Pergerakan harga Bitcoin menunjukkan pola siklus empat tahun yang menarik, yang sangat terkait dengan mekanisme Halving yang unik. Mari kita melihat kembali ke masa lalu dan memandang ke depan.
Pada 9 Juli 2016, Bitcoin mengalami Halving. Setelah itu, harganya mulai naik dari sekitar 650 dolar, mencapai sekitar 20.000 dolar yang mengagumkan pada akhir 2017, dengan peningkatan sekitar 30 kali lipat. Namun, pasar beruang di tahun 2018 menarik harganya kembali ke sekitar 3.200 dolar, dengan penurunan sekitar 85%.
Setelah Halving pada 11 Mei 2020, Bitcoin sekali lagi menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Dari sekitar 8.800 dolar, harga melonjak menjadi sekitar 69.000 dolar pada akhir 2021, dengan kenaikan sekitar 7 kali lipat. Pasar beruang pada tahun 2022 berikutnya menyebabkan harganya turun sekitar 75%, mencapai titik terendah di 15.500 dolar.
Saat ini, kita berada dalam siklus setelah Halving 2024. Dimulai dari $64,000 saat Halving pada 19 April, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi sekitar $125,000 pada 5 Oktober 2025. Meskipun kemudian turun kembali ke kisaran $108,000-111,000, namun kenaikan sepanjang tahun ini masih mencapai sekitar 70%.
Siklus ini mengungkapkan pola menarik: puncak bull market setelah Halving biasanya terjadi dalam 12-18 bulan, diikuti oleh pasar bear sekitar 12 bulan, dengan penurunan biasanya antara 65%-85%.
Perlu dicatat bahwa siklus 2024-2025 mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan likuiditas Federal Reserve, aliran dana ETF Bitcoin (yang telah melebihi 300 juta USD pada tahun 2025), dan situasi geopolitik, yang dapat menyebabkan perpanjangan siklus bull.
Saat ini, Bitcoin berada di tahap tengah hingga akhir bull market setelah Halving 2024. Meskipun harga telah turun sekitar 13% dari puncaknya, namun masih tetap berada pada level yang tinggi.
Melihat ke depan, tahun 2026 mungkin akan menyambut penyesuaian pasar baru. Namun, pergerakan yang sebenarnya akan bergantung pada kebijakan Federal Reserve, likuiditas ETF, dan kondisi ekonomi global, yang semuanya sulit untuk diprediksi dengan akurat.
Di dunia cryptocurrency yang penuh dengan peluang dan tantangan ini, investor perlu tetap waspada, melakukan penelitian dan manajemen risiko yang memadai. Masa depan Bitcoin masih penuh dengan ketidakpastian, tetapi karakteristik sikliknya memberikan kita referensi yang berharga.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pergerakan harga Bitcoin menunjukkan pola siklus empat tahun yang menarik, yang sangat terkait dengan mekanisme Halving yang unik. Mari kita melihat kembali ke masa lalu dan memandang ke depan.
Pada 9 Juli 2016, Bitcoin mengalami Halving. Setelah itu, harganya mulai naik dari sekitar 650 dolar, mencapai sekitar 20.000 dolar yang mengagumkan pada akhir 2017, dengan peningkatan sekitar 30 kali lipat. Namun, pasar beruang di tahun 2018 menarik harganya kembali ke sekitar 3.200 dolar, dengan penurunan sekitar 85%.
Setelah Halving pada 11 Mei 2020, Bitcoin sekali lagi menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Dari sekitar 8.800 dolar, harga melonjak menjadi sekitar 69.000 dolar pada akhir 2021, dengan kenaikan sekitar 7 kali lipat. Pasar beruang pada tahun 2022 berikutnya menyebabkan harganya turun sekitar 75%, mencapai titik terendah di 15.500 dolar.
Saat ini, kita berada dalam siklus setelah Halving 2024. Dimulai dari $64,000 saat Halving pada 19 April, harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi sekitar $125,000 pada 5 Oktober 2025. Meskipun kemudian turun kembali ke kisaran $108,000-111,000, namun kenaikan sepanjang tahun ini masih mencapai sekitar 70%.
Siklus ini mengungkapkan pola menarik: puncak bull market setelah Halving biasanya terjadi dalam 12-18 bulan, diikuti oleh pasar bear sekitar 12 bulan, dengan penurunan biasanya antara 65%-85%.
Perlu dicatat bahwa siklus 2024-2025 mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan likuiditas Federal Reserve, aliran dana ETF Bitcoin (yang telah melebihi 300 juta USD pada tahun 2025), dan situasi geopolitik, yang dapat menyebabkan perpanjangan siklus bull.
Saat ini, Bitcoin berada di tahap tengah hingga akhir bull market setelah Halving 2024. Meskipun harga telah turun sekitar 13% dari puncaknya, namun masih tetap berada pada level yang tinggi.
Melihat ke depan, tahun 2026 mungkin akan menyambut penyesuaian pasar baru. Namun, pergerakan yang sebenarnya akan bergantung pada kebijakan Federal Reserve, likuiditas ETF, dan kondisi ekonomi global, yang semuanya sulit untuk diprediksi dengan akurat.
Di dunia cryptocurrency yang penuh dengan peluang dan tantangan ini, investor perlu tetap waspada, melakukan penelitian dan manajemen risiko yang memadai. Masa depan Bitcoin masih penuh dengan ketidakpastian, tetapi karakteristik sikliknya memberikan kita referensi yang berharga.