Jujur saja, saya sangat tidak suka dengan operasi beberapa bursa terkemuka. Metode membersihkan leverage secara paksa kali ini benar-benar membuat orang tidak nyaman, tampilan yang tidak sedap dipandang. Tapi secara rasional, tanpa keberadaan platform trading ini, orang biasa seperti kita sama sekali tidak bisa berharap memiliki aset berkualitas seperti Bitcoin.

Setelah mengalami berbagai gelombang besar di pasar selama setahun ini, saya akhirnya memahami satu hal—karena tidak bisa bersaing dengan mereka, lebih baik mengikuti mereka dengan gigih dan terus-menerus.

Pasar ini sedang secara perlahan diserang oleh trading kuantitatif. Lihat saja pasar A-share, berapa banyak kekayaan yang telah dipanen oleh beberapa lembaga kuantitatif top dari para investor saham, tapi setidaknya mereka juga mengembangkan teknologi AI open-source yang canggih, ini bisa dianggap bentuk feedback sosial yang lain.

Kelompok orang yang dibersihkan oleh trading kuantitatif, sebagian besar adalah trader impulsif yang hanya pendekatan jangka pendek. Jika melihat dari sudut pandang jangka panjang, aset berkualitas sejati akan terus naik seiring dengan peningkatan likuiditas dan penerbitan. Trading frekuensi tinggi jangka pendek yang merugi, leverage kontrak yang meledak, semuanya adalah akibat dari kesalahan sendiri, bukan salah siapa-siapa.

Trading frekuensi tinggi jangka pendek ini adalah alat yang dirancang untuk para pemenang dengan tingkat kecerdasan luar biasa, mental kuat, dan kemampuan eksekusi super. Mereka adalah monster yang dipilih satu dari jutaan, bahkan satu dari sepuluh juta. Kebanyakan investor retail tidak berada di level ini sama sekali. Kalau soal leverage? Itu bahkan hanya untuk para dewa.

Tapi kembali lagi, tanpa keberadaan pemain emosional, penjudi jangka pendek, dan pengguna leverage yang meledak, pasar ini pasti sudah mati sendiri dan mengalami keruntuhan spiral. Jadi dari sudut pandang tertentu, kita harus berterima kasih kepada mereka karena mereka menyalurkan likuiditas ke ekosistem ini.