal minggu, pasar emas mengalami gelombang volatilitas tajam, terutama setelah pembukaan kembali pemerintah AS yang sebelumnya tutup selama 43 hari.
Dampak langsung dari peristiwa politik ini adalah reaksi cepat terhadap psikologi trader, di mana momentum beralih dari kenaikan ke pengambilan keuntungan secara luas. Emas kehilangan sebagian dari kenaikannya setelah menyentuh puncak di @4,244.94@ dolar per ons, tetapi berhasil mempertahankan kenaikan mingguan lebih dari 5%, mencerminkan kekuatan permintaan dasar terhadap logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman.
Celah Data Ekonomi Membuat Ketidakpastian
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pasar saat ini adalah ketidakadaan data ekonomi utama yang tidak dikumpulkan selama periode penutupan pemerintah. Data terkait pasar tenaga kerja AS dan sejumlah indikator ekonomi seharusnya dirilis, tetapi ketidakhadiran ini menciptakan kekosongan dalam pembacaan Federal Reserve terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Karena ketidakhadiran ini, kemungkinan pemotongan suku bunga pada Desember menurun dari 64% menjadi hanya 51%, menurut alat FedWatch. Penurunan ekspektasi ini memberikan tekanan langsung pada emas, karena pemotongan suku bunga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil langsung. Selain itu, beberapa pernyataan dari anggota Federal Reserve menunjukkan kehati-hatian terhadap potensi pengurangan lebih lanjut saat ini.
Dolar AS dan Obligasi: Kekuatan yang Bertentangan
Di sisi lain, dolar AS terus mencatat penurunan untuk sesi kedua berturut-turut, membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain. Kelemahan dolar ini menjadi faktor pendukung logam mulia secara teknikal dan ekonomi.
Namun, kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS membatasi kenaikan harga, karena imbal hasil yang meningkat meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil tunai langsung. Konflik antara kedua faktor ini menciptakan kisaran harga yang sempit antara @4,151@ dan @4,201@ dolar per ons.
Analisis Teknis: Grafik Mengisahkan Cerita
Pada kerangka waktu empat jam, emas tampak dalam proses pemulihan bertahap. Harga bergerak dekat area resistance jangka pendek antara @4,188@ dan @4,200@ dolar, level-level ini telah diuji sejak pagi hari.
Indikator teknikal menunjukkan bahwa indikator kekuatan relatif (RSI) berkisar antara 60 dan 67 poin, yang mencerminkan momentum positif tanpa memasuki wilayah overbought. Ini berarti ada ruang tambahan untuk kenaikan jika emas berhasil menembus hambatan teknikal saat ini.
Level kritis untuk diperhatikan:
Level Dukungan:
Level Resistance:
Logam Mulia Kuno dan Perak Tampilkan Kekuatan
Sementara emas menghadapi tantangan taktis jangka pendek, perak dan logam mulia lainnya menunjukkan performa yang kuat. Perak naik sebesar 1,3% hari ini menjadi @53@ dolar per ons, menuju minggu terbaik sejak September 2024 dengan kenaikan sebesar 9,7%.
Platinum naik 1% menjadi @1,596.10@ dolar per ons, sementara palladium mencatat kenaikan 1,4% di @1,446.31@ dolar per ons. Performa kolektif logam mulia ini mencerminkan permintaan yang terus berlanjut terhadap logam kuno yang berharga dan aset safe haven, terutama di tengah ketegangan ekonomi dan volatilitas pasar.
Sentimen Pasar: Keseimbangan Hati-hati Menjelang Akhir Pekan
Saat sesi Jumat mendekati akhir, trader biasanya cenderung menenangkan posisi mereka dan mengambil keuntungan dari gelombang kenaikan. Perilaku ini menjelaskan banyak koreksi yang terjadi pada emas sejak menyentuh puncaknya di @4,244.94@ dolar.
Skenario saat ini mencerminkan keseimbangan antara dua faktor: tekanan jual jangka pendek akibat pengambilan keuntungan, dan permintaan lindung nilai jangka panjang yang mendukung logam mulia. Artinya, harga akan tetap rentan terhadap fluktuasi sampai muncul data ekonomi baru atau sinyal jelas dari Federal Reserve mengenai jalur kebijakan suku bunga berikutnya.
Pandangan Objektif
Para investor menunggu data baru yang mungkin muncul dalam beberapa hari mendatang untuk menentukan arah sebenarnya dari logam mulia. Selama emas tetap di atas @4,171@ dolar, skenario kenaikan tetap yang paling mungkin. Sedangkan penembusan di atas @4,200@ dolar menjadi syarat utama untuk melanjutkan kenaikan menuju level tertinggi dan menguji kembali puncak historis di @4,381@ dolar.