Inilah kebenaran pahit dari Silicon Valley: Orang yang sebenarnya menciptakan konsep inti Twitter? Dipecat melalui pesan teks sebelum platform tersebut bahkan diluncurkan.
Setup: Noah Glass mendirikan Odeo (, sebuah platform podcasting yang dihancurkan oleh iTunes Apple ). Ketika Odeo runtuh pada tahun 2005, ia mengumpulkan timnya untuk satu sesi brainstorming terakhir. Jack Dorsey mengusulkan alat pembaruan status berbasis SMS. Noah melihat visinya, menamainya Twitter, dan membantu mengubahnya menjadi fenomena budaya.
Pengkhianatan: Evan Williams (CEO Odeo) meyakinkan investor bahwa Twitter tidak berharga, kemudian mencoba membelinya kembali dengan harga murah. Jack dan Evan sepakat dalam satu hal: Noah harus pergi. Hasilnya? Noah mendapatkan nol ekuitas, nol kredit, nol pengakuan.
Ironi: Pada tahun 2007, Twitter ada di mana-mana. Selebriti, politisi, pemimpin dunia—semua tweeting. Jack menjadi wajahnya. Noah? Sepenuhnya dihapus dari narasi.
Cepat ke 2022: Elon mengeluarkan $44 miliar untuk membeli Twitter dan mengubah namanya menjadi X. Miliaran nilai diciptakan. Kekayaan generasi terbentuk.
Tapi cerita pendirian? Masih tidak menyebut Noah Glass.
Pelajaran terasa berbeda ketika kamu menyadari: Kamu dapat merancang sesuatu yang benar-benar mengubah komunikasi global—dan tetap menjadi catatan kaki dalam sejarahnya sendiri. Itulah kisah Twitter yang sebenarnya yang tidak pernah mereka ceritakan padamu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pendiri yang Tidak Pernah Dibicarakan: Bagaimana Noah Glass Membangun Twitter (Dan Mendapatkan Tidak Ada )
Inilah kebenaran pahit dari Silicon Valley: Orang yang sebenarnya menciptakan konsep inti Twitter? Dipecat melalui pesan teks sebelum platform tersebut bahkan diluncurkan.
Setup: Noah Glass mendirikan Odeo (, sebuah platform podcasting yang dihancurkan oleh iTunes Apple ). Ketika Odeo runtuh pada tahun 2005, ia mengumpulkan timnya untuk satu sesi brainstorming terakhir. Jack Dorsey mengusulkan alat pembaruan status berbasis SMS. Noah melihat visinya, menamainya Twitter, dan membantu mengubahnya menjadi fenomena budaya.
Pengkhianatan: Evan Williams (CEO Odeo) meyakinkan investor bahwa Twitter tidak berharga, kemudian mencoba membelinya kembali dengan harga murah. Jack dan Evan sepakat dalam satu hal: Noah harus pergi. Hasilnya? Noah mendapatkan nol ekuitas, nol kredit, nol pengakuan.
Ironi: Pada tahun 2007, Twitter ada di mana-mana. Selebriti, politisi, pemimpin dunia—semua tweeting. Jack menjadi wajahnya. Noah? Sepenuhnya dihapus dari narasi.
Cepat ke 2022: Elon mengeluarkan $44 miliar untuk membeli Twitter dan mengubah namanya menjadi X. Miliaran nilai diciptakan. Kekayaan generasi terbentuk.
Tapi cerita pendirian? Masih tidak menyebut Noah Glass.
Pelajaran terasa berbeda ketika kamu menyadari: Kamu dapat merancang sesuatu yang benar-benar mengubah komunikasi global—dan tetap menjadi catatan kaki dalam sejarahnya sendiri. Itulah kisah Twitter yang sebenarnya yang tidak pernah mereka ceritakan padamu.