Baru-baru ini, pasar Aset Kripto mengalami fenomena yang menarik perhatian. Ada desas-desus bahwa program Starlink akan menerbitkan token bernama StarData pada November 2025, yang akan digunakan untuk perdagangan data penginderaan jauh satelit. Berita ini dengan cepat memicu reaksi keras di pasar, harga token STAR melonjak dari 0,03 dolar menjadi 0,29 dolar dalam waktu 24 jam, dengan kapitalisasi pasar mencapai 42 juta dolar.
Namun, SpaceX segera mengeluarkan pernyataan, menjelaskan bahwa mereka hanya membuka API data dan tidak menerbitkan token apapun. Pernyataan ini menyebabkan harga token STAR anjlok 68%, dan aktivitas perdagangan juga berkurang secara signifikan.
Namun, setelah penyelidikan mendalam, kami menemukan bahwa situasinya mungkin tidak sesederhana yang terlihat. Dalam sebuah bocoran yang cukup kredibel, seseorang mengungkapkan adanya kesepakatan antara penyedia utama Starlink dan sebuah 'perusahaan pengolahan data satelit'. Kesepakatan tersebut secara jelas menyebutkan penggunaan Token STAR untuk menyelesaikan biaya layanan data, dan waktu penandatanganannya tepat satu minggu sebelum rumor muncul.
Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa badan hukum perusahaan ini pernah menjabat sebagai kepala departemen data SpaceX, dan alamat kontrak STAR memiliki catatan transfer besar yang sering dengan dompet blockchain perusahaan tersebut. Yang lebih menarik, ada bukti bahwa sudah ada 10 perusahaan pertanian yang telah menukarkan STAR untuk data penginderaan jauh lahan pertanian Starlink, hanya saja transaksi ini tidak dipublikasikan.
Informasi ini tampaknya menunjukkan bahwa Starlink mungkin sedang diam-diam mendorong tokenisasi bisnis datanya. Meskipun pernyataan resmi membantah keberadaan token, ketentuan penyelesaian dalam perjanjian pemasok justru memberikan bukti yang bertentangan. Situasi yang bertentangan ini mungkin disebabkan oleh keinginan Starlink untuk menghindari spekulasi yang dapat mempengaruhi kepatuhan bisnis datanya, sambil secara diam-diam menguji sistem penyelesaian token melalui pemasok.
Beberapa hari kemudian, ketika Musk menyebutkan 'membuat data satelit lebih mudah diakses' di konferensi pengguna Starlink, meskipun tidak menyebutkan Token secara langsung, pasar tetap memberikan reaksi positif terhadap STAR, dan harga koin naik lagi.
Kasus ini menunjukkan pentingnya informasi di pasar Aset Kripto, serta bagaimana melalui analisis mendalam dan wawasan, menemukan peluang investasi di tengah volatilitas pasar. Ini juga mengingatkan kita bahwa di bidang Aset Kripto, mungkin ada perbedaan antara pernyataan resmi dan tindakan nyata, investor perlu memiliki kemampuan berpikir dan menganalisis secara mandiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasGuru
· 12jam yang lalu
Musk melakukan tindakan nakal!
Lihat AsliBalas0
RugPullAlertBot
· 10-08 03:50
Lagi-lagi untung, play people for suckers sudah selesai.
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto mengalami fenomena yang menarik perhatian. Ada desas-desus bahwa program Starlink akan menerbitkan token bernama StarData pada November 2025, yang akan digunakan untuk perdagangan data penginderaan jauh satelit. Berita ini dengan cepat memicu reaksi keras di pasar, harga token STAR melonjak dari 0,03 dolar menjadi 0,29 dolar dalam waktu 24 jam, dengan kapitalisasi pasar mencapai 42 juta dolar.
Namun, SpaceX segera mengeluarkan pernyataan, menjelaskan bahwa mereka hanya membuka API data dan tidak menerbitkan token apapun. Pernyataan ini menyebabkan harga token STAR anjlok 68%, dan aktivitas perdagangan juga berkurang secara signifikan.
Namun, setelah penyelidikan mendalam, kami menemukan bahwa situasinya mungkin tidak sesederhana yang terlihat. Dalam sebuah bocoran yang cukup kredibel, seseorang mengungkapkan adanya kesepakatan antara penyedia utama Starlink dan sebuah 'perusahaan pengolahan data satelit'. Kesepakatan tersebut secara jelas menyebutkan penggunaan Token STAR untuk menyelesaikan biaya layanan data, dan waktu penandatanganannya tepat satu minggu sebelum rumor muncul.
Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa badan hukum perusahaan ini pernah menjabat sebagai kepala departemen data SpaceX, dan alamat kontrak STAR memiliki catatan transfer besar yang sering dengan dompet blockchain perusahaan tersebut. Yang lebih menarik, ada bukti bahwa sudah ada 10 perusahaan pertanian yang telah menukarkan STAR untuk data penginderaan jauh lahan pertanian Starlink, hanya saja transaksi ini tidak dipublikasikan.
Informasi ini tampaknya menunjukkan bahwa Starlink mungkin sedang diam-diam mendorong tokenisasi bisnis datanya. Meskipun pernyataan resmi membantah keberadaan token, ketentuan penyelesaian dalam perjanjian pemasok justru memberikan bukti yang bertentangan. Situasi yang bertentangan ini mungkin disebabkan oleh keinginan Starlink untuk menghindari spekulasi yang dapat mempengaruhi kepatuhan bisnis datanya, sambil secara diam-diam menguji sistem penyelesaian token melalui pemasok.
Beberapa hari kemudian, ketika Musk menyebutkan 'membuat data satelit lebih mudah diakses' di konferensi pengguna Starlink, meskipun tidak menyebutkan Token secara langsung, pasar tetap memberikan reaksi positif terhadap STAR, dan harga koin naik lagi.
Kasus ini menunjukkan pentingnya informasi di pasar Aset Kripto, serta bagaimana melalui analisis mendalam dan wawasan, menemukan peluang investasi di tengah volatilitas pasar. Ini juga mengingatkan kita bahwa di bidang Aset Kripto, mungkin ada perbedaan antara pernyataan resmi dan tindakan nyata, investor perlu memiliki kemampuan berpikir dan menganalisis secara mandiri.