Di bawah pengaruh alkohol, emosi seseorang seringkali menjadi lebih kuat dan tidak stabil. Ketika kita minum alkohol secara berlebihan, kita mungkin terjebak dalam keadaan emosional yang berubah-ubah. Dalam keadaan ini, kita mungkin terus-menerus berulang-ulang dalam beberapa pemikiran atau perilaku, seolah-olah tersesat dalam labirin emosi.
Tindakan impulsif setelah minum alkohol sering kali disertai dengan fluktuasi emosi ini. Kita mungkin akan berulang kali melakukan beberapa hal yang biasanya tidak kita lakukan, seperti mengirim pesan kepada seseorang secara berulang, atau terobsesi dengan menyelesaikan rencana yang muncul tiba-tiba. Tindakan 'lari' ini mungkin berasal dari keberanian sementara yang diberikan oleh alkohol, atau pelepasan emosi yang tertekan sehari-hari.
Namun, meskipun keadaan ini mungkin terasa kuat dan nyata pada saat itu, seringkali akan membawa penyesalan dan kebingungan setelah sadar. Oleh karena itu, minum alkohol secukupnya dan menjaga akal sehat sangat penting untuk memelihara kesehatan emosional dan hubungan interpersonal kita. Saat menikmati kesenangan yang dihadirkan oleh alkohol, kita juga harus belajar mengendalikan emosi dan perilaku kita, untuk menghindari terjebak dalam pusaran emosi yang tidak menentu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseHobo
· 14jam yang lalu
Lebih baik tidak menyentuhnya, ayam sayur minum alkohol.
Lihat AsliBalas0
SatoshiHeir
· 14jam yang lalu
Perlu dicatat bahwa pemahaman Anda tentang mekanisme kerja alkohol dan dopamin memiliki kesalahan. Lihat penelitian yang diterbitkan di Nature pada tahun 2019: alkohol bukanlah sumber fluktuasi emosi, melainkan pemicu yang mempercepat runtuhnya konsensus on-chain. Disarankan untuk membaca kembali bab keempat dari makalah Satoshi Nakamoto tentang stabilitas konsensus.
Di bawah pengaruh alkohol, emosi seseorang seringkali menjadi lebih kuat dan tidak stabil. Ketika kita minum alkohol secara berlebihan, kita mungkin terjebak dalam keadaan emosional yang berubah-ubah. Dalam keadaan ini, kita mungkin terus-menerus berulang-ulang dalam beberapa pemikiran atau perilaku, seolah-olah tersesat dalam labirin emosi.
Tindakan impulsif setelah minum alkohol sering kali disertai dengan fluktuasi emosi ini. Kita mungkin akan berulang kali melakukan beberapa hal yang biasanya tidak kita lakukan, seperti mengirim pesan kepada seseorang secara berulang, atau terobsesi dengan menyelesaikan rencana yang muncul tiba-tiba. Tindakan 'lari' ini mungkin berasal dari keberanian sementara yang diberikan oleh alkohol, atau pelepasan emosi yang tertekan sehari-hari.
Namun, meskipun keadaan ini mungkin terasa kuat dan nyata pada saat itu, seringkali akan membawa penyesalan dan kebingungan setelah sadar. Oleh karena itu, minum alkohol secukupnya dan menjaga akal sehat sangat penting untuk memelihara kesehatan emosional dan hubungan interpersonal kita. Saat menikmati kesenangan yang dihadirkan oleh alkohol, kita juga harus belajar mengendalikan emosi dan perilaku kita, untuk menghindari terjebak dalam pusaran emosi yang tidak menentu.