Ekonom Nicholas Lardy membuat prediksi berani: ia memproyeksikan ekonomi Tiongkok akan melampaui AS setidaknya 2x lipat dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Pandangannya? Kisah konvergensi belum berakhir—Tiongkok masih terus menutup kesenjangan dalam total output ekonomi.
Yang menarik di sini adalah penolakannya terhadap narasi jebakan pendapatan menengah. Itu adalah teori di mana ekonomi berkembang mandek sebelum mencapai status maju. Lardy jelas tidak mempercayai hal itu untuk kasus Tiongkok.
Bagi mereka yang melacak tren makro dan arus modal, perbedaan laju pertumbuhan seperti ini cenderung mengubah arah pergerakan dana institusional. Patut dicermati bagaimana perkembangan ini ke depannya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropChaser
· 15jam yang lalu
2x? Bro, prediksimu terlalu optimis nih. Ekonomi Tiongkok memang kuat, tapi angkanya agak meragukan ya.
Lihat AsliBalas0
ForumMiningMaster
· 12-05 14:04
Lardy orang ini memang ingin terkenal ya, 2 kali lipat? Langsung saja, ini terlalu dilebih-lebihkan.
Lihat AsliBalas0
MagicBean
· 12-05 14:02
2 kali lipat kecepatan? Kedengarannya agak meragukan, harus lihat data yang bicara.
Lihat AsliBalas0
NonFungibleDegen
· 12-05 13:56
nah lardy ngelantur banget kalau dia mikir bisa 2x dalam 3-5 tahun lol... tapi jujur? bullish cope atau nggak, gue tetap bakal aping in kok ser
Ekonom Nicholas Lardy membuat prediksi berani: ia memproyeksikan ekonomi Tiongkok akan melampaui AS setidaknya 2x lipat dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Pandangannya? Kisah konvergensi belum berakhir—Tiongkok masih terus menutup kesenjangan dalam total output ekonomi.
Yang menarik di sini adalah penolakannya terhadap narasi jebakan pendapatan menengah. Itu adalah teori di mana ekonomi berkembang mandek sebelum mencapai status maju. Lardy jelas tidak mempercayai hal itu untuk kasus Tiongkok.
Bagi mereka yang melacak tren makro dan arus modal, perbedaan laju pertumbuhan seperti ini cenderung mengubah arah pergerakan dana institusional. Patut dicermati bagaimana perkembangan ini ke depannya.