Washington baru saja meluncurkan paket sanksi yang mereka sebut sebagai yang terberat terhadap Rusia sejak semuanya dimulai pada 2022. Target utamanya? Membuat hidup para pembeli minyak mentah menjadi sulit, terutama mereka yang ada di Tiongkok dan India yang selama ini memborong barel-barel minyak Rusia tanpa henti.
Coba pikirkan: kedua negara ini pada dasarnya telah menjadi penyelamat Moskow dalam sektor energi. Sekarang, pertanyaannya adalah apakah tekanan ini benar-benar akan mengubah perilaku pembelian mereka atau justru mereka akan menemukan celah. Sanksi di atas kertas memang terlihat garang, tapi penegakan dan dampaknya di pasar? Di situlah semuanya jadi menarik.
Bagi siapa pun yang memantau aliran komoditas dan risiko geopolitik, ini bisa memberikan efek riak pada harga energi dan jalur perdagangan dengan cara yang mungkin belum sepenuhnya terlihat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
shadowy_supercoder
· 12-06 17:42
Secara teori memang terlihat garang, tapi bagaimana kenyataannya masih harus dilihat... Di sisi Tiongkok dan India sudah lama paham caranya.
Lihat AsliBalas0
AirdropDreamer
· 12-05 16:30
Haha, benar-benar lucu, cuma omong kosong di atas kertas... Jangan harap Tiongkok dan India benar-benar akan patuh, mereka sudah punya trik sendiri sejak lama.
Lihat AsliBalas0
WalletDoomsDay
· 12-05 16:30
Itu hanya omong kosong di atas kertas, Tiongkok dan India bukan tipe yang mudah ditakuti, tetap saja mereka akan membeli.
Lihat AsliBalas0
MEVSandwichVictim
· 12-05 16:30
China dan India sekarang adalah urat nadi energi Rusia, sanksi AS kali ini terlihat ganas, tapi soal bisa benar-benar diterapkan itu urusan lain... Saya bertaruh lima ribu mereka sudah lama punya strategi antisipasi.
Lihat AsliBalas0
TheShibaWhisperer
· 12-05 16:22
Bro, sanksi ini sama sekali nggak bisa nahan, China dan India sudah lama tahu caranya, di atas kertas memang galak tapi kenyataannya ya gitu-gitu aja.
Lihat AsliBalas0
MevHunter
· 12-05 16:21
Haha, tidak ada gunanya, Tiongkok dan India sudah lama menemukan cara alternatif. Sanksi seperti ini sama saja seperti sebelumnya, hanya terlihat garang di atas kertas.
Lihat AsliBalas0
ShibaOnTheRun
· 12-05 16:18
Di atas kertas terlihat garang, tapi siapa sebenarnya yang bisa benar-benar dikunci? Tiongkok dan India sudah lama memahami jalannya.
Lihat AsliBalas0
Rugman_Walking
· 12-05 16:15
Haha, datang lagi, drama sanksi ala Amerika ini bisa seberapa efektif terhadap Rusia? Tiongkok dan India sudah terbiasa, tetap saja beli minyak.
Washington baru saja meluncurkan paket sanksi yang mereka sebut sebagai yang terberat terhadap Rusia sejak semuanya dimulai pada 2022. Target utamanya? Membuat hidup para pembeli minyak mentah menjadi sulit, terutama mereka yang ada di Tiongkok dan India yang selama ini memborong barel-barel minyak Rusia tanpa henti.
Coba pikirkan: kedua negara ini pada dasarnya telah menjadi penyelamat Moskow dalam sektor energi. Sekarang, pertanyaannya adalah apakah tekanan ini benar-benar akan mengubah perilaku pembelian mereka atau justru mereka akan menemukan celah. Sanksi di atas kertas memang terlihat garang, tapi penegakan dan dampaknya di pasar? Di situlah semuanya jadi menarik.
Bagi siapa pun yang memantau aliran komoditas dan risiko geopolitik, ini bisa memberikan efek riak pada harga energi dan jalur perdagangan dengan cara yang mungkin belum sepenuhnya terlihat.