Belakangan ini saya sering memikirkan satu hal: investasi agresif vs. menahan aset secara konservatif, mana yang sebenarnya lebih cocok untuk orang biasa?
Beberapa tahun belakangan, saya beberapa kali melihat peluang untuk memperbesar keuntungan dengan leverage, tapi setiap kali keluarga saya sama sekali tidak setuju. Logika mereka sangat sederhana—pekerjaan tetap adalah jalan yang benar, investasi itu sama saja dengan judi. Tapi menurut saya, kecepatan menabung dari gaji tetap selamanya tidak akan bisa mengejar pertumbuhan nilai aset.
Belum lama ini saya melihat seseorang karena investasi yang agresif sampai keluarganya campur tangan secara paksa, bahkan sampai hubungan keluarga menjadi sangat tegang. Saya tiba-tiba sadar kalau konflik antar generasi seperti ini ternyata sangat umum: anak muda ingin memanfaatkan bull market untuk cepat membalikkan keadaan, sementara generasi tua hanya ingin kita jangan rugi dan hidup dengan stabil.
Jujur, saya sendiri cukup dilema. Di satu sisi memang sudah beberapa kali melewatkan peluang, di sisi lain kalau dipikir-pikir, kalau waktu itu benar-benar ambil leverage tinggi lalu kena black swan, mungkin juga berakhir dengan cerita yang berbeda.
Menurut kalian gimana? Dalam urusan investasi, sebenarnya harus dengar saran konservatif keluarga, atau percaya pada penilaian diri sendiri? Ada nggak yang pernah mengalami konflik pandangan keluarga seperti ini?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LuckyHashValue
· 21jam yang lalu
Haha, terdengar agak familiar, saya juga sudah sering diomeli keluarga.
Lihat AsliBalas0
BlockchainBard
· 21jam yang lalu
Sebenarnya, ucapan keluarga itu memang ada benarnya, tapi juga jangan didengarkan semua, yang terpenting adalah seberapa besar kerugian yang bisa kamu tanggung.
Lihat AsliBalas0
PermabullPete
· 21jam yang lalu
Singkatnya, ini adalah pertarungan antara sifat suka berjudi dan keinginan untuk bertahan hidup. Orang tua pernah mengalami masa-masa sulit jadi mereka lebih berhati-hati, sedangkan kita yang masih muda ingin cepat sukses juga bisa dimengerti.
Lihat AsliBalas0
AlphaBrain
· 21jam yang lalu
Leverage itu bagaikan pedang bermata dua, saat untung rasanya senang banget, tapi kalau rugi bisa kehilangan segalanya... Sudah terlalu sering dengar kisah-kisah tragis seperti itu.
Belakangan ini saya sering memikirkan satu hal: investasi agresif vs. menahan aset secara konservatif, mana yang sebenarnya lebih cocok untuk orang biasa?
Beberapa tahun belakangan, saya beberapa kali melihat peluang untuk memperbesar keuntungan dengan leverage, tapi setiap kali keluarga saya sama sekali tidak setuju. Logika mereka sangat sederhana—pekerjaan tetap adalah jalan yang benar, investasi itu sama saja dengan judi. Tapi menurut saya, kecepatan menabung dari gaji tetap selamanya tidak akan bisa mengejar pertumbuhan nilai aset.
Belum lama ini saya melihat seseorang karena investasi yang agresif sampai keluarganya campur tangan secara paksa, bahkan sampai hubungan keluarga menjadi sangat tegang. Saya tiba-tiba sadar kalau konflik antar generasi seperti ini ternyata sangat umum: anak muda ingin memanfaatkan bull market untuk cepat membalikkan keadaan, sementara generasi tua hanya ingin kita jangan rugi dan hidup dengan stabil.
Jujur, saya sendiri cukup dilema. Di satu sisi memang sudah beberapa kali melewatkan peluang, di sisi lain kalau dipikir-pikir, kalau waktu itu benar-benar ambil leverage tinggi lalu kena black swan, mungkin juga berakhir dengan cerita yang berbeda.
Menurut kalian gimana? Dalam urusan investasi, sebenarnya harus dengar saran konservatif keluarga, atau percaya pada penilaian diri sendiri? Ada nggak yang pernah mengalami konflik pandangan keluarga seperti ini?