Saya sudah melihat banyak orang yang masuk ke pasar hanya dengan modal beberapa ratus ribu, akhirnya entah kena likuidasi lalu keluar, atau setiap hari mengeluh bahwa modal kecil sama sekali tidak bisa bermain.

Tahun lalu ada seorang teman yang belajar bersama saya, mulai hanya dengan 580 ribu, saat pertama kali memasang order tangannya gemetaran seperti saringan. Tiga bulan kemudian? Akunnya dengan stabil sudah mencapai 21 juta, selama itu tidak pernah mengutak-atik leverage posisi, juga tidak pernah menambah dana sepeser pun.

Ini bukan soal keberuntungan. Modal kecil ingin bangkit, kuncinya bukan berjudi pada satu tren, tapi menanamkan kata "stabil" ke setiap aksi. Saya sudah delapan tahun di dunia ini, makin yakin satu prinsip—semakin kecil modal, semakin tidak boleh terburu-buru. Lambat itu cepat, disiplin adalah pengganda keuntungan yang sesungguhnya.

**Pembagian Modal: Jangan Taruh Semua Telur di Satu Keranjang**

Yang paling ditakuti modal kecil adalah all-in. Strategi pembagian dana milik teman saya, waktu itu saya paksa dia latihan sebulan, lama-lama jadi kebiasaan:

**180 ribu jadi "Penebas Cepat"**: Hanya ambil dua koin utama, yang lain bahkan tidak dilirik. Targetnya simpel, begitu untung 3%-5% langsung keluar, tak peduli tren selanjutnya semanis apapun, tidak pernah tahan posisi semalaman. Kenapa? Karena malam hari paling mudah terjadi hal aneh, rasa serakah dan panik trader ritel semuanya memuncak di tengah malam.

**200 ribu jadi "Pemburu Swing"**: Tidak mengandalkan satu sinyal, harus menunggu konfirmasi multi-timeframe—misalnya chart 4 jam dan 1 jam sama-sama menunjukan struktur bullish baru masuk. Untung 12%? Langsung tarik 60% profit masuk kantong, sisanya pasang trailing stop, biarkan profit berjalan sendiri, jangan iseng utak-atik posisi.

**200 ribu jadi "Bantalan Aman"**: Dana ini adalah garis batas, meski ada "berita positif 100x lipat" tetap tidak disentuh.