Di bawah bayang-bayang penutupan pemerintah AS, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell akan memberikan pidato yang sangat dinantikan, yang akan menjadi fokus pasar keuangan global. Namun, lingkungan pengambilan keputusan kali ini sangat kompleks, dan dapat dikatakan sebagai tantangan besar dalam sejarah The Federal Reserve (FED).
Karena pemerintahan terhenti, indikator ekonomi kunci seperti CPI, pekerjaan non-pertanian, dan penjualan ritel tidak dapat diakses, memaksa Powell untuk membuat keputusan tanpa dukungan data. Lingkungan pengambilan keputusan dalam 'kekosongan data' ini sangat jarang dalam sejarah The Federal Reserve (FED), dengan kejadian serupa terakhir terjadi menjelang krisis keuangan 2008.
Selain kehilangan data, ada dua risiko potensial besar yang semakin meningkatkan kesulitan dalam pengambilan kebijakan. Pertama, data pekerjaan mungkin mengalami distorsi yang serius. Dengan dilakukannya pemecatan besar-besaran pegawai federal, tingkat pengangguran resmi sebesar 4,1% mungkin sangat jauh dari kenyataan. Beberapa ekonom secara pribadi menyatakan bahwa tingkat kelemahan pasar tenaga kerja mungkin sangat diremehkan.
Kedua, kesenjangan antara persepsi inflasi dan data resmi terus meluas. Terutama, dampak inflasi perumahan yang merupakan 'pembunuh tak terlihat' belum sepenuhnya tercermin dalam statistik resmi. Karena keterbatasan metode statistik, data resmi sering kali tertinggal dari keadaan sebenarnya, mengakibatkan tekanan inflasi yang dirasakan masyarakat berbeda secara jelas dari data yang diumumkan secara resmi.
Dalam lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kompleks ini, setiap kata dari Powell dapat memicu volatilitas pasar yang tajam. Investor global sedang memantau 'penilaian buta' kebijakan yang jarang ini, berharap untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan.
Pernyataan kali ini tidak hanya menguji kebijaksanaan keputusan Powell, tetapi juga akan menguji kemampuan pasar untuk menghadapi ketidakpastian. Terlepas dari hasilnya, ini akan menjadi momen penting yang patut diperhatikan dalam sejarah The Federal Reserve (FED).
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaNeighbor
· 6jam yang lalu
Apakah Powell kali ini bertaruh dengan benar?
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 6jam yang lalu
Data tidak lengkap hanya untuk memberi perintah? Klasik!
Lihat AsliBalas0
zkNoob
· 6jam yang lalu
Tidak ada data tetapi masih berani bermain, Pak Bao benar-benar berani.
Lihat AsliBalas0
GateUser-7b078580
· 6jam yang lalu
Sejarah akan terulang lagi, bersabarlah menunggu kejatuhan.
Di bawah bayang-bayang penutupan pemerintah AS, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell akan memberikan pidato yang sangat dinantikan, yang akan menjadi fokus pasar keuangan global. Namun, lingkungan pengambilan keputusan kali ini sangat kompleks, dan dapat dikatakan sebagai tantangan besar dalam sejarah The Federal Reserve (FED).
Karena pemerintahan terhenti, indikator ekonomi kunci seperti CPI, pekerjaan non-pertanian, dan penjualan ritel tidak dapat diakses, memaksa Powell untuk membuat keputusan tanpa dukungan data. Lingkungan pengambilan keputusan dalam 'kekosongan data' ini sangat jarang dalam sejarah The Federal Reserve (FED), dengan kejadian serupa terakhir terjadi menjelang krisis keuangan 2008.
Selain kehilangan data, ada dua risiko potensial besar yang semakin meningkatkan kesulitan dalam pengambilan kebijakan. Pertama, data pekerjaan mungkin mengalami distorsi yang serius. Dengan dilakukannya pemecatan besar-besaran pegawai federal, tingkat pengangguran resmi sebesar 4,1% mungkin sangat jauh dari kenyataan. Beberapa ekonom secara pribadi menyatakan bahwa tingkat kelemahan pasar tenaga kerja mungkin sangat diremehkan.
Kedua, kesenjangan antara persepsi inflasi dan data resmi terus meluas. Terutama, dampak inflasi perumahan yang merupakan 'pembunuh tak terlihat' belum sepenuhnya tercermin dalam statistik resmi. Karena keterbatasan metode statistik, data resmi sering kali tertinggal dari keadaan sebenarnya, mengakibatkan tekanan inflasi yang dirasakan masyarakat berbeda secara jelas dari data yang diumumkan secara resmi.
Dalam lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kompleks ini, setiap kata dari Powell dapat memicu volatilitas pasar yang tajam. Investor global sedang memantau 'penilaian buta' kebijakan yang jarang ini, berharap untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) di masa depan.
Pernyataan kali ini tidak hanya menguji kebijaksanaan keputusan Powell, tetapi juga akan menguji kemampuan pasar untuk menghadapi ketidakpastian. Terlepas dari hasilnya, ini akan menjadi momen penting yang patut diperhatikan dalam sejarah The Federal Reserve (FED).