Hari Jumat membawa perubahan signifikan dalam dinamika kekuasaan regulasi. Sebuah pengadilan banding federal baru saja menegaskan bahwa presiden yang sedang menjabat memang dapat memberhentikan pemimpin dari lembaga-lembaga yang disebut "independen"—namun hanya ketika lembaga-lembaga tersebut menjalankan otoritas eksekutif yang nyata.

Putusan ini membenarkan beberapa pemecatan kontroversial yang baru-baru ini kita saksikan. Implikasinya? Sangat besar. Pikirkan tentang lembaga-lembaga yang mengawasi pasar keuangan dan sektor teknologi baru. Ketika perubahan kepemimpinan terjadi secara mendadak, arah kebijakan bisa berbalik secepat itu juga.

Logika pengadilan berpusat pada keseimbangan kekuasaan konstitusional. Jika sebuah lembaga memegang kekuatan eksekutif, maka kepala cabang eksekutif harus mengendalikan siapa yang memimpinnya. Terlihat sederhana di atas kertas, namun rumit dalam praktiknya.

Bagi mereka yang memantau ruang regulasi dengan seksama, preseden ini membentuk ulang bagaimana prioritas penegakan hukum dapat berubah ke depannya. Tidak ada lagi anggapan bahwa "independen" berarti tidak tersentuh.