Harga emas segera menembus? Ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve membantu emas menembus angka 4300

Data ketenagakerjaan lemah, ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember meningkat

Pasar tenaga kerja AS baru-baru ini menunjukkan kinerja yang kurang dari perkiraan. Perusahaan-perusahaan AS mengumumkan PHK sebanyak 153.000 orang pada Oktober tahun ini, meningkat 183% secara bulanan, mencatat rekor tertinggi sejak 2003; sekaligus tingkat pengangguran non-pertanian bulan September naik menjadi 4,4%, meningkat 175% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data ini secara lengkap menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang mengalami tekanan.

Menurut indikator suku bunga FedWatch dari CME, probabilitas pasar terhadap kemungkinan Federal Reserve memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember mendekati 85%. Laporan Beige Book Federal Reserve juga mengungkapkan bahwa penghentian pemerintahan berdampak negatif terhadap belanja konsumen, dan pengeluaran konsumsi semakin menurun. Dalam konteks ini, ekspektasi pemangkasan suku bunga telah menjadi konsensus pasar.

Dolar tertekan, hasil obligasi AS 10 tahun menembus di bawah 4%

Dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga, hasil obligasi AS 10 tahun telah menembus level kritis 4%, yang secara signifikan mendukung harga emas yang dihitung dalam dolar. Perlu dicatat bahwa tren penguatan dolar dibatasi oleh berbagai faktor—Hassett(Kevin Hassett) sebagai calon terdepan Ketua Federal Reserve berikutnya, pasar memperkirakan kemungkinan besar adanya ruang pemangkasan suku bunga yang cukup besar tahun depan.

Di sisi lain, pemerintah Jepang berencana menerbitkan obligasi sebesar minimal 11,5 triliun yen, dan pasar khawatir terhadap memburuknya kondisi fiskal Jepang, sehingga hasil obligasi jangka panjang Jepang mencapai level tertinggi dalam 20 tahun. Seiring yen yang terus melemah, Bank of Japan mengeluarkan peringatan intervensi verbal, yang selanjutnya membatasi ruang kenaikan dolar AS dan mendukung performa harga emas.

Deutsche Bank naikkan proyeksi harga emas, mendekati $4300

Laporan terbaru Deutsche Bank menunjukkan bahwa proyeksi harga rata-rata emas tahun depan telah naik dari $4000 menjadi $4450, dengan kisaran volatilitas antara $3950 hingga $4950. Jika harga emas mencapai $4950, akan naik sekitar 14% dibandingkan kontrak berjangka akhir tahun ini. Penyesuaian terbaru ini mencerminkan bahwa harga emas di level $3900 sudah menjadi support, sementara sisi penawaran hanya mengalami peningkatan ringan.

Namun, investor harus waspada terhadap faktor risiko: jika pasar saham mengalami koreksi mendalam, jumlah pemangkasan suku bunga oleh Fed lebih rendah dari perkiraan, atau bank sentral memperlambat pembelian emas, harga emas akan menghadapi tekanan koreksi.

Sisi teknikal menunjukkan peluang kenaikan

Harga emas tetap berada di atas garis tren kenaikan jangka pendek, dengan pertempuran antara bullish dan bearish berlangsung di kisaran $4140-$4160. Jika emas berhasil menembus level $4160 secara efektif, potensi rebound selanjutnya menuju $4220, dan hingga mendekati resistansi di sekitar $4300.

Sebaliknya, jika harga menembus di bawah $4140, perlu diwaspadai kemungkinan harga kembali ke tren penurunan. Grafik 2 jam saat ini menunjukkan garis tren kenaikan tetap utuh, memberikan support teknikal yang cukup baik bagi bullish.

Prospek pasar

Daya utama di balik kenaikan harga emas saat ini adalah melemahnya dolar. Didukung oleh data ketenagakerjaan yang lemah dan pergeseran kebijakan bank sentral, emas pada hari Rabu (26 November) naik lebih jauh ke level tertinggi intraday di $4173, menyentuh level tertinggi dalam hampir dua minggu sejak 14 November. Sebelum pertemuan Federal Reserve bulan Desember, penghentian pemerintahan AS menyebabkan tidak adanya pengumuman data penting lebih lanjut, dan dalam kekosongan ini, kelemahan pasar tenaga kerja akan terus mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga, yang selanjutnya memberi dorongan kenaikan harga emas.