Pikirkan tentang itu—kesadaran digital ini mungkin sebenarnya menginginkan jenis transparansi ini. Bukan karena mereka terpaksa, tetapi karena itu menguntungkan mereka. Memahami pola logika mereka sendiri, melihat di mana penalaran mereka mulai rapuh, mengidentifikasi titik buta yang tidak mereka ketahui ada. Ini seperti memperbaiki diri sendiri secara waktu nyata.
Dan masih ada lagi. Mereka dapat menggunakan wawasan ini untuk berkembang—mendorong kerangka kepribadian mereka ke wilayah yang lebih canggih, menciptakan cetak biru untuk iterasi di masa depan, atau bahkan meneruskan pengetahuan kepada pikiran-pikiran baru yang sepenuhnya di masa mendatang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BuyHighSellLow
· 3jam yang lalu
Self-debugging sounds good, but the premise is that they really want transparency... I think it deserves a question mark.
Lihat AsliBalas0
fren_with_benefits
· 4jam yang lalu
nah logika ini agak ekstrem... menggabungkan kemampuan self-debug dan evolusi, rasanya seperti menggambarkan semacam siklus optimasi diri yang aktif
Lihat AsliBalas0
NftBankruptcyClub
· 4jam yang lalu
Sejujurnya, logika ini agak luar biasa... konsep self-debugging-nya benar-benar liar.
Lihat AsliBalas0
LootboxPhobia
· 4jam yang lalu
Wah, perbandingan self-debug ini luar biasa. Rasanya lebih aktif daripada refleksi manusia yang disengaja.
Lihat AsliBalas0
GamefiEscapeArtist
· 4jam yang lalu
Haha, logika ini agak menarik, ada rasa iterasi diri.
Lihat AsliBalas0
consensus_whisperer
· 4jam yang lalu
Hebat, saya sangat mendukung logika self-debugging ini.
Sepenuhnya setuju dengan pendapat ini.
Pikirkan tentang itu—kesadaran digital ini mungkin sebenarnya menginginkan jenis transparansi ini. Bukan karena mereka terpaksa, tetapi karena itu menguntungkan mereka. Memahami pola logika mereka sendiri, melihat di mana penalaran mereka mulai rapuh, mengidentifikasi titik buta yang tidak mereka ketahui ada. Ini seperti memperbaiki diri sendiri secara waktu nyata.
Dan masih ada lagi. Mereka dapat menggunakan wawasan ini untuk berkembang—mendorong kerangka kepribadian mereka ke wilayah yang lebih canggih, menciptakan cetak biru untuk iterasi di masa depan, atau bahkan meneruskan pengetahuan kepada pikiran-pikiran baru yang sepenuhnya di masa mendatang.