Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, baru-baru ini mengungkapkan sebuah rencana besar—proyek ini sedang mempersiapkan ekspansi ekosistem DeFi terbesar dalam sejarahnya. Ini bukan sekadar janji, karena ada dukungan teknologi yang nyata di baliknya.

Charles dalam perbincangan menyatakan: "Kami telah menemukan arah untuk membangun arsitektur, fokus berikutnya adalah secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional DeFi Cardano, agar menjadi ekosistem dengan pertumbuhan tercepat di dunia blockchain." Pernyataan ini pun menarik banyak perhatian.

Secara spesifik, Cardano tengah menerapkan tiga solusi teknologi utama. Pertama adalah Leios, yang meningkatkan throughput transaksi untuk menangani lebih banyak transaksi pengguna. Kedua adalah Hydra, yang oleh industri dianggap sebagai solusi skalabilitas Cardano, dengan target kecepatan transaksi secepat kilat. Ketiga adalah Starstream, yang menjadi infrastruktur untuk membuka jalan bagi lebih banyak aplikasi dan arus modal.

Charles menargetkan waktu pada akhir tahun 2026, dan secara jujur menyatakan "Jika semuanya berjalan lancar, kami berpeluang menjadi pemain penting di industri." Pernyataan ini menunjukkan ambisi sekaligus mengisyaratkan waktu yang ketat.

Dari sisi teknologi, jika solusi-solusi tersebut berhasil diimplementasikan sepenuhnya, ekosistem Cardano akan mengalami peningkatan signifikan di aspek biaya gas, kecepatan transaksi, dan keberagaman aplikasi. Ini patut diperhatikan oleh siapa pun yang ingin meraih keuntungan di siklus pasar berikutnya.

Banyak pemegang ADA jangka panjang yang, berdasar perkembangan ini, menetapkan target harga yang cukup optimis, misalnya di kisaran $5-8 dolar. Namun, semuanya tetap bergantung pada apakah janji-janji teknologi ini bisa terealisasi tepat waktu. Bagaimana menurutmu? Apakah Cardano bisa mencapai terobosan ekosistem di siklus berikutnya? Silakan bagikan pendapatmu di kolom komentar.