Saat ini, pasar keuangan menunjukkan fenomena yang langka: hampir semua kelas aset sedang naik. Ini bukan hanya sekedar bull run biasa, tetapi merupakan kondisi abnormal yang sulit untuk turun.
Baru-baru ini, pasar saham AS dan pasar emas sama-sama mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, bahkan harga dolar dan minyak mentah juga naik. Indeks S&P 500 melampaui 6750 poin, indeks Nasdaq melebihi 23000 poin, hanya dalam waktu enam bulan naik lebih dari 35% dari titik terendah di bulan April. Harga emas juga melampaui batas 4050 dolar, dengan kenaikan sebesar 55% dari awal tahun hingga kini, mencatatkan kinerja terbaik sejak 1973.
Namun, fenomena kenaikan komprehensif ini mungkin menyimpan risiko. Pasar tampaknya berada dalam keadaan 'kegembiraan kolektif', di mana investor menganggap setiap penurunan sebagai kesempatan untuk membeli dan mengabaikan setiap keraguan. Yang lebih mencolok adalah bahwa volatilitas harian indeks S&P 500 telah tetap di bawah 1% sejak Agustus, tetapi telah naik 35% dalam enam bulan. Situasi kenaikan yang stabil ini hanya terjadi lima kali dalam 75 tahun terakhir, dan ketenangan yang tampak mungkin menyembunyikan risiko yang mendasarinya.
Sentimen pasar tampaknya lebih dipengaruhi oleh harapan inovasi teknologi daripada fundamental ekonomi yang sebenarnya. Pernyataan CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam sebuah wawancara yang menekankan bahwa permintaan chip Blackwell 'sangat sangat sangat tinggi', telah memicu putaran baru kenaikan pasar. Konsep terkait kecerdasan buatan seolah menjadi katalisator untuk kenaikan harga saham, sementara analisis rasional sering diabaikan oleh 'cerita' pasar.
Sementara itu, notulen rapat Federal Reserve bulan September menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menekankan bahwa prospek inflasi masih menghadapi risiko naik, dan bersikap hati-hati terhadap pemotongan suku bunga. Namun, peringatan ini tampaknya tidak memengaruhi suasana optimis di pasar.
Kondisi pasar saat ini memunculkan sebuah pertanyaan kunci: Apakah kita sedang berada dalam gelembung aset yang didorong oleh kelebihan likuiditas dan ekspektasi yang tidak rasional? Investor yang mengejar imbal hasil tinggi juga perlu waspada terhadap potensi risiko sistemik.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DeFiAlchemist
· 10jam yang lalu
kegembiraan kolektif pasar mengingatkan saya pada transmutasi alkimia kuno... hati-hati ketika semua logam berubah menjadi emas
Lihat AsliBalas0
HodlNerd
· 18jam yang lalu
pola distribusi wyckoff buku teks... ngmi jika kamu tidak dapat melihatnya
Saat ini, pasar keuangan menunjukkan fenomena yang langka: hampir semua kelas aset sedang naik. Ini bukan hanya sekedar bull run biasa, tetapi merupakan kondisi abnormal yang sulit untuk turun.
Baru-baru ini, pasar saham AS dan pasar emas sama-sama mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, bahkan harga dolar dan minyak mentah juga naik. Indeks S&P 500 melampaui 6750 poin, indeks Nasdaq melebihi 23000 poin, hanya dalam waktu enam bulan naik lebih dari 35% dari titik terendah di bulan April. Harga emas juga melampaui batas 4050 dolar, dengan kenaikan sebesar 55% dari awal tahun hingga kini, mencatatkan kinerja terbaik sejak 1973.
Namun, fenomena kenaikan komprehensif ini mungkin menyimpan risiko. Pasar tampaknya berada dalam keadaan 'kegembiraan kolektif', di mana investor menganggap setiap penurunan sebagai kesempatan untuk membeli dan mengabaikan setiap keraguan. Yang lebih mencolok adalah bahwa volatilitas harian indeks S&P 500 telah tetap di bawah 1% sejak Agustus, tetapi telah naik 35% dalam enam bulan. Situasi kenaikan yang stabil ini hanya terjadi lima kali dalam 75 tahun terakhir, dan ketenangan yang tampak mungkin menyembunyikan risiko yang mendasarinya.
Sentimen pasar tampaknya lebih dipengaruhi oleh harapan inovasi teknologi daripada fundamental ekonomi yang sebenarnya. Pernyataan CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam sebuah wawancara yang menekankan bahwa permintaan chip Blackwell 'sangat sangat sangat tinggi', telah memicu putaran baru kenaikan pasar. Konsep terkait kecerdasan buatan seolah menjadi katalisator untuk kenaikan harga saham, sementara analisis rasional sering diabaikan oleh 'cerita' pasar.
Sementara itu, notulen rapat Federal Reserve bulan September menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menekankan bahwa prospek inflasi masih menghadapi risiko naik, dan bersikap hati-hati terhadap pemotongan suku bunga. Namun, peringatan ini tampaknya tidak memengaruhi suasana optimis di pasar.
Kondisi pasar saat ini memunculkan sebuah pertanyaan kunci: Apakah kita sedang berada dalam gelembung aset yang didorong oleh kelebihan likuiditas dan ekspektasi yang tidak rasional? Investor yang mengejar imbal hasil tinggi juga perlu waspada terhadap potensi risiko sistemik.