Spot emas mengalami big dump 6%, mencetak penurunan terbesar dalam lebih dari 12 tahun, analis memperingatkan risiko gelembung.

Pada 21 Oktober, menurut laporan dari Financial Times Inggris, harga emas turun sebesar 6% pada hari Selasa, mencatat penurunan harian terbesar sejak April 2013. Kenaikan harga emas yang historis ini berhenti sejenak di akhir musim pembelian emas selama perayaan Diwali di India. Setelah mencapai puncak 4381 USD per ons pada hari Senin, harga emas tiba-tiba jatuh ke 4082 USD pada hari Selasa, dan pasar umumnya menganggap ini sebagai pullback yang terlambat. Kenaikan historis tahun ini telah mempercepat dalam beberapa minggu terakhir, dengan kenaikan sebesar 25% hanya dalam dua bulan terakhir. Nicky Shiels, kepala strategi logam di MKS PAMP SA, mengatakan: “Pasar telah menunjukkan tanda-tanda gelembung, dengan katalis utama adalah kondisi yang sangat overbought - kenaikan ini sedang mencapai puncaknya. Fakta bahwa harga emas melonjak 1000 USD dalam enam minggu menunjukkan bahwa harga emas sudah terlalu tinggi, dan kita berada di level yang tidak rasional.” Para analis menunjukkan bahwa rebound dolar baru-baru ini dan hilangnya data posisi pasar berjangka akibat penutupan pemerintah AS bersama-sama berkontribusi pada penurunan harga emas yang paling tajam sejak 2013.