Semalam saat melihat data kepercayaan konsumen terbaru, saya hampir menuang kopi di tangan. Data November langsung turun ke 50.3, posisi terendah dalam satu setengah tahun, bahkan prediksi Wall Street pun terkejut. Sentimen pasar tiba-tiba berubah dari harapan menjadi kekecewaan, bayang-bayang inflasi pun semakin sulit dihilangkan—cerita ini memang jauh lebih aneh daripada beberapa serial TV.

Tapi ada poin menarik di sini: gejolak ekonomi ini sebenarnya sangat terkait erat dengan denyut nadi pasar kripto.

Setelah data dirilis, indeks dolar pun langsung melemah. Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember dari lebih dari 70% langsung menyusut menjadi sekitar 66%. Apa artinya ini? Kembang api besar yang diharapkan sebelumnya mungkin harus ditunda lagi, laju pertumbuhan likuiditas dana tidak secepat yang dibayangkan.

Yang menarik, penurunan ekspektasi penurunan suku bunga tampaknya akan mengguncang pasar, tapi sejarah sering bercanda dengan kita—semakin tidak stabil dasar ekonomi, semakin banyak orang yang menganggap Bitcoin dan aset serupa sebagai alat lindung nilai. Masih ingat bagaimana performa Bitcoin saat krisis perbankan tahun lalu? Orang yang paham pasti tahu.

Yang penting jangan terjebak oleh emosi jangka pendek. Pemula paling mudah langsung menaruh uang atau menjual seluruh posisi hanya karena berita dan data. Tapi harus tahu, volatilitas mata uang kripto memang secara alami sangat tinggi, dan saat kamu membaca berita, institusi besar sudah menyesuaikan posisi mereka. Bangun mental yang kuat, jangan sampai menjadi batu sandungan bagi sentimen pasar.

Saat pasar sulit diprediksi, fokuslah pada Bitcoin dan Ethereum, mata uang utama yang terkemuka. Mereka mungkin tidak selalu naik setiap hari, tapi setidaknya tidak akan tiba-tiba ambruk, stabilitasnya tetap terjaga.