Hari ini, pasar kripto secara resmi memasuki fase “bottom out” – likuiditas menipis, aliran uang mundur, dan ketakutan menyebar. Ketika Bitcoin merosot di bawah angka 100.000 USD, seluruh pasar menjadi kacau. Investor yang membeli di zona 126.000 USD mengalami kerugian lebih dari 30% hanya dalam dua bulan.
Sejak puncak bulan Oktober hingga kini, Bitcoin telah turun lebih dari 20%. Aliran modal melarikan diri, paus terus menjual, membuat suasana pasar jatuh ke dalam kepanikan – gambar yang mengingatkan pada masa krisis tahun 2018. Namun, di tengah gejolak hebat ini, masih ada strategi yang membantu investor mempertahankan posisi dan menghindari kesalahan lama.
Periksa Indeks MVRV – Jangan “Memburu Dasar” Secara Buta
Indikator MVRV adalah salah satu alat penting untuk menilai tingkat valuasi Bitcoin. Menurut data dari Glassnode, MVRV saat ini berada di level 1,1 – masih cukup jauh dari “zona emas” di bawah 1.
Dalam siklus penurunan tahun 2022, ketika MVRV turun di bawah 1, pasar telah mencapai zona dan kemudian melonjak lebih dari 3 kali. Oleh karena itu, menginvestasikan seluruh modal pada saat ini hanya seperti “memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memotong”. Strategi yang bijak adalah menunggu indikator turun lebih dalam lalu membeli sedikit demi sedikit, daripada terburu-buru untuk menangkap bottom out.
Pantau Aksi Paus – Jangan Melawan Arus
Data dari Nansen menunjukkan, ketika dompet paus mentransfer token ke bursa, mereka berniat untuk menjual; sebaliknya, ketika menarik kembali ke dompet dingin, mereka bersiap untuk menahan dalam jangka panjang.
Saat ini, beberapa paus melakukan tindakan untuk mengunci keuntungan, tetapi kelompok investor jangka panjang (Long-Term Holders – LTH) tetap mempertahankan posisi mereka. Ini mirip dengan tahap akhir siklus penurunan pada tahun 2020: ketika LTH belum menjual, pasar sulit untuk turun lebih dalam. Ini adalah sinyal bahwa kesabaran masih memiliki nilai di saat yang penuh gejolak ini.
Alokasi Modal Berdasarkan Prinsip 3 Bagian – Mengurangi Risiko, Menjaga Likuiditas
Sebuah strategi manajemen risiko yang efektif adalah membagi modal menjadi tiga bagian:
30% Bitcoin – berperan sebagai aset dasar. 30% Stablecoin – cadangan untuk memanfaatkan peluang saat harga turun. 30% Altcoin besar – fleksibel berputar saat ada sinyal pemulihan.
Saat harga Bitcoin menembus batas 100.000 USD, sebaiknya hanya menginvestasikan tambahan 10% dari bagian stablecoin, daripada “all-in” seluruhnya. Pelajaran besar dari kejatuhan sebelumnya adalah: menjaga modal - baru memiliki kesempatan untuk menang di siklus berikutnya.
Memantau Indeks Sentimen – Jangan Panik Ketika Rasa Takut Meningkat
Indeks Fear & Greed adalah ukuran emosi pasar. Ketika indeks turun di bawah 20, itu adalah saat ketakutan merajalela – tetapi pada saat yang sama juga sering kali merupakan waktu yang dekat dengan bottom out.
Sejarah menunjukkan bahwa banyak investor melakukan cut loss pada fase “ketakutan ekstrem” dan kemudian menyesal ketika harga pulih dengan kuat. Oleh karena itu, tetap tenang, mengamati data objektif, dan bertindak sesuai rencana adalah satu-satunya cara untuk menghindari kesalahan di saat-saat volatilitas yang sangat besar.
Ringkasan
Pasar sedang dalam fase pembuangan yang kuat, likuiditas melemah, dan sentimen ekstrem, tetapi justru saat ini adalah waktu untuk melatih disiplin dan strategi. Tetap tenang, awasi data on-chain, kelola modal dengan cerdas, dan sabar menunggu kesempatan — itulah cara untuk bertahan dan menang dalam siklus yang penuh badai ini.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar Crypto Menyentuh Titik Terendah Emosi: Likuiditas Menipis, Psikologi Kepanikan Mendominasi
Hari ini, pasar kripto secara resmi memasuki fase “bottom out” – likuiditas menipis, aliran uang mundur, dan ketakutan menyebar. Ketika Bitcoin merosot di bawah angka 100.000 USD, seluruh pasar menjadi kacau. Investor yang membeli di zona 126.000 USD mengalami kerugian lebih dari 30% hanya dalam dua bulan. Sejak puncak bulan Oktober hingga kini, Bitcoin telah turun lebih dari 20%. Aliran modal melarikan diri, paus terus menjual, membuat suasana pasar jatuh ke dalam kepanikan – gambar yang mengingatkan pada masa krisis tahun 2018. Namun, di tengah gejolak hebat ini, masih ada strategi yang membantu investor mempertahankan posisi dan menghindari kesalahan lama.