Prediksi Besar JPMorgan: Bitcoin Diperkirakan Naik ke 170.000 Dolar AS dalam Satu Tahun ke Depan, Potensi Kenaikan Lebih dari 80%

Dalam laporan terbarunya, JPMorgan kembali menegaskan sikap bullish terhadap Bitcoin. Berdasarkan model penilaian yang mirip dengan emas, bank tersebut memprediksi harga teoritis Bitcoin dalam 6 hingga 12 bulan ke depan akan mendekati 170.000 dolar AS.

Ini berarti, dengan harga Bitcoin sekitar 91.114 dolar AS pada 8 Desember, potensi kenaikan lebih dari 84%.

01 Tren Pasar: Bitcoin Melonjak Kuat, Kembali ke Level 91.000 Dolar AS

Hingga 8 Desember 2025, pasar kripto global mengalami rebound yang signifikan. Berdasarkan data dari berbagai sumber pasar, harga Bitcoin pada hari tersebut berhasil menembus level psikologis penting di 91.000 dolar AS.

Secara detail, harga Bitcoin pada pagi hari 8 Desember sempat turun ke 89.326 dolar AS, namun segera pulih dan stabil di atas 91.000 dolar AS. Dalam 24 jam terakhir, kenaikannya sekitar 1,86%.

Rebound kali ini bukanlah peristiwa yang terisolasi. Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan token utama lainnya juga umumnya naik dalam 24 jam terakhir, dengan kenaikan antara 0,81% hingga 2%. Mayoritas analis pasar mengaitkan kenaikan ini dengan meningkatnya ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.

Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan The Fed akan memutuskan penurunan suku bunga pada rapat FOMC bulan Desember mencapai 88,4%.

02 Prediksi Inti: Mengapa JPMorgan Bertahan pada Target 170.000 Dolar AS?

Prediksi optimis JPMorgan bukan tanpa dasar. Tim yang dipimpin oleh analis Nikolaos Panigirtzoglou dalam laporannya memaparkan logika utama: pergerakan harga Bitcoin akan mirip dengan emas.

Tim ini menggunakan “indikator komparasi Bitcoin dan emas yang disesuaikan dengan volatilitas”, dan menghasilkan kesimpulan bahwa harga teoritis Bitcoin mendekati 170.000 dolar AS. Kerangka waktu prediksi ini ditetapkan pada 6 hingga 12 bulan ke depan.

Dasar pandangan ini adalah, sebagai aset, Bitcoin kini semakin mendekati peran “emas digital” sebagai lindung nilai. JPMorgan menyoroti bahwa karakteristik ini sangat menonjol pada April 2025.

Saat itu, kekhawatiran pasar terhadap masalah tarif global memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham Amerika, namun dana justru mengalir ke Bitcoin dan kripto lainnya, membuktikan pergerakannya berbeda dengan aset berisiko tradisional.

03 Dukungan Kunci: Dua Faktor Jangka Pendek Bagaimana Mempengaruhi Sentimen Pasar?

Meski tetap optimis dalam jangka panjang, JPMorgan juga secara tajam menyoroti dua faktor kunci yang mungkin memengaruhi harga Bitcoin dalam waktu dekat, dan memberikan analisis yang relatif positif.

Risiko Penjualan MicroStrategy Terkendali

Pasar sempat khawatir, sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia, MicroStrategy (kode saham: MSTR) mungkin terpaksa menjual kepemilikan Bitcoinnya karena tekanan keuangan.

CEO perusahaan ini pernah menyatakan, jika rasio nilai pasar terhadap nilai buku turun di bawah 1, mereka mungkin mempertimbangkan menjual Bitcoin. Namun analisis JPMorgan menunjukkan, situasinya mungkin tidak seburuk itu.

MicroStrategy baru-baru ini berhasil menghimpun cadangan kas sebesar 1,4 miliar dolar AS. JPMorgan memperkirakan, dana ini cukup untuk membayar dividen dan bunga selama sekitar dua tahun ke depan, sehingga secara signifikan mengurangi kemungkinan penjualan paksa Bitcoin.

Saat laporan ini diterbitkan, situs MicroStrategy menunjukkan rasio nilai pasar perusahaan sekitar 1,1, masih di atas garis batas waspada.

Asimetri Keputusan Indeks MSCI

Fokus lainnya adalah keputusan dari perusahaan penyusun indeks internasional MSCI. MSCI diperkirakan akan meninjau pada Januari 2026, apakah perusahaan dengan proporsi aset digital tinggi (seperti MicroStrategy) akan dikeluarkan dari indeksnya.

JPMorgan sebelumnya memperkirakan, jika MicroStrategy dikeluarkan, bisa menyebabkan sekitar 2,8 miliar dolar AS dana pasif keluar dari sahamnya.

Namun, JPMorgan menilai sentimen pesimis pasar mungkin sudah sebagian tercermin dalam harga sahamnya. Laporan tersebut menegaskan, jika MSCI akhirnya memutuskan untuk tidak mengeluarkan MicroStrategy, maka saham perusahaan dan harga Bitcoin itu sendiri berpeluang rebound kuat, bahkan mendorong harga kripto kembali ke rekor tertinggi.

04 Analisis Mendalam: Sinyal dari Biaya Produksi & Pergerakan Institusi

Selain laporan JPMorgan, informasi pasar lain baru-baru ini juga memberikan sudut pandang penting untuk memahami situasi Bitcoin saat ini.

JPMorgan memperkirakan, biaya produksi Bitcoin saat ini (terutama dipengaruhi oleh tingkat kesulitan mining dan biaya listrik) telah turun dari sekitar 94.000 dolar AS pada pertengahan November menjadi sekitar 90.000 dolar AS. Bank ini menilai, level 90.000 dolar AS menjadi “batas bawah lunak” bagi harga Bitcoin, memberikan support signifikan.

Yang lebih menarik adalah pengamatan dari raksasa keuangan tradisional. CEO BlackRock, manajer aset terbesar dunia, Larry Fink, baru-baru ini mengungkapkan, sejumlah dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) dunia sedang memanfaatkan koreksi harga terkini untuk menambah portofolio Bitcoin.

Fink menyebut, investor jangka panjang ini secara bertahap menambah kepemilikan Bitcoin di level 120.000 dan 100.000 dolar AS, serta “memborong besar-besaran” di kisaran 80.000 dolar AS. Ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa Bitcoin mulai diakui oleh institusi investasi jangka panjang paling elite dan paling hati-hati di dunia.

05 Perbandingan Sejarah: Di Tahap Mana Koreksi Saat Ini?

Menghadapi koreksi dari rekor tertinggi sekitar 126.000 dolar AS pada Oktober 2025, banyak investor merasa cemas. Data historis menunjukkan, dalam “musim dingin” setelah bull market kripto, Bitcoin biasanya mengalami penurunan 70% hingga 80% dari puncak.

Untuk siklus kali ini, penurunan terbesar Bitcoin dari puncaknya sekitar 36%, masih jauh dari kondisi ekstrem historis. Hal ini juga menjelaskan mengapa sentimen hati-hati masih ada di pasar.

Pendiri Token Bay Capital, Lucy Gazmararian, menganalisis bahwa pada Oktober lalu pasar mengalami salah satu likuidasi leverage terbesar dalam sejarah kripto, bertepatan dengan kekhawatiran pasar akan akhir siklus bull, sehingga meningkatkan tingkat ketakutan secara signifikan.

Prediksi JPMorgan tentang Bitcoin di 170.000 dolar AS didasarkan pada penilaian terhadap sifat koreksi kali ini—lebih mungkin sebagai koreksi dalam tren bull market, ketimbang awal dari akhir siklus.

Prospek ke Depan

Hingga 8 Desember, level support biaya produksi Bitcoin berada di kisaran 90.000 dolar AS, sementara sejumlah dana kekayaan negara dilaporkan memborong di kisaran harga ini.

Prediksi JPMorgan untuk Bitcoin hingga 170.000 dolar AS sangat terkait dengan model valuasi emas. Data dari perusahaan analitik kripto Arkham Intel menunjukkan, kepemilikan Bitcoin MicroStrategy pada November telah turun dari puncak sekitar 484.000 BTC pada awal bulan menjadi sekitar 437.000 BTC.

Keputusan perusahaan indeks global MSCI pada Januari tahun depan terkait apakah akan mengeluarkan perusahaan dengan kepemilikan besar Bitcoin dari indeks mereka akan menjadi katalis pasar berikutnya yang perlu dicermati.

BTC2.82%
ETH3.95%
BNB2.83%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)