Baru-baru ini saya melihat lagi ada orang yang membahas soal salah transfer 3 juta USDT itu. Sejujurnya, cerita seperti ini terjadi setiap tahun, hanya saja korbannya yang berganti.

Ada yang menyalahkan "keluarga salah operasi", ada juga yang bilang "tangan terpeleset". Tapi kalau kamu benar-benar paham cara kerja dompet kripto, kamu akan sadar: begitu seed phrase (frasa pemulihan) muncul di chat WeChat, saat itu juga permainan sudah berakhir.

Banyak orang tidak paham sebenarnya seed phrase itu apa. Itu bukan "password" dalam arti biasa—seed phrase itu lebih seperti kunci master untuk seluruh brankas digitalmu. Siapa pun yang punya seed phrase, bisa menghasilkan semua private key dompetmu. Begitu hacker mendapatkannya, dalam hitungan menit semua asetmu bisa dikuras habis, bahkan jejak transaksi bisa dihapus.

Operasi dalam kasus itu benar-benar contoh buruk tingkat textbook: seed phrase disimpan di WeChat, lalu disalin-tempel pakai HP Android lama. Itu sama saja seperti membentangkan jalan tol buat penyerang—backup pesan cloud WeChat, celah keamanan perangkat lama, WiFi publik yang memantau clipboard... Hacker bahkan tidak perlu skill tinggi, cukup satu script pemantau sudah bisa menyadap info sensitifmu secara real-time.

Saran saya sederhana: Kalau kamu masih pakai screenshot untuk simpan seed phrase, atau kirim lewat aplikasi sosial apa pun, itu sama saja dengan menulis PIN ATM di tiang listrik pinggir jalan. Bahkan keluarga yang paling kamu percaya pun seharusnya tidak boleh mengakses seed phrase lewat perangkat yang terhubung internet. Cetak di plat logam secara offline, lalu simpan di brankas bank—itulah tempat yang layak untuk seed phrase.

Istri di kasus itu, saat sedang mengoperasikan, perangkatnya juga terhubung dengan sumber yang tidak jelas...

(Bersambung, tapi logika intinya sudah sangat jelas: kemudahan dan keamanan, di dunia kripto, selamanya saling bertentangan.)