
Limit order adalah jenis pesanan yang hanya dieksekusi pada harga tertentu atau lebih baik.
Dengan metode ini, trader dapat menetapkan harga target di awal: pesanan beli hanya akan terisi pada harga yang ditentukan atau lebih rendah, sedangkan pesanan jual hanya pada harga yang ditentukan atau lebih tinggi. Berbeda dengan market order yang dieksekusi langsung pada harga terbaik yang tersedia, limit order memberikan Anda kendali atas harga eksekusi. Pesanan Anda bisa masuk antrean dan menunggu kecocokan, serta dapat terisi sebagian, dengan sisa pesanan tetap terbuka di order book atau dibatalkan jika kadaluwarsa.
Pada order book bursa, limit order ditempatkan pada tingkat harga yang sesuai dan dicocokkan berdasarkan prinsip “prioritas harga-waktu”. Limit order beli biasanya berada di bawah harga pasar saat ini, sementara limit order jual berada di atasnya. Pesanan Anda hanya dieksekusi ketika harga pasar mencapai level yang Anda tentukan dan tersedia likuiditas lawan transaksi yang cukup.
Limit order memungkinkan Anda mengendalikan harga eksekusi perdagangan, mengurangi slippage, dan sering kali memperoleh keuntungan dari biaya maker yang lebih rendah.
Slippage adalah selisih antara harga eksekusi yang Anda harapkan dan harga aktual saat pesanan terisi, yang dapat signifikan pada kondisi pasar yang volatil. Karena limit order hanya dieksekusi pada harga yang Anda tetapkan atau lebih baik, metode ini membantu meminimalkan slippage—cocok untuk trader dengan batas anggaran ketat.
Kebanyakan bursa menawarkan biaya lebih rendah atau rebate untuk pesanan “maker”—pesanan yang menambah likuiditas dengan menunggu di order book—dibandingkan dengan pesanan “taker” yang langsung dieksekusi terhadap pesanan yang sudah ada. Dalam jangka panjang, perbedaan biaya ini dapat memberikan keuntungan signifikan bagi trader aktif.
Limit order juga memungkinkan strategi lanjutan seperti “laddered buying/selling” atau menggabungkan aksi take profit dan stop loss. Sebagai contoh, di pasar yang sangat volatil, Anda dapat membagi pesanan beli di beberapa tingkat harga untuk membangun posisi secara bertahap dan meratakan biaya masuk rata-rata.
Limit order masuk ke order book pada level harga yang Anda tentukan, menunggu untuk dicocokkan berdasarkan prioritas harga dan waktu.
Jika Anda memasang limit order beli di bawah harga pasar saat ini, pesanan akan mengantre hingga tercocokkan; jika Anda menetapkan harga di atas level pasar saat ini, pesanan bisa langsung dieksekusi, sehingga berfungsi sebagai taker order—dengan karakteristik biaya dan slippage yang berbeda. Logika yang sama berlaku untuk limit order jual: pesanan yang dipasang di atas harga pasar akan menunggu di order book, sementara yang dipasang di bawah dapat langsung terisi.
Partial fill dapat terjadi jika likuiditas yang tersedia tidak mencukupi. Misalnya, jika Anda memasang limit order beli untuk 1 BTC tetapi hanya tersedia 0,3 BTC pada harga tersebut, maka 0,3 BTC akan langsung terisi sementara sisa 0,7 BTC tetap menunggu hingga ada pesanan jual yang cocok atau Anda membatalkan pesanan.
Limit order juga dapat memiliki durasi berbeda. Yang paling umum adalah “Good Till Cancelled” (GTC), artinya pesanan Anda tetap berada di order book hingga Anda membatalkannya secara manual atau terisi seluruhnya. Anda juga dapat menentukan waktu kedaluwarsa tertentu; jangka waktu yang terlalu singkat bisa melewatkan peluang, sedangkan terlalu lama memerlukan manajemen risiko aktif.
Limit order banyak digunakan dalam perdagangan spot maupun perpetual futures di bursa, dan menyumbang sebagian besar volume yang menyediakan likuiditas.
Di pasar spot—misalnya pada pasangan BTC/USDT di Gate—pengguna mengajukan limit order beli di bawah tingkat harga saat ini; pesanan ini dieksekusi ketika harga pasar turun ke tingkat tersebut. Limit order jual sering digunakan untuk take profit di harga target dan akan tercocokkan saat pembeli mencapai level itu.
Pada perpetual contract, limit order bekerja bersama fitur leverage dan margin trading. Trader menggunakannya untuk rata-rata masuk posisi pada level support penting atau keluar bertahap di zona resistance—membantu menghindari slippage tinggi dan biaya taker yang bisa terjadi saat pergerakan pasar cepat.
Di DeFi, beberapa decentralized exchange dan aggregator menawarkan fungsi limit order on-chain (sering melalui escrow dan eksekusi smart contract). Fitur ini memungkinkan penetapan harga presisi di luar model AMM, namun eksekusi dapat mengalami penundaan akibat biaya jaringan dan ketergantungan pada pihak ketiga—sehingga membutuhkan buffer harga yang lebih lebar.
Langkah 1: Pilih pasangan perdagangan Anda dan aktifkan mode “Limit”. Pada halaman spot atau derivatif Gate, pilih pasangan target dan ubah ke “Limit Order”.
Langkah 2: Tentukan harga dan jumlah. Untuk beli, pilih harga di atau di bawah titik masuk yang diinginkan; untuk jual, tetapkan harga take-profit target. Tinjau kedalaman order book untuk menghindari tingkat likuiditas tipis.
Langkah 3: Gunakan Post Only untuk perlindungan maker. Memilih “Post Only” memastikan pesanan Anda tidak langsung dieksekusi terhadap pesanan yang sudah ada, sehingga Anda membayar biaya maker, bukan taker, dan mengurangi slippage.
Langkah 4: Tempatkan pesanan secara bertahap dan atur waktu kedaluwarsa yang sesuai. Bagi posisi besar ke beberapa tingkat harga untuk peluang terisi lebih tinggi dan rata-rata biaya yang lebih baik; tetapkan durasi pesanan yang wajar agar tidak lupa risiko terbuka.
Langkah 5: Berdaganglah pada periode likuiditas tinggi. Likuiditas berarti kedalaman yang lebih besar di order book. Pilih jam pasar aktif untuk tingkat eksekusi yang lebih baik dan slippage minimal.
Catatan: Slippage adalah selisih antara harga yang Anda inginkan dan harga eksekusi aktual. Untuk meminimalkan slippage, selalu gunakan limit order, hindari tingkat harga dengan likuiditas tipis, dan hindari berdagang menggunakan market order saat ada berita besar atau volatilitas tinggi.
Tahun ini, bursa telah mengoptimalkan struktur maker fee untuk mendorong penyediaan likuiditas. Maker (limit) fee umumnya lebih rendah daripada taker (market) fee—biasanya berkisar dari -0,01% hingga 0,10% untuk maker dan 0,05% hingga 0,20% untuk taker—sehingga meningkatkan adopsi limit order.
Data Q3 2025 menunjukkan bahwa kedalaman agregat di lima level teratas order book pasangan perdagangan utama naik sekitar 10%–25% dibandingkan rata-rata 2024. Order book yang lebih dalam meningkatkan tingkat terisi limit order dan strategi eksekusi bertahap. Dalam beberapa bulan terakhir, penggunaan conditional order (seperti kombinasi take-profit/stop-loss dengan limit) tumbuh 20%–30% di kalangan pengguna bursa.
Sepanjang 2024, limit order menyumbang sekitar 70%–85% dari eksekusi pasar spot. Seiring volatilitas menurun dan insentif biaya meningkat di bursa utama tahun ini, porsi aktivitas limit order tetap stabil atau sedikit meningkat.
Limit order berfokus pada harga eksekusi—dapat memerlukan kesabaran atau menghasilkan terisi sebagian. Market order mengutamakan eksekusi instan pada harga terbaik yang tersedia, namun dengan kendali lebih rendah atas harga akhir.
Pada periode pergerakan harga cepat atau order book tipis, market order bisa menimbulkan slippage signifikan dan biaya taker lebih tinggi; limit order mengunci harga yang Anda inginkan namun mungkin tidak terisi sepenuhnya atau bahkan terlewat. Jika kecepatan dan mengejar momentum adalah prioritas, market order lebih disukai; jika pengendalian biaya dan harga presisi yang utama, gunakan limit order.
Tips praktis: Gunakan market order kecil untuk masuk instan saat breakout besar, lalu gunakan limit order untuk mengoptimalkan rata-rata biaya atau menetapkan target profit; selama pasar sideways, andalkan limit order di zona kunci dan bersabarlah menunggu eksekusi.
Bid Price adalah jumlah tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli; Ask Price adalah jumlah terendah yang bersedia diterima oleh penjual. Selisih di antara keduanya disebut spread—spread yang lebih kecil menandakan likuiditas pasar yang lebih baik. Di Gate, harga beli yang Anda lihat biasanya adalah Ask Price, sedangkan harga jual umumnya adalah Bid Price.
Ada dua alasan utama: harga yang Anda tetapkan tidak sesuai dengan kondisi pasar saat ini (misal, harga beli Anda terlalu rendah atau harga jual terlalu tinggi), atau volume pasar di level Anda tidak cukup untuk mencocokkan pesanan. Pertimbangkan menyesuaikan harga lebih dekat ke harga real-time atau gunakan market order untuk eksekusi lebih cepat.
Limit order dan stop order adalah dua jenis pesanan yang berbeda. Limit order menentukan harga beli/jual tertentu; stop order berfungsi sebagai mekanisme perlindungan untuk membatasi kerugian. Di Gate, Anda dapat mengombinasikan keduanya—misalnya dengan menetapkan limit beli dan stop-loss jual—untuk menciptakan strategi perdagangan yang komprehensif.
Durasi limit order bergantung pada aturan bursa. Di Gate, sebagian besar limit order mengikuti GTC (Good Till Cancelled), artinya tetap terbuka hingga terisi atau dibatalkan secara manual. Beberapa pasangan mungkin mengizinkan Anda menentukan waktu kedaluwarsa; selalu periksa aturan spesifik setiap pasangan perdagangan.
Limit order memungkinkan Anda bertransaksi pada harga ideal, menghindari slippage berlebihan yang terkait dengan market order. Strateginya adalah menempatkan limit beli sedikit di bawah harga saat ini atau limit jual sedikit di atas—lalu menunggu eksekusi dengan sabar. Di Gate, penggunaan limit order yang cerdas dan analisis pasar yang tepat dapat secara signifikan mengurangi biaya perdagangan yang tidak perlu.


