Bloomberg: Harga Saham Perusahaan Keuangan Aset Digital (DAT) di AS dan Kanada Anjlok 43% pada 2025
Menurut laporan Bloomberg, tahun 2025 menjadi tahun yang sangat berat bagi perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Kanada yang memasukkan aset digital ke dalam cadangan perusahaan mereka.
Perusahaan-perusahaan yang disebut sebagai “perusahaan pemegang aset digital” ini mengalami penurunan harga saham median sebesar 43%, membuat strategi kepemilikan aset digital yang sempat populer di pasar kini menjadi sektor dengan performa terburuk tahun ini.
Tren ini dimulai ketika Michael Saylor mengubah perusahaannya, Strategy, menjadi raksasa kepemilikan Bitcoin yang terdaftar di bursa, memicu ratusan perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya. Pada puncak hype, harga saham beberapa perusahaan bahkan meningkat jauh lebih tinggi daripada nilai kripto yang mereka miliki.
Namun, euforia yang terlepas dari fundamental ini kini telah mereda dengan cepat. Data menunjukkan sekitar 70% perusahaan semacam ini kemungkinan kapitalisasi pasarnya pada akhir tahun akan lebih rendah dibandingkan awal tahun.
Akar masalah utama yang dihadapi perusahaan-perusahaan ini berasal dari cacat struktural dalam model bisnis mereka, di mana mereka mengumpulkan dana besar-besaran melalui utang (pembiayaan terkait pada 2025 melebihi US$450 miliar) untuk membeli aset kripto.
Namun, aset-aset ini hampir tidak menghasilkan arus kas, sehingga tidak mampu menutupi beban bunga utang dan pembayaran dividen yang terus berjalan. Seperti yang dikatakan analis, ketika investor menyadari bahwa “memegang” saja tidak menciptakan nilai ekonomi, mereka pun memilih hengkang.
Bahkan perusahaan Strategy, yang menjadi barometer industri, tidak luput dari dampak ini; harga sahamnya telah anjlok lebih dari 65% dari puncak Juli. Pernyataan CEO baru-baru ini tentang “menjual Bitcoin untuk membayar dividen” sangat kontras dengan janji pendiri untuk “tidak pernah menjual”.
Fenomena-fenomena ini bersama-sama menandai pembalikan tren total di seluruh industri. Sementara itu, perusahaan-perusahaan kecil hingga menengah yang bertaruh pada token volatilitas tinggi dan niche mengalami nasib lebih berat, dengan harga saham yang umumnya anjlok parah.
Kesimpulannya, narasi “memegang aset” yang sebelumnya digandrungi kini telah runtuh, harga saham perusahaan terkait pun dipaksa kembali ke fundamental, kembali terikat pada likuiditas aset, kemampuan menghasilkan arus kas, dan kesehatan keuangan secara keseluruhan.
Proses penyesuaian nilai ini tidak hanya memberikan pukulan berat bagi perusahaan terkait, namun juga memberikan tekanan negatif signifikan pada harga aset kripto utama, sekaligus menjadi peringatan keras bagi seluruh sektor perusahaan pemegang aset kripto.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bloomberg: Harga Saham Perusahaan Keuangan Aset Digital (DAT) di AS dan Kanada Anjlok 43% pada 2025
Menurut laporan Bloomberg, tahun 2025 menjadi tahun yang sangat berat bagi perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Kanada yang memasukkan aset digital ke dalam cadangan perusahaan mereka.
Perusahaan-perusahaan yang disebut sebagai “perusahaan pemegang aset digital” ini mengalami penurunan harga saham median sebesar 43%, membuat strategi kepemilikan aset digital yang sempat populer di pasar kini menjadi sektor dengan performa terburuk tahun ini.
Tren ini dimulai ketika Michael Saylor mengubah perusahaannya, Strategy, menjadi raksasa kepemilikan Bitcoin yang terdaftar di bursa, memicu ratusan perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya. Pada puncak hype, harga saham beberapa perusahaan bahkan meningkat jauh lebih tinggi daripada nilai kripto yang mereka miliki.
Namun, euforia yang terlepas dari fundamental ini kini telah mereda dengan cepat. Data menunjukkan sekitar 70% perusahaan semacam ini kemungkinan kapitalisasi pasarnya pada akhir tahun akan lebih rendah dibandingkan awal tahun.
Akar masalah utama yang dihadapi perusahaan-perusahaan ini berasal dari cacat struktural dalam model bisnis mereka, di mana mereka mengumpulkan dana besar-besaran melalui utang (pembiayaan terkait pada 2025 melebihi US$450 miliar) untuk membeli aset kripto.
Namun, aset-aset ini hampir tidak menghasilkan arus kas, sehingga tidak mampu menutupi beban bunga utang dan pembayaran dividen yang terus berjalan. Seperti yang dikatakan analis, ketika investor menyadari bahwa “memegang” saja tidak menciptakan nilai ekonomi, mereka pun memilih hengkang.
Bahkan perusahaan Strategy, yang menjadi barometer industri, tidak luput dari dampak ini; harga sahamnya telah anjlok lebih dari 65% dari puncak Juli. Pernyataan CEO baru-baru ini tentang “menjual Bitcoin untuk membayar dividen” sangat kontras dengan janji pendiri untuk “tidak pernah menjual”.
Fenomena-fenomena ini bersama-sama menandai pembalikan tren total di seluruh industri. Sementara itu, perusahaan-perusahaan kecil hingga menengah yang bertaruh pada token volatilitas tinggi dan niche mengalami nasib lebih berat, dengan harga saham yang umumnya anjlok parah.
Kesimpulannya, narasi “memegang aset” yang sebelumnya digandrungi kini telah runtuh, harga saham perusahaan terkait pun dipaksa kembali ke fundamental, kembali terikat pada likuiditas aset, kemampuan menghasilkan arus kas, dan kesehatan keuangan secara keseluruhan.
Proses penyesuaian nilai ini tidak hanya memberikan pukulan berat bagi perusahaan terkait, namun juga memberikan tekanan negatif signifikan pada harga aset kripto utama, sekaligus menjadi peringatan keras bagi seluruh sektor perusahaan pemegang aset kripto.
#数字资产 #keuangan perusahaan