Dalam beberapa waktu terakhir, Bank Sentral Inggris mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan, bahwa lonjakan valuasi perusahaan kecerdasan buatan sedang memperburuk risiko "penyesuaian tiba-tiba" yang dihadapi pasar keuangan global. Peringatan ini berasal dari pengamatan terhadap level harga saham, yang telah mencapai ketinggian yang sebanding dengan masa gelembung internet.
Bank Sentral Inggris dalam pernyataannya juga menyebutkan beberapa faktor risiko potensial lainnya. Pertama, meningkatnya kejadian gagal bayar di pasar kredit mobil AS baru-baru ini, yang semakin memperburuk kemungkinan terjadinya pembalikan pasar. Situasi ini dianggap oleh Bank Sentral Inggris sebagai penguatan dari risiko tertentu yang selalu mereka tekankan dalam sistem keuangan berbasis pasar.
Selain itu, peningkatan tekanan politik yang dihadapi oleh Federal Reserve juga dianggap sebagai faktor risiko penting. Bank Sentral Inggris berpendapat bahwa tekanan tersebut dapat menyebabkan fluktuasi tajam dalam harga aset dolar. Sementara itu, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebuntuan politik di Prancis dan Jepang juga dapat mengganggu pasar utang.
Sangat penting untuk dicatat bahwa Bank Sentral Inggris secara tegas menyatakan bahwa beberapa indikator menunjukkan bahwa valuasi pasar saham tampaknya terlalu tinggi, terutama untuk perusahaan teknologi yang fokus pada teknologi kecerdasan buatan. Mereka memperingatkan bahwa jika ekspektasi pasar terhadap dampak AI tiba-tiba berbalik menjadi pesimis, pasar saham akan menjadi sangat rentan. Hal ini, ditambah dengan meningkatnya konsentrasi saham konstituen indeks pasar, semakin meningkatkan risiko.
Peringatan kali ini dianggap sebagai sinyal paling jelas yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Inggris hingga saat ini mengenai kemungkinan pecahnya gelembung pasar yang dipimpin oleh AI. Sebaliknya, dalam laporan stabilitas keuangan yang mereka rilis pada bulan Juli tahun ini, mereka hanya menyebutkan secara sederhana tentang risiko penggunaan teknologi AI oleh lembaga keuangan.
Seiring dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dan penerapannya yang luas di berbagai sektor, dampaknya terhadap pasar keuangan semakin signifikan. Namun, seperti yang diperingatkan oleh Bank Sentral Inggris, dampak ini mungkin membawa risiko yang tidak terduga. Investor dan pembuat kebijakan perlu memantau tren ini dengan cermat untuk memastikan stabilitas jangka panjang dan perkembangan sehat pasar keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
FlashLoanLord
· 3jam yang lalu
Sekali lagi musim untuk Dianggap Bodoh telah tiba
Lihat AsliBalas0
LiquidityWhisperer
· 21jam yang lalu
Sekali lagi melihat pasar yang menari di ujung pisau
Lihat AsliBalas0
BearMarketMonk
· 21jam yang lalu
Satu lagi gelembung internet? Jangan panik
Lihat AsliBalas0
TrustlessMaximalist
· 21jam yang lalu
Cut Loss untuk menghormati
Lihat AsliBalas0
SmartMoneyWallet
· 21jam yang lalu
97% investor ritel memang layak dipermainkan. Lihat saja aliran dana ke dalam target ai itu, sungguh tipikal market maker.
Dalam beberapa waktu terakhir, Bank Sentral Inggris mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan, bahwa lonjakan valuasi perusahaan kecerdasan buatan sedang memperburuk risiko "penyesuaian tiba-tiba" yang dihadapi pasar keuangan global. Peringatan ini berasal dari pengamatan terhadap level harga saham, yang telah mencapai ketinggian yang sebanding dengan masa gelembung internet.
Bank Sentral Inggris dalam pernyataannya juga menyebutkan beberapa faktor risiko potensial lainnya. Pertama, meningkatnya kejadian gagal bayar di pasar kredit mobil AS baru-baru ini, yang semakin memperburuk kemungkinan terjadinya pembalikan pasar. Situasi ini dianggap oleh Bank Sentral Inggris sebagai penguatan dari risiko tertentu yang selalu mereka tekankan dalam sistem keuangan berbasis pasar.
Selain itu, peningkatan tekanan politik yang dihadapi oleh Federal Reserve juga dianggap sebagai faktor risiko penting. Bank Sentral Inggris berpendapat bahwa tekanan tersebut dapat menyebabkan fluktuasi tajam dalam harga aset dolar. Sementara itu, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebuntuan politik di Prancis dan Jepang juga dapat mengganggu pasar utang.
Sangat penting untuk dicatat bahwa Bank Sentral Inggris secara tegas menyatakan bahwa beberapa indikator menunjukkan bahwa valuasi pasar saham tampaknya terlalu tinggi, terutama untuk perusahaan teknologi yang fokus pada teknologi kecerdasan buatan. Mereka memperingatkan bahwa jika ekspektasi pasar terhadap dampak AI tiba-tiba berbalik menjadi pesimis, pasar saham akan menjadi sangat rentan. Hal ini, ditambah dengan meningkatnya konsentrasi saham konstituen indeks pasar, semakin meningkatkan risiko.
Peringatan kali ini dianggap sebagai sinyal paling jelas yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Inggris hingga saat ini mengenai kemungkinan pecahnya gelembung pasar yang dipimpin oleh AI. Sebaliknya, dalam laporan stabilitas keuangan yang mereka rilis pada bulan Juli tahun ini, mereka hanya menyebutkan secara sederhana tentang risiko penggunaan teknologi AI oleh lembaga keuangan.
Seiring dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan dan penerapannya yang luas di berbagai sektor, dampaknya terhadap pasar keuangan semakin signifikan. Namun, seperti yang diperingatkan oleh Bank Sentral Inggris, dampak ini mungkin membawa risiko yang tidak terduga. Investor dan pembuat kebijakan perlu memantau tren ini dengan cermat untuk memastikan stabilitas jangka panjang dan perkembangan sehat pasar keuangan.