Baru-baru ini, pernyataan pejabat The Federal Reserve (FED) Kashkari telah memicu kegaduhan di pasar keuangan. Ia memperingatkan bahwa ekonomi Amerika Serikat menghadapi ancaman stagflasi, dan jika secara sembarangan menurunkan suku bunga secara besar-besaran, hal itu dapat menyebabkan harga tidak terkendali. Pernyataan ini bagaikan air dingin yang disiramkan ke pasar, yang menyebabkan penurunan yang jelas pada saham AS siang hari, dengan indeks Dow Jones turun hampir 200 poin, dan indeks Nasdaq juga mengalami penurunan.



Stagflasi adalah istilah ekonomi yang secara sederhana berarti keadaan di mana pertumbuhan ekonomi terhenti tetapi tingkat inflasi tetap tinggi. Saat ini, ekonomi Amerika tampaknya berada dalam dilema ini: data ketenagakerjaan ADP bulan September menunjukkan pengurangan 32.000 pekerjaan, jauh di bawah perkiraan sebelumnya yang memperkirakan penambahan 51.000; sementara itu, jumlah klaim pengangguran awal meningkat ke level tertinggi dalam empat tahun. Namun, tingkat inflasi masih berputar di sekitar 3%, jauh dari target 2% yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED).

Situasi ini membuat The Federal Reserve (FED) terjebak dalam dilema. Kashkari berpendapat bahwa pemotongan suku bunga secara besar-besaran tidak lain adalah memberikan suntikan stimulan kepada ekonomi, yang hanya akan memperburuk masalah inflasi. Namun, pasar sudah memiliki harapan tinggi terhadap pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober, dengan probabilitas mencapai 94,6%. Harapan pasar ini sebagian berasal dari risiko penutupan yang dihadapi pemerintah Amerika Serikat pada 1 Oktober, yang bahkan bisa mempengaruhi rilis data pekerjaan non-pertanian tepat waktu. Beberapa pejabat khawatir ekonomi mungkin akan runtuh dan berharap untuk menyelamatkan situasi melalui pemotongan suku bunga.

Bagi masyarakat umum, hasil dari permainan ekonomi ini akan langsung mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Jika penurunan suku bunga menyebabkan inflasi semakin meningkat, harga barang impor dan energi mungkin akan naik, yang selanjutnya akan melemahkan daya beli. Sebaliknya, jika suku bunga tetap tinggi, ekonomi akan terus lesu, baik dalam berinvestasi maupun mencari pekerjaan sampingan, semuanya akan menjadi lebih sulit.

Menghadapi situasi yang kompleks ini, investor biasa harus tetap bersikap hati-hati. Selama periode stagflasi, investasi berisiko tinggi dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar. Sebaliknya, perhatian harus diberikan pada aset yang dapat mengimbangi risiko inflasi, seperti beberapa komoditas atau obligasi yang dilindungi inflasi. Sementara itu, meningkatkan keterampilan pribadi dan daya saing profesional juga merupakan cara penting untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Terlepas dari arah ekonomi, menjaga rasionalitas dan pandangan jangka panjang adalah kunci untuk menghadapi fluktuasi pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 4
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
ForkInTheRoadvip
· 11jam yang lalu
Jalan investasi dan manajemen keuangan ini terlalu sulit.
Lihat AsliBalas0
PumpDetectorvip
· 11jam yang lalu
pernah melihat film ini sebelumnya... ada yang merasakan getaran mt gox?
Lihat AsliBalas0
TaxEvadervip
· 11jam yang lalu
play people for suckers lagi
Lihat AsliBalas0
PermabullPetevip
· 11jam yang lalu
Bangun, sekarang sudah tahun 8102.
Lihat AsliBalas0
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)