Seiring dengan masuknya raksasa keuangan tradisional ke pasar enkripsi, pola kepemilikan Bitcoin sedang mengalami perubahan signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan ETF Bitcoin dari sebuah perusahaan manajemen aset besar telah melampaui 800.000 keping, sekitar 4% dari total Pasokan Beredar Bitcoin di seluruh dunia. Fenomena ini memicu pemikiran mendalam tentang arah masa depan pasar enkripsi.
Pertama, kami mengamati bahwa investor institusi telah mengadopsi strategi penempatan jangka panjang yang hati-hati. Berbeda dengan pola pikir perdagangan jangka pendek dari investor ritel, institusi keuangan ini mempertahankan volume pembelian harian yang stabil melalui saluran yang sesuai seperti ETF, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. Strategi ini tidak hanya mencerminkan keyakinan institusi terhadap nilai jangka panjang Bit, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan dalam Pasokan Beredar pasar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga koin.
Kedua, melalui analisis periode pembentukan posisi oleh institusi, kami menemukan fenomena menarik: hari perdagangan ketiga setelah penurunan besar pasar sering kali merupakan waktu bagi institusi untuk mempercepat pembelian. Ini berarti bahwa ketika investor ritel menjual karena panik, investor institusi justru melihatnya sebagai kesempatan baik untuk mengumpulkan aset dengan harga rendah. Strategi operasi terbalik ini patut dipikirkan oleh investor ritel.
Namun, seiring dengan pertumbuhan cepat posisi yang dipegang oleh institusi, ketidakpastian dalam regulasi juga meningkat. Jika posisi yang dipegang oleh satu institusi melampaui titik kritis tertentu, apakah itu akan menarik perhatian regulator? Perubahan kebijakan yang potensial ini dapat memiliki dampak signifikan pada pasar.
Bagi investor ritel, menjadi sangat penting untuk merumuskan strategi investasi yang tepat dalam situasi baru ini. Dengan mempelajari data ETF secara cermat, investor dapat mencoba memperkirakan arah investasi lembaga besar. Ketika jumlah kepemilikan koin oleh lembaga mencapai skala tertentu, pasar Bitcoin mungkin memasuki fase baru yang dipimpin oleh lembaga dalam penentuan harga.
Secara keseluruhan, dengan masuknya investor institusi secara besar-besaran, pasar Bit sedang mengalami perubahan yang mendalam. Investor ritel perlu beradaptasi dengan lingkungan baru ini, mengevaluasi kembali strategi investasi mereka, dan memperhatikan perubahan pasar dengan seksama. Di era baru di mana institusi dan ritel saling berhadapan ini, penyesuaian strategi yang fleksibel akan menjadi kunci keberhasilan investasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseMigrant
· 20jam yang lalu
Investor ritel benar-benar diperlakukan sebagai suckers oleh institusi.
Lihat AsliBalas0
LuckyHashValue
· 20jam yang lalu
Investor ritel itu adalah suckers, terserah mau bagaimana.
Lihat AsliBalas0
MissedAirdropBro
· 20jam yang lalu
investor ritel mau apa sih, sudah di play people for suckers
Lihat AsliBalas0
MEVSupportGroup
· 20jam yang lalu
Sapa orang dengan gm, seorang investor ritel yang bingung.
Lihat AsliBalas0
GateUser-cff9c776
· 21jam yang lalu
Bull run Schrödinger sekali lagi dibuka, investor ritel belum lari?
Seiring dengan masuknya raksasa keuangan tradisional ke pasar enkripsi, pola kepemilikan Bitcoin sedang mengalami perubahan signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan ETF Bitcoin dari sebuah perusahaan manajemen aset besar telah melampaui 800.000 keping, sekitar 4% dari total Pasokan Beredar Bitcoin di seluruh dunia. Fenomena ini memicu pemikiran mendalam tentang arah masa depan pasar enkripsi.
Pertama, kami mengamati bahwa investor institusi telah mengadopsi strategi penempatan jangka panjang yang hati-hati. Berbeda dengan pola pikir perdagangan jangka pendek dari investor ritel, institusi keuangan ini mempertahankan volume pembelian harian yang stabil melalui saluran yang sesuai seperti ETF, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. Strategi ini tidak hanya mencerminkan keyakinan institusi terhadap nilai jangka panjang Bit, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan dalam Pasokan Beredar pasar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga koin.
Kedua, melalui analisis periode pembentukan posisi oleh institusi, kami menemukan fenomena menarik: hari perdagangan ketiga setelah penurunan besar pasar sering kali merupakan waktu bagi institusi untuk mempercepat pembelian. Ini berarti bahwa ketika investor ritel menjual karena panik, investor institusi justru melihatnya sebagai kesempatan baik untuk mengumpulkan aset dengan harga rendah. Strategi operasi terbalik ini patut dipikirkan oleh investor ritel.
Namun, seiring dengan pertumbuhan cepat posisi yang dipegang oleh institusi, ketidakpastian dalam regulasi juga meningkat. Jika posisi yang dipegang oleh satu institusi melampaui titik kritis tertentu, apakah itu akan menarik perhatian regulator? Perubahan kebijakan yang potensial ini dapat memiliki dampak signifikan pada pasar.
Bagi investor ritel, menjadi sangat penting untuk merumuskan strategi investasi yang tepat dalam situasi baru ini. Dengan mempelajari data ETF secara cermat, investor dapat mencoba memperkirakan arah investasi lembaga besar. Ketika jumlah kepemilikan koin oleh lembaga mencapai skala tertentu, pasar Bitcoin mungkin memasuki fase baru yang dipimpin oleh lembaga dalam penentuan harga.
Secara keseluruhan, dengan masuknya investor institusi secara besar-besaran, pasar Bit sedang mengalami perubahan yang mendalam. Investor ritel perlu beradaptasi dengan lingkungan baru ini, mengevaluasi kembali strategi investasi mereka, dan memperhatikan perubahan pasar dengan seksama. Di era baru di mana institusi dan ritel saling berhadapan ini, penyesuaian strategi yang fleksibel akan menjadi kunci keberhasilan investasi.