Dalam berbagai alat analisis teknikal, aturan 123 sangat populer karena kesederhanaan dan efisiensinya. Daripada menganggapnya sebagai teori pola yang rumit, lebih tepat jika dianggap sebagai ringkasan yang cerdas dari hukum dasar pergerakan pasar. Terutama bagi trader pemula, mempelajari penggunaan aturan 123 dapat secara signifikan meningkatkan akurasi penilaian tren.
Prinsip inti dari aturan 123: Mengapa pola ini mampu mengenali pembalikan tren
Teori Dow memberi tahu kita bahwa definisi tren naik adalah “menciptakan titik tertinggi yang terus meningkat dan koreksi yang tidak menembus titik terendah.” Sedangkan inti dari pembalikan tren adalah saat definisi ini dilanggar. Aturan 123 adalah manifestasi sempurna dari prinsip ini dalam bentuk grafik.
Dalam kondisi pembalikan di puncak, harga pertama kali menciptakan titik tertinggi baru (Point 1), kemudian melakukan koreksi membentuk titik terendah sekunder (Point 2), naik kembali tetapi gagal menembus titik tertinggi sebelumnya (Point 3), dan akhirnya menembus titik terendah sekunder. Dalam proses ini, “tidak lagi menciptakan titik tertinggi baru” sudah mengindikasikan kelelahan pembeli. Jika menembus Point 2, itu sama dengan melanggar definisi tren naik—mengonfirmasi pembalikan.
Pembalikan di dasar adalah proses cermin: titik terendah baru (Point 1) → rebound membentuk titik tertinggi sekunder (Point 2) → kemudian turun lagi tanpa menciptakan titik terendah baru (Point 3) → menembus Point 2. Logika yang sama, hanya arahnya berlawanan.
Inilah mengapa aturan 123 sangat efektif—bukan sekadar imajinasi kosong, tetapi didasarkan pada hukum objektif dari pergerakan tren.
Empat aplikasi utama aturan 123 dalam praktik
Pertama adalah konfirmasi tren. Setelah tren naik atau turun lengkap, jika muncul pola 123 berlawanan, itu menandakan tren sedang berbalik. Setelah kenaikan beruntun muncul pola 123 penurunan, menandakan pasar akan turun; setelah penurunan beruntun muncul pola 123 kenaikan, menandakan pasar akan naik. Ini adalah tahap pertama dalam menentukan arah trading.
Kedua adalah sinyal objektif untuk menutup posisi dan mengurangi posisi. Banyak trader menghadapi masalah—tahu harus menutup posisi, tetapi tidak tahu kapan. Aturan 123 menyelesaikan masalah ini. Karena pola 123 muncul jauh lebih sering daripada pola pembalikan kompleks seperti double top, double bottom, atau head and shoulders, trader dapat menggunakan pola 123 berlawanan sebagai standar penutupan posisi, sehingga bisa segera mengamankan keuntungan dan tidak melewatkan pergerakan selanjutnya. Pengurangan posisi juga sama, tetapi sinyalnya lebih dinamis dan fleksibel, memudahkan pengelolaan dana.
Ketiga adalah waktu masuk yang tepat. Titik break di aturan 123 jelas dan mudah dikenali. Setelah Point 3 ditembus (baik menembus titik terendah Point 2 ke bawah atau menembus titik tertinggi Point 2 ke atas), biasanya pergerakan pasar akan dimulai. Ini memberi trader kemampuan operasional yang sangat kuat.
Keempat adalah kolaborasi dengan indikator lain. Sebagai contoh, RSI overbought/oversold memiliki kekurangan utama yaitu rentang sinyal yang terlalu luas—Anda tahu pasar sedang overbought tetapi tidak tahu di level harga berapa harus masuk. Aturan 123 dapat membantu menentukan titik masuk secara tepat di area overbought/oversold. Lebih penting lagi, ketika RSI dalam tren satu arah mengalami stagnasi (terus overbought—kembali—overbought) yang menyebabkan seringnya stop loss, aturan 123 dapat menyaring sinyal palsu secara efektif.
Mengapa pemula harus menguasai aturan 123 terlebih dahulu
Alasan utama mengapa aturan 123 cocok untuk pemula adalah tiga keunggulan utamanya: Pertama, pola ini sederhana dan ringkas, tidak memerlukan perhitungan rumit; Kedua, frekuensi kemunculannya tinggi, sehingga tidak akan terjebak dalam situasi “menunggu sinyal”; Ketiga, penggunaannya beragam, bisa digunakan untuk penilaian tren maupun pengelolaan risiko.
Perlu diingat bahwa keberhasilan aturan 123 bergantung pada munculnya setelah tren yang jelas. Pola 123 yang berdiri sendiri mungkin hanya noise, bukan sinyal pembalikan. Ini adalah detail yang sering diabaikan oleh banyak trader.
Dengan memahami logika dan aplikasi aturan 123, serta menggabungkannya secara fleksibel dengan alat analisis teknikal lain, tingkat keberhasilan dan stabilitas trading Anda akan meningkat secara signifikan. Inilah mengapa metode ini telah teruji waktu dan masih banyak digunakan oleh trader hingga saat ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Melalui aturan 123, pahami logika dasar di balik pembalikan tren, dan kuasai alat pengambilan keputusan paling efisien dalam trading
Dalam berbagai alat analisis teknikal, aturan 123 sangat populer karena kesederhanaan dan efisiensinya. Daripada menganggapnya sebagai teori pola yang rumit, lebih tepat jika dianggap sebagai ringkasan yang cerdas dari hukum dasar pergerakan pasar. Terutama bagi trader pemula, mempelajari penggunaan aturan 123 dapat secara signifikan meningkatkan akurasi penilaian tren.
Prinsip inti dari aturan 123: Mengapa pola ini mampu mengenali pembalikan tren
Teori Dow memberi tahu kita bahwa definisi tren naik adalah “menciptakan titik tertinggi yang terus meningkat dan koreksi yang tidak menembus titik terendah.” Sedangkan inti dari pembalikan tren adalah saat definisi ini dilanggar. Aturan 123 adalah manifestasi sempurna dari prinsip ini dalam bentuk grafik.
Dalam kondisi pembalikan di puncak, harga pertama kali menciptakan titik tertinggi baru (Point 1), kemudian melakukan koreksi membentuk titik terendah sekunder (Point 2), naik kembali tetapi gagal menembus titik tertinggi sebelumnya (Point 3), dan akhirnya menembus titik terendah sekunder. Dalam proses ini, “tidak lagi menciptakan titik tertinggi baru” sudah mengindikasikan kelelahan pembeli. Jika menembus Point 2, itu sama dengan melanggar definisi tren naik—mengonfirmasi pembalikan.
Pembalikan di dasar adalah proses cermin: titik terendah baru (Point 1) → rebound membentuk titik tertinggi sekunder (Point 2) → kemudian turun lagi tanpa menciptakan titik terendah baru (Point 3) → menembus Point 2. Logika yang sama, hanya arahnya berlawanan.
Inilah mengapa aturan 123 sangat efektif—bukan sekadar imajinasi kosong, tetapi didasarkan pada hukum objektif dari pergerakan tren.
Empat aplikasi utama aturan 123 dalam praktik
Pertama adalah konfirmasi tren. Setelah tren naik atau turun lengkap, jika muncul pola 123 berlawanan, itu menandakan tren sedang berbalik. Setelah kenaikan beruntun muncul pola 123 penurunan, menandakan pasar akan turun; setelah penurunan beruntun muncul pola 123 kenaikan, menandakan pasar akan naik. Ini adalah tahap pertama dalam menentukan arah trading.
Kedua adalah sinyal objektif untuk menutup posisi dan mengurangi posisi. Banyak trader menghadapi masalah—tahu harus menutup posisi, tetapi tidak tahu kapan. Aturan 123 menyelesaikan masalah ini. Karena pola 123 muncul jauh lebih sering daripada pola pembalikan kompleks seperti double top, double bottom, atau head and shoulders, trader dapat menggunakan pola 123 berlawanan sebagai standar penutupan posisi, sehingga bisa segera mengamankan keuntungan dan tidak melewatkan pergerakan selanjutnya. Pengurangan posisi juga sama, tetapi sinyalnya lebih dinamis dan fleksibel, memudahkan pengelolaan dana.
Ketiga adalah waktu masuk yang tepat. Titik break di aturan 123 jelas dan mudah dikenali. Setelah Point 3 ditembus (baik menembus titik terendah Point 2 ke bawah atau menembus titik tertinggi Point 2 ke atas), biasanya pergerakan pasar akan dimulai. Ini memberi trader kemampuan operasional yang sangat kuat.
Keempat adalah kolaborasi dengan indikator lain. Sebagai contoh, RSI overbought/oversold memiliki kekurangan utama yaitu rentang sinyal yang terlalu luas—Anda tahu pasar sedang overbought tetapi tidak tahu di level harga berapa harus masuk. Aturan 123 dapat membantu menentukan titik masuk secara tepat di area overbought/oversold. Lebih penting lagi, ketika RSI dalam tren satu arah mengalami stagnasi (terus overbought—kembali—overbought) yang menyebabkan seringnya stop loss, aturan 123 dapat menyaring sinyal palsu secara efektif.
Mengapa pemula harus menguasai aturan 123 terlebih dahulu
Alasan utama mengapa aturan 123 cocok untuk pemula adalah tiga keunggulan utamanya: Pertama, pola ini sederhana dan ringkas, tidak memerlukan perhitungan rumit; Kedua, frekuensi kemunculannya tinggi, sehingga tidak akan terjebak dalam situasi “menunggu sinyal”; Ketiga, penggunaannya beragam, bisa digunakan untuk penilaian tren maupun pengelolaan risiko.
Perlu diingat bahwa keberhasilan aturan 123 bergantung pada munculnya setelah tren yang jelas. Pola 123 yang berdiri sendiri mungkin hanya noise, bukan sinyal pembalikan. Ini adalah detail yang sering diabaikan oleh banyak trader.
Dengan memahami logika dan aplikasi aturan 123, serta menggabungkannya secara fleksibel dengan alat analisis teknikal lain, tingkat keberhasilan dan stabilitas trading Anda akan meningkat secara signifikan. Inilah mengapa metode ini telah teruji waktu dan masih banyak digunakan oleh trader hingga saat ini.