$BTC berkonsolidasi di area resistance kunci, tiba-tiba sebuah candlestick berduri panjang menusuk ke bawah, menyapu bersih semua posisi long yang menumpuk. Banyak orang langsung panik.
Tapi saya justru membuat keputusan penting dalam 300 detik.
Pertama, saya menenangkan pikiran. Saat harga anjlok, saya tidak mengeluh, tidak buru-buru balas aksi, saya hanya bertanya pada diri sendiri satu pertanyaan: ini benar-benar penurunan atau jebakan?
Jawabannya adalah jebakan. Karena posisi ini memang tempat favorit pemain besar untuk membersihkan posisi trader ritel.
Kemudian, saya mulai mengambil posisi di dasar shadow. Tidak mengejar harga pasar, tapi memasang short order di titik terendah, sekaligus menempatkan stop loss sangat ketat, agar tidak tersapu bolak-balik. Ini butuh mental kuat—harus tetap rasional di saat paling menakutkan.
Langkah terakhir, berbalik posisi ke long. Karena sudah yakin ini hanyalah aksi jebakan short, rebound hanya tinggal menunggu waktu. $BTC benar-benar tidak mengecewakan saya—beberapa menit kemudian terjadi pembalikan V-shape, posisi long saya dapat entry di dasar, dan short sebelumnya juga berhasil take profit tepat saat rebound menembus resistance.
Setelah satu putaran, mereka yang terbawa emosi justru cut loss, sedangkan saya bisa mengubah penurunan jadi peluang.
Ada yang bertanya bagaimana saya bisa membaca pergerakan pasar. Jawaban saya sederhana: saya bukan bisa membaca pasar, tapi saya memahami logika perburuan di market—tahu di mana target incaran para bandar.
Inilah cara trading untuk tetap survive. Bukan mengandalkan keberuntungan, bukan juga dengan cara agresif, tapi menemukan keteraturan di tengah kekacauan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#比特币对比代币化黄金 Pembalikan dalam Lima Menit
Malam itu, pergerakan pasar agak aneh.
$BTC berkonsolidasi di area resistance kunci, tiba-tiba sebuah candlestick berduri panjang menusuk ke bawah, menyapu bersih semua posisi long yang menumpuk. Banyak orang langsung panik.
Tapi saya justru membuat keputusan penting dalam 300 detik.
Pertama, saya menenangkan pikiran. Saat harga anjlok, saya tidak mengeluh, tidak buru-buru balas aksi, saya hanya bertanya pada diri sendiri satu pertanyaan: ini benar-benar penurunan atau jebakan?
Jawabannya adalah jebakan. Karena posisi ini memang tempat favorit pemain besar untuk membersihkan posisi trader ritel.
Kemudian, saya mulai mengambil posisi di dasar shadow. Tidak mengejar harga pasar, tapi memasang short order di titik terendah, sekaligus menempatkan stop loss sangat ketat, agar tidak tersapu bolak-balik. Ini butuh mental kuat—harus tetap rasional di saat paling menakutkan.
Langkah terakhir, berbalik posisi ke long. Karena sudah yakin ini hanyalah aksi jebakan short, rebound hanya tinggal menunggu waktu. $BTC benar-benar tidak mengecewakan saya—beberapa menit kemudian terjadi pembalikan V-shape, posisi long saya dapat entry di dasar, dan short sebelumnya juga berhasil take profit tepat saat rebound menembus resistance.
Setelah satu putaran, mereka yang terbawa emosi justru cut loss, sedangkan saya bisa mengubah penurunan jadi peluang.
Ada yang bertanya bagaimana saya bisa membaca pergerakan pasar. Jawaban saya sederhana: saya bukan bisa membaca pasar, tapi saya memahami logika perburuan di market—tahu di mana target incaran para bandar.
Inilah cara trading untuk tetap survive. Bukan mengandalkan keberuntungan, bukan juga dengan cara agresif, tapi menemukan keteraturan di tengah kekacauan.